empat 🌻

1.7K 303 22
                                    

"darimana aja?" suara nyaring khas tokoh antagonis itu berhasil menembus pendengaran haechan membuat cowok itu menoleh enggan.

hyoeun, kakaknya itu lagi asik tiduran di sofa sambil main hp. nggak peduliin keadaan apartemen yang kacau gegara abis dipake party semalem.

"sekolah."

"ngapain? "

haechan makin jengkel "menurut lo di sekolah ngapain emang? jualan sempak? atau jadi office boy? ya belajar lah gitu aja eng----"

perkataan cowok itu kepotong gitu aja. gak, tadi dia gak belajar di sekolah karena mesti ngurusin surat-surat kepindahannya ke jepang. haecan cuma nggak nyangka kalo pindah sekolah itu mesti seribet ini.

haechan memilih berdecak kesal, "au ah. percuma ngomong sama lo. "

tanpa ngehirauin kakaknya yang lagi ketawa ngakak, haechan langsung naik ke atas. menuju ruangan paling ujung yang merupakan kamar tidurnya.

pemuda itu menjatuhkan badannya ke kasur, sebisa mungkin menikmati detik-detik terakhirnya di rumah ini.

fyi, lusa dia udah mesti berangkat ke jepang. mengingat kondisi neneknya yang memburuk akhir-akhir ini dan sekolah yang secara kebetulan nawarin program beasiswa ke jepang. toh dia bisa sekalian lari dari masalahnya kan?











haechan mengerjap kecil. jam udah nunjukkin pukul 7 malam ketika ponselnya terus-terusan berbunyi.

cowok itu segera meraih benda persegi panjang di meja nakas dan yah, seperti yang udah dia tebak, teman-teman dekatnya langsung men-spam segala sosmed yang dia punya.

naks jakartah hitz (99++)

marklee (33)

taeyong eommaaa (14)

jenoooo (2)

haechan tersenyum kecil, apa ini berarti jeno masih peduli sama dia?

sedetik kemudian cowok itu udah menggeleng-gelengkan kepalanya gajelas. gak, gak mungkin kan? jeno sendiri yang bilang kalo dia benci haechan. kalo dia benci eksistensi haechan di dunia ini.

tapi tetep aja haechan mengklik kolom obrolannya dengan jeno.

jenoooo

kita perlu bicara, di tempat biasa.

tolong?


haechan membulatkan matanya kaget, sial, yang bener aja itu udah 2 jam yang lalu?!!!

haechan kelabakan sendiri, buru-buru dia ganti baju dan langsung nurunin tangga tanpa peduliin cuaca yang nggak mendukung buat bepergian.

masa bodoh, yang haechan tau dia mesti segera nyamperin jeno malam ini. haechan cuma gamau kehilangan satu-satunya kesempatan yang dia punya.

suasana taman gak ramai kayak biasanya. orang-orang pastinya juga mikir dua kali buat nongkrong di luar ruangan mengingat suhu udara yang hanya mencapai 10 derajat celcius.

haechan memandang sekitarnya dengan gelisah, harap-harap nemuin sosok cowok yang udah mengisi hatinya tiga tahun belakangan.

cowok itu tersenyum kecut. yakali jeno bakal rela nunggu dia 2 jam-an lebih? ini haechan yang bego atau terlalu geer sih?

cowok itu menghela napas kecewa.

Dunia aja udah berkonspirasi buat misahin kita,

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

so jeno, i think i must giving up on you.

feelings | donghyuckWo Geschichten leben. Entdecke jetzt