Part 1

247 20 49
                                    

Estelle menatap angkuh kedua lelaki berbeda generasi dan seorang wanita paruh baya yang tengah berjalan menuju ruang tamu. Tatapannya seketika berubah sinis saat ketiga orang itu berhenti tepat di hadapannya.

Casey, lelaki itu menyunggingkan senyum bahagia, kemudian maju memeluk tubuh mungil anak gadisnya. Estelle tersenyum getir melihat senyum yang tercetak di wajah ayahnya. Raut bahagia Casey benar-benar tak dapat disembunyikan.

"Apa kabar, Sayang? Kau pasti sangat kangen dengan Dad, kan?" ujar Casey setelah melepas pelukannya.

Estelle tidak menjawab. Ia hanya mengangguk pelan.

"Hei, kau kenapa? Wajahmu terlihat lesu sekali. Seharusnya kau senang karena Bibi Roser sekarang sudah menjadi ibumu. Dan ini putranya, Marc Marquez, kau bisa memanggilnya Marc," kata Casey menggebu-gebu sembari tersenyum, membuat wajahnya tampak 10 tahun lebih muda.

Estelle menatap nanar kedua orang yang diperkenalkan Casey. Ada rasa tidak rela saat kedua orang yang dibawa ayahnya entah dari mana itu masuk ke rumah ini. Mereka siapa? Estelle tidak mengenal mereka. Dan ketika Casey menghubunginya tadi siang dan mengatakan jika Estelle 'sudah' memiliki ibu baru, bukan lagi 'akan' memiliki ibu baru. Parahnya, Casey bahkan tidak meminta persetujuan darinya untuk menikah lagi. Ia benar-benar kecewa.
Estelle kesal sekaligus marah pada Casey. Ayahnya yang gila kerja dan memiliki kesibukan di mana-mana, bahkan kesibukannya mengalahkan kesibukan Perdana Menteri Australia. Biasanya Casey akan pulang 1 atau 2 bulan sekali ke rumah, tapi kali ini pria itu pulang dan membawa kejutan yang tak diharapkan Estelle.

Estelle tidak butuh ibu baru. Ia lebih baik hidup sendiri di rumah ini dan tidak mendapat perhatian Casey daripada ada orang asing masuk ke zona privasinya. Ia benci kedua orang itu. Estelle bertekad ia tidak akan bersikap baik dengan mereka. Ia tidak akan mau peduli dengan kedua orang asing yang mulai sekarang menjadi penghuni tetap rumahnya.

"Well, selamat datang kalau begitu," ucap Estelle ketus, sontak saja membuat Casey kaget mendengar nada tidak bersahabat keluar dari mulut putrinya.

"Estelle!" tegur Casey. "Kau ini kenapa sih? Sikapmu itu benar-benar tidak sopan!"

"Oh ya?" sahut Estelle, menaikkan sebelah alisnya. "Aku tidak ingat Dad pernah mengajariku sopan santun untuk menyambut tamu tak diundang di rumah ini." Estelle mengarahkan tatapan bermusuhan pada Roser dan Marc.

"Estelle!"

"Kenapa, Dad? Memang benar kan Dad tidak pernah mengajariku sopan santun? Dad tidak pernah peduli padaku! Dad hanya peduli pada berkas-berkas kerja Dad. Apa Dad tidak sadar seberapa sering Dad meluangkan waktu untuk menemaniku di sini? Bahkan Dad tidak pernah sekali pun mengajakku keluar! Kalaupun Dad pulang ke rumah, tetap saja bisnis yang Dad prioritaskan dibadingkan aku. Dan sekarang, Dad pulang bawa mereka yang kau perkenalkan sebagai ibu dan saudara baruku. Apa Dad pikir aku senang, hm? Apa Dad pikir aku bahagia?! Kau tidak pernah memedulikan perasaanku!" seru Estelle berapi-api. Mukanya merah dan sorot matanya benar-benar terluka dengan apa yang telah dilakukan Casey.

Semuanya terdiam di tempat. Roser yang tahu dirinya tak diharapkan di sini memucat di samping Casey. Sedangkan anak laki-lakinya, Marc, menatap tak senang ke arah Estelle.

"Aku memang kesepian, Dad. Sangat kesepian, bahkan. Tapi yang kubutuhkan itu adalah Dad, supaya Dad bisa menemaniku di sini, bukannya mereka yang tidak pernah aku pinta. Jika kepulangan Dad kali ini hanya membawa orang asing ke rumah kita, lebih baik Dad tidak usah pulang saja sekalian!" tandas Estelle dan langsung berlari ke kamarnya.

Casey masih mematung di tempat, masih tidak menyangka putri kecilnya berkata seperti itu.

"Estelle tidak mengharapkan kehadiran kami, Casey. Maafkan aku," ucap Roser sedih dan turut menyesal atas apa yang telah terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The One That Got AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang