55. One Night Sharing with Isaac Lopez

Magsimula sa umpisa
                                    

Jawaban:
It is. You need to decide what to show. Is your character nervous? Show he or she moves her leg a lot or describe a trickle os sweat going down their side of their forehead.
▶ Kamu perlu memutuskan apa yang harus ditunjukkan. Apakah karakter kamu gugup? Tunjukkan bahwa dia banyak menggerakkan kakinya atau menggambarkan keringat  menetes di dahi mereka.

--------------------

Pertanyaan 3:
Did you have some problem when you write your first fantasy?
▶ Apakah kamu memiliki beberapa masalah ketika pertama kali kamu menulis fantasi?

Jawaban:
I keep on writing this fantasy story after 13 years. It's going great.
▶ Aku terus nulis cerita fantasi bahkan setelah 13 tahun berlalu. Itu berjalan dengan lancar.

--------------------

Pertanyaan 4:
Woaahh.. What you thing if you read back your story? I mean, your felling.
▶ Woah .. Apa yang kamu pikirkan jika kamu membaca kembali ceritamu? Maksudku, perasaanmu.

Jawaban:
I feel excited. It is the world I created after all and I hope I can get to share it one day.
▶ Aku senang. Itu dunia yang aku ciptakan dan aku harap aku bisa berbagi tentang dunia itu.

--------------------

Pertanyaan 5:
So, to know whether we're good at writing or not by sticking to just one genre first?
▶ Berarti kita akan tahu bisa bagus enggaknya nulis itu dengan cara konsisten pada satu genre dulu?

Jawaban:
Sure, focusing on one genre at first should be the norm to get some sort of expertise on one field. However one can show great ability to describe reality and then have an inclination for fantasy. One does not rule out the other.
▶ Benar. Fokus ke satu genre dulu biasanya adalah cara agar seseorang bisa menguasai genre itu. Tapi ada juga yg bisa menulis realita dgn baik, lalu bikin fantasi. Enggak ada yang tumpang tindih.

--------------------

Pertanyaan 6:
Do you ever mind to change your genre? Such as thriller, maybe.
▶ Apakah kamu pernah berpikir untuk mengubah genre kamu? Seperti thriller, mungkin.

Jawaban:
I am always toying with different genres in my head :) why limit creativity? I am working now in a novel which genre is Latin American Magic Realism: basically reality with bits of superstition, miracles, and uncanny random events.
▶ Aku selalu bermain dengan genre yang berbeda di kepalaku. mengapa membatasi kreativitas? Aku sekarang bekerja dalam sebuah novel yang genrenya Realisme Sihir Amerika Latin: pada dasarnya kenyataan dengan sedikit takhayul, mukjizat, dan kejadian acak yang luar biasa.

--------------------

Pertanyaan 7:
In your opinion, aside from using our senses (see, hear, smell) is there any other element that we need to pay attention to, so that our writing becomes attractive but won't bore the readers?
▶ Menurut kamu, selain menggunakan indera kita (lihat, dengar, cium), apakah ada unsur lain yang perlu kita perhatikan, agar tulisan kita menjadi menarik dan tidak akan membuat pembaca bosan?

Jawaban:
Dont worry about boring readers. People who read already are, by many standards, boring people haha ( I mean from the outside.) Worry about telling what you need to say in universal terms that are as much yours as anybody elses.
▶ Jangan khawatir bikin pembaca bosan. Kan pembaca itu emang orang yang lagi bosen (di luarnya kok). Fokusin ke penuturan secara universal supaya pembaca paham.

--------------------

Pertanyaan 8:
Could you explain to us about queer literature?
▶ Bisakah kamu menjelaskan kepada kami tentang Queer Literatur?

Jawaban:
I am not an expert, but I'll try my best. Queer Lit is an umbrella term for literature that tells the experiences of LGBTQ characters.
▶ Aku bukan ahli, tapi aki selalu berusaha sebisaku. Queer Lit itu sejenis istilah untuk literatur yang mengisahkan tentang pengalaman tokoh LGBTQ.

Kelas Menulis The WWGTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon