Rindu dikala Senja

216 1 0
                                    

Seperti halnya menunggu pergantian siang menuju senja, aku memburu waktu yang pernah pergi sembari menyisahkan sedikit pertemuan. Kemarin senja ini terasa manis, mungkin letak keindahannya saat kau dan aku bersama menggenggam waktu dikala seberkas cahaya senja perlahan pergi dengan sedikit rindu. Ada bahagia terselip disana, di sela jemari yg tergenggam erat, bercerita tentang janji yang mungkin sekali-sekali usang dimakan waktu, Namun tetap dinikmati selagi rindu menjadi alasan untuk bersama sampai akhirnya tak ada alasan untuk kembali bertemu. Senja kembali bercerita, kala engkau menyapa hati yang tengah lengah, serentak hatiku kacau ! jiwaku bergejolak! Rindu yang rasanya semakin pekat dengan candu yang ingin selalu bertemu. Ahhh kini aku terjerat rasa yang kumain sendiri. Kacaukah aku? Menanggung situasi sulit tentang menfasirkan rasa yang masih menggelitik dalam jiwa? Ini lebih dari sekedar tertarik. Aku jatuh dalam lamunan yang kini jadi realita yang masih belum dimengerti. Kini segala cerita selalu tentang kamu, kamu adalah sebuah jawaban kemana rindu harus berlabuh, kemana arah mata ini menjadi dua senjata ampuh untuk jatuh hati, dimana tempat ternyaman untuk pulang di akhir hari yang melelahkan. Aku menunggumu dipersimpangan jalan, berdiri dengan hati penuh harap, mengajak kau menulis kata rindu di balik senja. Agar rindu tetap disana! Jika malam datang, rindu tetap disana, yakinlah ! Gelapnya hanya sementara. Sabarlah menanti senja untuk mengintip rindu yang pernah ditulis bersama. Aku menanti disana! Menanti rindu dikala senja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rindu di kala senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang