Chapter 1 : Selamat Pagi

10.7K 854 9
                                    

Jiang Qi adalah seorang laki-laki, kekasihnya pun seorang laki-laki. Namanya Ke Yan.

Ke Yan adalah Presiden dari perusahaan Group, punya banyak uang, tampan dan mempunyai latar belakang keluarga yang bagus. Meski ia terlihat dingin layaknya batu es, di kota ini Ke Yan merupakan bujangan nomor satu yang paling banyak dicari, sebuah berlian yang membuat perempuan tidak bisa untuk tidak memiliki.

Sayangnya Ke Yan sudah memiliki orang yang ia sayangi, Jiang Qi.

Jiang Qi adalah manajer kecil di perusahaan Group. Ia tidak sengaja bertemu dengan Ke Yan di universitas. Secara tidak langsung, Jiang Qi dan Ke Yan dari laki-laki biasa berubah menjadi sepasang kekasih. Setelahnya Jiang Qi mendapatkan pekerjaan di perusahaan Group dan dari pegawai kecil-kecilan berhasil naik langkah demi langkah menjadi seorang manajer. Pada waktu yang sama, Ke Yan mengambil alih manajemen Group dan keduanya memulai percintaan mereka secara diam-diam.

Jadi ayo kita lihat cerita keduanya ba...

Pagi... cahaya matahari masuk melalui jendela membangunkan dia yang tertidur nyenyak di atas kasur. Jiang Qi membuka kedua matanya, ia menjulurkan tangan dan meraih jam alarm yang berada di atas meja di samping tempat tidur yang menunjukkan pukul setengah 7.

Jiang Qi berbalik dan memandang laki-laki yang terlelap di sampingnya, yang baru kembali tengah malam tadi setelah menandatangani kontrak di luar negeri. Jiang Qi menghela nafas, karena beberapa hari ini sibuk dan tak bisa tidur nyenyak, ia masih terlihat tampan meski memiliki kantung mata. Ditambah lagi saat ini sama sekali tidak ada jejak ekspresi sedingin es yang biasa Ke Yan kenakan, ia terlihat sedikit kekanak-kanakan pagi ini.

Jantung Jiang Qi berdetak kencang saat memandang Ke Yan, ia menepuk kedua pipinya dan dengan perlahan turun dari kasur. Berhati-hati agar tak membangunkan Ke Yan, ia ingin Ke Yan untuk bisa tidur lebih lama lagi.

Sesudah mandi, Jiang Qi turun kebawah dan mempersiapkan sarapan. Ia memasak bubur dan menghangatkan masakan ibunya yang di simpan di kulkas, lalu menyajikannya di atas meja.

Jiang Qi tidak bisa memasak, hanya bisa masak nasi dan menggoreng 2 jenis masakan sederhana. Bahkan oseng-osengnya pun tidak enak, kadang terasa hambar dan kadang terasa asin. Tetapi Ke Yan tidak pernah mengeluh dan makan semua makanan yang Jiang Qi masak sampai habis.

Jiang Qi mengecek jam di dinding dan naik keatas untuk melihat jika Ke Yan sudah bangun atau belum.

Jiang Qi membuka pintu dan melihat Ke Yan tak lagi di atas kasur.

"Eh? Kau sudah bangun ah?" Jiang Qi membuka pintu kamar mandi dan menemukannya kosong. Lalu ia membuka ruang ganti dan menemukan Ke Yan telah mengenakan baju dan sedang dalam proses mengikat dasi. Ia berjalan mendekat dan mengambil alih, mengikat dasi untuk Ke Yan.

"Mengapa kamu cepat sekali bangun? Mengapa tidak tidur sedikit lebih lama?"

"En, aku tahu kamu sudah bangun." Ke Yan menjawab pelan dengan suaranya yang serak dan seksi di pagi hari.

Mendengar suara seksi Ke Yan pergerakan tangan Jiang Qi tak berhenti, tetapi ia tidak bisa tidak memalingkan wajahnya yang memerah.

Ke Yan menatap Jiang Qi yang membantunya mengikat dasi dengan wajah yang sedikit memerah, bibir merah muda yang lembut itu terlihat sangat menarik untuk sang Presiden. Ia mengangkat dagu Jiang Qi keatas lalu mencium bibir tersebut.

Ia menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Jiang Qi, menjerat dan bergerak seirama. Ke Yan baru melepas bibir Jiang Qi saat keduanya mulai kesulitan bernafas, ia pun memeluk Jiang Qi dan dengan suara serak yang rendah berkata, "Selamat Pagi, Jiang Qi."


[DROP] President Wife is A Man (Terjemahan Indonesia)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora