Chapter Six : Damian's POV

ابدأ من البداية
                                    

Di saat-saat krusial.

Kalau sudah seperti ini keadaannya, yang bisa kulihat di otakku hanyalah Phoebe yang sedang berkacak pinggang dengan ekspresi tak senang di matanya yang makin lama akan semakin menyipit.

Aku menghela napas sekali lagi, memejamkan mataku sejenak.

Lalu kudengar suara pintu yang terbuka.

"Damian, kau harus melihat ini, kurasa ada sesuatu yang kurang dalam presentasi kita nanti." lagi-lagi, Phoebe datang di saat yang sangat-tidak-tepat.

Aku cepat-cepat berdiri dan menyingkirkan barang-bukti-penanda-bahwa-aku-sedang-tidak-sehat, memasukkan bungkus permen yang tersisa ke saku celanaku. Tapi, sekali lagi, sialnya, tampaknya wanita ini menyadarinya.

"Apa yang kau sembunyikan, Damian?"

"Tidak ada." jawabku, se-innocent ­mungkin.

"Oh, really?" Phoebe terlihat percaya dengan pernyataanku, "Well, if that's the case...I think you need to fix some things before the meeting." suara Phoebe melembut, ia meletakkan lembaran kertas yang ia pegang ke atas meja kopi.

Dan selanjutnya ia mendekatiku.

Jemari lentiknya menyentuh kerah kemejaku.

Memperbaiki letak dasiku.

Perlahan, seolah meluruskan serat-serat kain yang kusut di bahuku.

Turun ke lengan atasku, menyusurinya pelan dari pangkal pundak sampai ke pergelangan tanganku.

Dan...

"Tentunya kau bisa menjelaskan bunyi gemerisik yang ada di saku celanamu, kan?" bisik Phoebe dengan senyum manisnya.

Shit!

Aku nyengir, "Hanya bungkus permen, tidak lebih."

"Dan kau tidak akan makan permen apapun kecuali tenggorokanmu bermasalah."

Aku baru saja membuka mulutku untuk mengeluarkan pembelaan lainnya, tapi Phoebe sudah lebih dulu menyela, "I know you, Damian. Aku tahu semua kebiasaanmu di kantor, jadi percuma kalau kau pikir bisa mengelabuiku untuk urusan yang satu ini, Mr. Workaholic."

Aku menutup mulutku, menelan semua pembelaan yang akan keluar. Sejenak aku kesal karena selalu tampak bodoh di hadapannya, tapi kata-katanya barusan cukup membuatku tersanjung...

Apa dia memperhatikanku??

"Petugas keamanan di bawah juga tidak sengaja memberitahuku bahwa kau sering pulang larut akhir-akhir ini. Apa sesi terapi kantong teh darurat waktu itu belum membuatmu jera, huh? Aku heran kenapa kau sepertinya sangat senang untuk tampil buruk di hadapan klien ataupun petinggi perusahaan lainnya." Phoebe terus mengoceh sembari keluar dari ruanganku, suaranya makin meredup tapi aku masih bisa mendengarnya meskipun sayup.

Baiklah, ingatkan aku untuk menutup mulut petugas keamanan itu lebih rapat lain kali. Mungkin secangkir kopi dengan donat di pagi hari akan cukup?

Phoebe kembali ke ruangan dengan termos kecil di tangannya, "Dan jangan berpikiran untuk menyogok Mr. Pretsle dengan apapun karena aku sudah membuatnya berjanji untuk melaporkan kepakau jika hal serupa terjadi lagi."

Damn Mr.Pretsle and his absession with pretty girls!

"Seriously, Damian. Bisakah kau memperhatikan kondisimu sedikit saja? Aku yakin semua pekerjaan itu tidak akan lari darimu, bahkan jika kau hanya berada di kantor dengan durasi yang sama seperti para pekerja lainnya."

PARAMOURحيث تعيش القصص. اكتشف الآن