16

7.4K 310 15
                                    


Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang terjadi sedikitnya selama dua minggu atau lebih yang memengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati (mood) dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Ketika mengalami depresi kita akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya menghibur, dan menyalahkan diri sendiri.

Ketika mengalami depresi, suasana hati yang sedih bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Banyak orang yang menganggap depresi adalah sesuatu yang sepele dan bisa hilang dengan sendirinya, padahal sebenarnya, depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekadar perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan cepat atau secara langsung.

Akibat depresi, kegiatan sehari-hari seperti bersekolah atau bekerja menjadi tidak menyenangkan. Bahkan, untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain maupun keluarga sendiri terasa begitu berat. Depresi bisa membuat Anda merasa hidup ini tidak ada gunanya, bahkan dapat memicu penderita untuk melakukan bunuh diri.

Menurut catatan WHO, setidaknya 350 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi dan lebih dari 800 ribu orang meninggal bunuh diri akibat depresi. Masih banyak penderita depresi yang tidak mengakui kondisi mereka, sehingga tidak pernah ditangani atau setidaknya dibicarakan. Depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.

Sedangkan di Indonesia sendiri, penyebab kematian akibat depresi menduduki peringkat ke delapan dengan menyumbang 3 persen dari total angka kematian.

Depresi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti gangguan depresi persisten, depresi perinatal, gangguan bipolar, depresi mayor, gangguan afektif musiman, depresi psikotik. Penjelasan lebih lanjut bisa Anda lihat di laman gejala depresi.

Gejala yang Muncul pada Penderita Depresi

Gejala dan juga pengaruh depresi berbeda-beda pada berbagai orang. Berikut ini adalah beberapa gejala psikologis yang muncul akibat depresi:Kehilangan selera untuk menikmati hobi.Merasa bersedih secara berkepanjangan.Mudah merasa cemas.Merasa hidup tidak ada harapan.Mudah menangis.Merasa sangat bersalah, tidak berharga, dan tidak berdaya.Tidak percaya diri.Menjadi sangat sensitif atau mudah marah terhadap orang di sekitar.Tidak ada motivasi untuk melakukan apa pun.Berpikir atau mencoba bunuh diri.Gejala fisik akibat depresi:Badan selalu merasa lelah.Gangguan pada pola tidur.Merasakan berbagai rasa sakit.Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.Bergerak atau berbicara lebih lambat.Merasa tidak bisa beristirahat atau kesulitan untuk duduk diam.Berat badan berubah.Sakit kepala.Mengalami kram.Gangguan pencernaan tanpa sebab fisik yang jelas.Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, depresi bisa mengganggu hubungan dengan orang di sekitar Anda. Untuk depresi yang berat atau parah, depresi bisa berakibat pada hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri.

Ketika merasakan beberapa gejala depresi yang dialami hampir seharian dan berlangsung setiap hari selama dua minggu, segera temui dokter agar proses pemulihan bisa dimulai dan dilakukan sepenuhnya.

Penyebab dan Faktor Risiko Depresi

Tidak ada satu pun penyebab depresi secara spesifik. Depresi terpicu oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu genetik, biologis, lingkungan dan faktor psikologis. Jika di dalam riwayat kesehatan keluarga Anda terdapat orang yang menderita depresi, maka terdapat kecenderungan bagi Anda untuk mengalaminya juga.

Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya depresi antara lain:

Kejadian tragis atau signifikan seperti kehilangan seseorang atau pun pekerjaan.Kehamilan dan/atau melahirkan.Masalah keuangan.Terisolasi secara sosial.Trauma masa kecil.Ketergantungan terhadap narkoba dan/atau alkohol.Selain hal-hal di atas, beberapa kondisi medis yang berlangsung lama dan mengancam hidup juga bisa memicu depresi pada penderitanya, seperti penyakit jantung koroner, atau kanker. Kelenjar tiroid yang kurang aktif, atau cedera kepala minor yang merusak kelenjar kecil basal otak (pituitary gland) bisa menimbulkan beberapa gejala seperti sangat kelelahan dan kehilangan libido, keadaan ini yang kemudian dapat menimbulkan depresi.

Pengobatan pada Depresi

Teknik pengobatan dan perawatan depresi sangat tergantung kepada jenis dan penyebab dari depresi yang dialami. Terdapat berbagai jenis obat antidepresan yang penggunaannya diresepkan oleh dokter, dan beberapa penanganan yang bisa dilakukan sendiri.

Perubahan hidup seperti sering berolahraga dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol dapat memberikan keuntungan bagi penderita depresi. Anda juga bisa bergabung dengan kelompok-kelompok terapi untuk berbagi cerita dan saling memberi dukungan.

Akibat dari depresi yang paling parah adalah kecenderungan untuk melakukan bunuh diri. Cobalah untuk selalu berbagi cerita kepada orang-orang terdekat Anda tentang masalah yang sedang dihadapi. Penderita juga sangat disarankan untuk menemui dokter, terutama jika depresi telah berlangsung lama atau parah. Makin dini penanganan depresi, kemungkinan pemulihan secara menyeluruh bisa didapatkan.

Artikel itu aku baca berulang-ulang setelah selesai periksa dari dokter tadi. Kasihan bayi yang aku kandung harus menderita karena aku, aku harus bersabar untuk masalah ini Donald akan berkata jujur pada akhirnya nanti.

Aku harus ikhlas itu cara ampuh untuk menekan depresiku. Ya Tuhan, aku tahu semua ini takkan mudah kedepannya. Aku harus berjuang untuk bayiku dan aku tentunya.

Donald duduk didepanku dengan wajah masam, seharian bekerja membuatnya lelah aku memutuskan untuk menunggu dia berbicara terlebih dahulu.

Kata orang kalau kita mau kejujuran terucap akan memakan waktu, kadang sebentar kadang lama tapi aku takkan putus asa untuk berdoa kebenaran itu akan terkuak.

Berusaha sekuat tenaga melawan sisi negatif yang masih berkeliaran dikepalaku itu tidaklah mudah.

"Aku rasa dari tadi kamu ga mau makan," Donald sudah memangku saat aku sadar dari lamunanku.

Aku menciumnya, " kamu udah makan?" tangannya meraba-raba perutku dengan gerakan pelan.

"Udah," aku melihat matanya yang menunjukkan kejujuran.

"Pasti dengan klien seksi," Donald tertawa wajah tampannya bersinar bahagia.

"Dengan Daddy sayang," Donald mencium hidungku gemes.

Aku tertawa, "sama Tuan Besar mana berani melawan sih."

Donald tertawa lalu menciumi dengan lembut, tangannya sudah masuk kedalam dasterku.

Aku membalas semua sentuhannya, memegang seluruh tubuhnya dengan cinta. Dan aku berharap segalanya benar.

Zahra duduk didepanku dengan wajah sembab, dia baru saja melahirkan bayi laki-laki yang sangat tampan. Bayi laki-laki Zahra baru saja dikebumikan, bayi tidak berdosa itu meninggal karena ketidaksempurnaan gen saat awal pembentukan.

Zahra tentu saja bersedih, Donald memelukku sangat erat tubuhnya tegang sejak bertemu dengan Zahra aku tidak tahu kenapa.

"Kamu ga apa-apakan?" Aku mengelus Zahra, "mau minum?" Aku mencoba memaksanya minum.

Syukurlah dia menurut, wajahnya pucat dan tubuhnya yang kurus semakin membuatku kasihan kepadanya.

"Mba, aku minta maaf." Disela tangisannya dia berusaha untuk tetap tegar menghadapi semuanya.

"Aku memaafkanmu." Zahra semakin menangis, aku memeluknya didalam hatiku aku berdoa bahwa Zahra bisa melalui semua ini.

Continued
7 Juli 2017

Stupid In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang