I'm Pregnant?

9.8K 437 22
                                    

Pair : Akakuro

"Akashi kun... Ada yang ingin kubicarakan."
"Iya? Ada apa Tetsuya?"
"Aku hamil."
Ucap Kuroko dengan wajah datarnya.

Akashi menatapnya sejenak untuk memproses kata-kata Kuroko.

"Sudah berapa lama?! Kenapa tidak bilang!"
Pekiknya senang dan memeluk Kuroko erat.
Wajah Kuroko yang datar tiba-tiba berubah dan merona.

"Apa kau senang?"
"Tentu saja! Aku sangat senang!"
"Syukurlah.."
"Kita akan membuatkan kamar baru buat bayi kita."
"Kamar baru?"
"Iya! Kita harus membuatnya terlihat bagus. Bayi kita cewek atau cowok? Bagaimana kalau kembar?"
"Kembar? Itu tidak mungkin!"
"Tidak ada yang tidak mungkin! Bagaimana kalau kita belanja barang-barang bayi?""
"Sekarang?!"
"Tahun depan! Yah sekarang Tetsuya!"
Ucapnya mencubit pipi Kuroko.

Akashi tampak bahagia sekali. Kuroko hanya mengiyakan apa yang dikatakan Akashi.

Akashi benar-benar membangun kamar 3x4 meter untuk kamar anaknya nanti.
Dia sudah merancang dengan tema Galaxy, bintang-bintang dan bulan tepat di atas kepala mereka nanti. Mereka akan senang dengan kamarnya.

Kuroko yang hamil besar sedang terlelap di sofa.
Dokter sudah mengatakan bahwa bayi mereka berjenis kelamin laki.
Akashi berteriak girang setelah tahu hal itu dari dokter.
Akashi yang melihat Kuroko terlelap menghampirinya.

"Tetsuya, jangan tidur di sini. Nanti masuk angin."
Panggilnya membangunkan Kuroko.
"Akashi kun, kau sudah pulang."
"Iyap. Besok aku libur, mari kita belanja barang-barang bayi kita lagi. Kamarnya tinggal kita isi atribut lainnya."
"Baiklah. Aduh!"
Jerit Kuroko memegang perutnya.
"Ada apa?! Ada yang sakit?!"
Tanyanya panik.

"Bayinya menendang.."
Jawabnya. Akashi menghela napas lega.
"Coba ku dengar."
Ucapnya mendekatkan telinganya ke perut besar Kuroko. Kuroko hanya mengusap kepala Akashi dan tersenyum senang.

"Tetsuya! Kasuya menendang!"
"Kasuya? Nama bayi kita?"
"Iyap. Nama bayi yang baru kupikirkan."
"Kasuya?"
"Diambil dari nama kita A "ka" shi, Tet "Suya" begitu. Bagus bukan?!"

"Hahaha itu terdengar konyol."
"Masa begitu? Hmm kalau Akuya?"
"Lebih bagus Kasuya. Nama bayi kita."
"Iyap. Benarkan."
"Iya. Hahaha"
Keduanya mendiskusikan  nama bayi mereka dengan semangatnya.

Hari H pun tiba, Kuroko yang mengeluh sakit perut pun segera Akashi bawa ke rumah sakit untuk bersalin. Akashi sedikit terlambat untuk pulang karena macet di jalan. Tapi dia berusaha secepatnya untuk membawa Kuroko ke rumah sakit. Kuroko sudah menahan sakitnya cukup lama.
Akashi begitu panik melihatnya kesakitan. Dia bertekad bahwa ini terakhirnya. Dia tidak mau Kuroko kesakitan begini.

"Akashi kun.."
Panggil Kuroko sambil memegang erat tangan Akashi saat di ruangan bersalin. Kuroko bernapas sengal-sengal dan berkeringat dingin.

"Tetsuya! Bertahanlah. Kita akan segera melihat bayi kita!"
Kuroko mengangguk tanda mengerti.

"Hnn!! Ahh! Sakit.. Haaa..haa..ukh!!"
Jerit Kuroko yang tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa.

"Tetsuya!"
"A..aku..haa..haa..maafkanku..Akashi..kun.. Ukh.."
"Tidak apa-apa. Tenangkan dirimu, kalian akan baik-baik saja."
"Maaf.."
Ucapnya yang kehilangan kesadaran ditengah-tengah bersalin.

"Tetsuya!"
"Kita harus melakukan operasi! Bayinya dalam bahaya!"
Pekik sang dokter.
Segera mereka memindahkan kuroko ke ruang operasi. Akashi pun ditinggal keluar.

Dia menunggu dengan tidak sabaran.
"Kuharap kalian baik-baik saja!"
Doanya tulus.

Tidak lama setelah itu ruang operasi terbuka dan terlihat strecher yang didorong keluar.
"Tetsuya!"
Pekiknya menghampiri mereka. Tetapi Akashi langsung membatu melihat kain yang menutupi wajah Kuroko.
"Tidak mungkin!"
"Maaf. Kami sudah berusaha. Tapi keduanya tidak selamat."

"Tidak! Tidak mungkin!"

"Tidak!!"

"Tetsuya!!!!!"


Brukkk

Akashi yang terjatuh dari sofa segera mencari sosok Kuroko.

"Tetsuya! Tetsuya!!"
"Ada apa?"
Tanyanya sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena habis mandi.
"Tetsuya!"
Pekiknya memeluk kuroko.

"Akashi kun?"
"Aku tidak mau kau hamil! Tidak apa-apa kalau tidak punya anak! Kita bisa mengadopsi anak yang lain!"
Pekiknya membuat Kuroko bingung.

"Aku hamil? Kau mimpi buruk yah?"
"Iya mimpi buruk!"
"Tentu saja mimpi buruk. Bagaimana bisa pria sepertiku mengandung. Ada-ada saja."
Balas Kuroko dengan wajah datarnya.
Dia berjalan pergi.

"Kalau tidur, makanya jangan berpikir macam-macam. Karena itu mimpi buruk. Dan satu lagi, kalau mau tidur. Tidurlah di kamar!"
"Tetsuya! Dengarkanku dulu. Bayi kita namanya Kasuya!"
Ucapnya membuat Kuroko berbalik.

"Seperti apa dia?"
Tanya Kuroko mulai penasaran.
"Seperti apa? Sebelum dia lahir dia sudah.."

Tenggorokannya Akashi seperti tercekat sesuatu membuatnya tidak bersuara.

Dia melihat wajah penasaran Kuroko. Jika dia bilang dia dan bayinya meninggal, apa yang akan dia katakan? Ekspresi apa yang akan dia tunjukkan?

"Dia mirip kita berdua! Imut dengan mata birunya rambut birunya juga terlihat cocok dengannya!"
Ucapnya berbohong.

"Lalu? Dimana miripnya denganmu?"
"Miripnya di sini."
Akashi menajamkan pandangannya pada Kuroko membuat alisnya terangkat ke atas dan terlihat sangar.

"Pfftt! Bayi kita bukan preman. Apa cuma itu yang mirip?"
"Iya. Dia lebih mirip Tetsuya."
"Baguslah mirip denganku. "
Ucapnya senang. Akashi pun merasa tenang.

"Bagaimana kalau kita buat satu?"
"Masih mimpi yah!"
Ucap Kuroko melempar handuknya ke wajah Akashi.

Akashi hanya tertawa melihat ekspresinya. Kuroko pun berjalan pergi.

"Andai dia tahu isi mimpiku. Dia tidak akan tertawa begitu. Untung aku tidak bicara padanya."

"Akashi kun! Sudah waktunya berangkat kerja! Kau akan terlambat!"
Pekik kuroko dalam kamarnya.

"Baik!"
Balas Akashi masuk ke dalam kamar yang baru dimasuki Kuroko.






Fin💕











I'm Pregnant?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang