šŸ›. ā„š®š¦ššš” š‰šššžš¦š¢š§

4.6K 490 2
                                    

"woi hp lo ketinggalan di meja makan", ucap kakak gue sambil ngelempar hp ber-case minion ke kasur gue.

"tadi ada telfon, gak ada namanya, yang nelfok cowok, katanya sih temen lo"

"kok lo bisa tau?"

"kan gue yang angkat ahahahahahah"

"ishh usil banget sih, sana lo jauh-jauh gak usah ngomong sama gue", ya gimana ya gue tuh paling gasuka kalo ada orang buka-buka hp gue.

.

tut....tut...tut...

"halo-

-ini tadi siapa ya?"

"gue Jaemin, tadi habis nelfon tapi yang ngangkat cowok,

pacar lo ya?"

"gila ya, gue ogah punya pacar kek dia, dia kakak gue"

"oooh, habis galak banget kayak orang cemburu"

"gila emang dia, tapi ada apaan lo telpon Jaem?"

"besok-

-mau berangkat bareng gak"

"boleh"

"yaudah kalo gitu, gue tutup ya. malam"

"iya, malam juga",

tut.

wih wih gue diucapin selamat malam donggggg.

.

"Bun, Hyori berangkat duluuu"

"sarapannya?"

"lagi diet"

"diet apaan lo? ngecilin pipi?"

"dahh bun", menghiraukan ucapan kakak gue, gue lebih memilih buat pamitan sama bunda aja.

"loh, kok gak sama kakak?"

"bareng temen"

"temennya suruh masuk dulu"

"gausah bun, udah mepet, dahh"

"ati-ati"

.

"woy, ngelamun aja, gue lama ya?"

"gak kok"

.

"tumben tyda sama qaqa ganteng"

"lagi perang dingin Chan"

"ouh",

"terus lo tadi sama siapa dong?", Haechan kalo tanya suka gak nyelo, bikin kaget.

"santai napa",

"gue tadi berangkat bareng Jaemin"

"wah gue mencium bau-bau sesuatu nih"

"gausa gitu, lo gak pantes jadi Haechan Kiyoshi",

"balik sana ke bangku lo, udah bel tuh"

"ngebet banget mau duduk bareng Jaemin"

"anjing", gue jambak rambut Haechan dari belakang.

"aduh sakit Ri"

.

"gue tadi denger lo ngobrol sama Haechan"

"yang?"

"perang dingin sama kakak lo"

"ohh itu? biasa kok"

"gak gitu, lo pulangnya sama siapa?"

"yaaaaaa bareng Haechan?", gue sih gak yakin sama jawaban gue sendiri, masalahnya tuh Haechan pulang sekolah langsung ps-an.

"sama gue lagi aja"

.

"lo kesana aja, gue mau ambil motor", kata Jaemin mengisyaratkan gue buat ke pos satpam.

"ihhhh Hyori nunggu aa' Haechan ya?"

"dih", gue memandang Haechan dengan tatapan jijik.

"ayo Ri, Chan duluan ya"

"laaa TUH KANN GUE BILANG JUGA APA KALIAN PASTI ADA SAMTING SAMTING"

.

"wahhh chicken, makasih ya"

"Haechan emang gitu ya?"

"gwitwu gwimwanwa?"

"habisin dulu", kata Jaemin sambil ngelap bibir gue.

"hehe",

"Haechan emang mulutnya gak bisa dijaga gitu, suka bacod"

"asik sih tapi anaknya hahahaahaaha"

.

"makasih ya Jaem", kata gue ke Jaemin sambil ngasih helm.

"okay, gue masuk gak nih?"

"ehmm", gue nimang-nimang sebentar.

"tadi lo gak izin kan?"

"iyasi hehe"

"daripada lo dimarahin, gue aja yang jelasin"

"gak usah, malah panjang nanti urusannya",

"lo pulang aja, makasih ya hari ini. ntar kapan-kapan gue yang traktir"

"oke, nanti kalo ada apa-apa chat gue ya"

"iyaaa, dadah", gue ngelambaian tangan ke punggung Jaemin yang mulai jauh.

"ehem, kok gak dibawa masuk temennya", tanya bunda dengan senyum usilnya

"apaan sih bun"

š‘¾š’Šš’•š’‰ š’€š’š’– ā€¢  Ā°š™‰š™– š™…š™–š™šš™¢š™žš™£Ā°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang