Marriage Proposal

452 44 36
                                    

◊◊◊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◊◊◊

Temui aku di danau Seokcheon!

Jieun berlari menuju halte terdekat dari kantornya. Sesekali ia mengangkat tangan setinggi pinggang untuk melihat waktu yang sudah berlalu. Beruntung! Bus baru saja tiba dan tidak begitu banyak penumpang yang mengantri sore ini. Gadis dengan rambut hitam lurus itu segera melesat masuk dan memilih kursi paling belakang.

Tangan nya merogoh tas jinjing dan mengambil kaca kecil. Perhatiannya tertuju pada cerminan wajahnya. Ia berharap tampil cantik hari ini. Senyum terlukis di wajah cantiknya saat membayangkan betapa indahnya hari ini. Sudah hampir 2 tahun ia tidak bertemu kekasihnya. Bertukar kabar pun tidak pernah! Tentu saja pesan dari kekasihnya sangat dinantikan oleh Jieun.

Mengapa ia tidak menghubungi kekasihnya duluan ? Jieun bukan gadis yang mudah melangkah maju. Ia benar-benar sosok gadis yang tenang. Ia sangat percaya pada pria yang sudah 6 tahun menjadi kekasihnya. Bahkan saat pria itu mengatakan mendapat perintah untuk bertugas ke luar negeri,gadis yang bernama lengkap Lee Jieun itu dengan mudah tersenyum dan merelakan kekasihnya pergi.

Saat pria itu tidak menghubunginya selama hampir 1 tahun dan membuatnya harus merayakan tahun baru seorang diri,ia tidak marah. Dan saat kekasihnya itu muncul,Jieun benar-benar memanjakannya. Ia memasakkan berbagai makanan kesukaan pria itu dan tidak pernah mengungkit kesalahan kekasihnya. Jieun tidak mau momen berdua mereka harus berantakan hanya karena pikiran kekanakannya.

Apa ia tidak tersiksa ? Tentu saja itu menyiksanya! Namun ia bisa apa ? Kadang kala sebuah pikiran membayanginya jika mungkin saja kekasihnya itu sudah memiliki pujaan hati baru dan melupakannya. Karna sudah hampir 2 tahun pria itu tidak menghubunginya sama sekali. Namun Jieun sekarang bisa bernapas lega. Karena pesan dari kekasihnya itu telah membuat semburat merah di pipinya terlihat.

"Bisa saja Wooyoung ingin bertemu denganmu untuk memberikan undangan pernikahannya dengan gadis lain.",Ucapan Suzy saat di kantor terus membayanginya. Namun dengan cepat Jieun menggeleng dan berusaha melupakan.

Bus berhenti. Detak jantung Jieun tidak beraturan sekarang. Pikirannya terus tertuju dengan perbincangannya dengan suzy saat di kantor. Jari-jemari Jieun saling bertautan. Keringat dingin meluncur di pelipisnya.

"Benarkah itu ?",gumamnya pelan.

Jieun pun berdiri dari duduknya dan melangkah turun dari bus. Sepanjang jalan Jieun tersenyum melihat bunga sakura bermekaran. Kegelisahannya akan perasaan kekasihnya seketika lenyap.

Langkahnya terhenti saat melihat pasangan muda tengah berfoto mesra dengan latar belakang bunga sakura. Ia teringat saat pria itu memintanya untuk menjadi kekasih saat mereka baru saja lulus sekolah menengah. Betapa bahagia mereka saat itu.

Langkah Jieun semakin lama semakin lambat saat sesosok pria yang sangat di rindukannya tengah berdiri membelakanginya. Ingin rasanya ia berlari dan memeluk kekasihnya. Namun pikiran waras Jieun segera menahannya.

Marriage Proposal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang