Park Sooyoung seorang gadis berusia 23 tahun. Bekerja sebagai sekretaris sebuah perusahaan seluler. Ia memiliki seorang kekasih bernama Taeyong. Sooyoung begitu bergembira saat pulang dan memeluk ibunya.
"Eonma, Taeyong akan melamarku malam ini dan kami akan bertemu di taman kota, tempat dimana pertama kali bertemu.." kata Sooyoung pada eommanya.
" Bagaimana kamu yakin nak?"
" Tentu saja aku yakin, sebab kami sudah merencanakan itu, dan Taeyong bilang malam ini iya akan melamarku.."
" Kalau begitu lekaslah kamu pergi dan berganti pakaian terbaikmu.."
Sooyoung bergembira malam yang ia tunggu selama mereka berpacaran lebih dari 3 tahun kini menjadi akhir dari kisah cinta mereka.
Tentang Yook Sungjae.
Sungjae berumur 25 tahun. Namja playboy dan terlahir dari keluarga chaebol. Jam menunjukan pukul 7 malam. Tiba-tiba pintu kamarnya terdengar ketukan. Sungjae sedang tertidur, ia bangun dan membuka pintu dengan wajah kesal. Seorang aju=dan ayahnya terlihat didepan pintu.
"Kenapa sih? Ganggu orang tidur aja..!!!"
"Maaf tuan, Ayah anda sudah menunggu di ruang makan untuk makan malam keluarga."
"Bilang padanya, aku ada dibawah sebentar lagi.." Kata Sungjae tidak melawan.
Ajudan itu pergi, Sungjae merapikan mukanya yang kusut karena semalam ia baru saja pergi clubbing dan pulang pukul 7 pagi, setelah rapi ia pun langsung ke bawah menemui appa nya di meja makan. Bersama ibu dan adiknya Sungyoung.Ia duduk begitu saja.
"Begini cara kamu membesarkan anakmu? Pagi jadi malam, malam jadi pagi." Kata appa ketus.
"Sudahlah appa, Sungjae ayo makan."
Dengan setengah hati Sungjae makan. Tapi baru mencicipi sedikit sarapan. Ia sudah menghilang dengan wajah kesel appa nya. Sungjae pergi dengan mobil Lamborghini menelusuri jalan yang sudah penuh dengan lampu warna warni. Kota ini akan merayakan natal dalam waktu beberapa hari lagi.Ia hanya berujar dalam hati.
"appa ku kaya, untuk apa berkerja. Tujuh turunan pun tidak akan pernah habis."
Seorang gadis menelepon padanya. Tampaknya gadis itu adalah incarannya untuk malam ini, Mereka tampak asyik sibuk berbicara bersamaan.
~Sooyoung~
Eommanya sudah berdiri di depan pintu. Sooyoung menyalakan motor vespanya. Lengkap dengan pakaian terbaiknya.
"eomma, aku pergi dulu ya.."
"Kenapa tidak kamu minta di jemput saja." Tanya eommanya.
"Tidak apa bu, Taeyong langsung pulang kerja. Kan nanti kena macet. Lagi pula aku ingin pergi masing-masing saja. Jadi bertemu disana."
"Ya, sudah nak. Hati hati ya."
Sooyoung pun melaju motornya sambil membayangkan apa yang akan terjadi dalam hari terindahnya.
~Sungjae~
Sungjae tampak tertawa, gadis itu membiuskan kata-kata indah di telinganya. Ia selalu ingat jika ia bisa memberikan apapun yang diinginkan oleh gadis yang menyukainya, ia rela memberikan uang , permata ataupun emas yang diingkan. Saat ia berjalan, ia tidak menyadari lampu merah diatasnya. sebuah vespa yang melaju di lampu hijau. Sungjae terkejut, mobilnya melaju. Menabrak vespa itu hingga terpental. 10 meter jauhnya. Yang ia ingat, seorang gadis terkujur kaku dijalan. Hatinya risau, apakah ia harus melihat korban itu. Atau melarikan diri, tapi ia tau. Bila ia mendekat, maka ia akan membuat masalah dengan dirinya sendiri diantara kerumunan orang yang mulai mendekati korban.
Ia pun memutuskan satu kenyataan— lari dari kejadian itu.
