1

359 1 0
                                    

Akhirnya aku tiba juga di sebuah pantai Tanjung gundul, sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Pantai ini amat indah dan amat eksotik, selain banyak terdapat pohon-pohon kelapa yang tinggi, Kuliner laut, dan berbagai macam hewan pantai lainnya.

Ya, Hari ini aku ingin melakukan refreshing. Agar aku mendapatkan ide-ide yang bagus untuk novelku. Aku tak dapat menemukan ide - ide yang baik ketika aku berada di kota. Sebab suasana di kota amat terasa ribut, dan membuatku amat terasa risih.

Sebenarnya ini adalah kali kedua bagi diriku bermain di pantai ini. Sebelumnya sekitar tiga tahun yang lalu, tepatnya ketika aku duduk di bangku SMU dalam rangka kegiatan kepramukaan.

Jujur, kuakui aku telah berkunjung ke berbagai pantai di seluruh Indonesia, bahkan aku pernah mengunjungi pantai Kuta di bali, Parangtritis di Jogja. Entah kenapa aku malah jatuh cinta akan pantai tanjung gundul ini.

Pantai bagiku adalah suatu tempat yang indah, dimana banyak pohon-pohon kelapa dengan daunnya yang menari di tiup angin. Suara gemuruh ombak menyanyikan simfoni kehidupan, burung-burung diudara yang tak kumengerti bahasanya namun kupahami maksud pembicaraanya. Karena mereka membicarakan alam yang begitu indah. Hal ini tidak pernah kutemui di tempat lain Kota misalnya, atau gunung misalnya. Karena aku tidak begitu suka melakukan penjelajahan gunung. Seperti biasa setiap Aku berada dipantai, aku selalu pesan kamar di sebuah penginapan kecil yang tak jauh berada lokasinya disekitar pantai.

------oooOOOooo-----

Malam harinya, aku berjalan di tepian pantai, karena aku ingin merasakan hembusan angin malam dan suara gemuruh ombak yang seolah-olah memanggil namaku. Mungkin dengan cara inilah aku bisa menemukan ide-ide yang cemerlang untuk karya sastraku.

Ketika aku berjalan di tepian pantai secara tanpa kusadari aku melihat sesosok wanita cantik, wanita itu bermain-main air di tepi laut.

"Ah, siapa itu" begitulah pikirku kala itu

"Mungkinkah dia adalah sosok makhluk halus penunggu pantai ini ?"

Jujur saja, Aku tak begitu percaya dengan cerita-cerita Hoax seperti munculnya kuntilanak, Pocong, dan lain sebagainya yang bisa membunuh manusia, aku hanya percaya bahwa mereka adalah makhluk lain selain manusia, mereka adalah jelmaan dari Jin. Seperti hewan biasa, atau seperti manusia mereka tidak akan membunuh atau menyakiti manusia seandainya mereka tidak disakiti. Atau mungkin saja dia adalah salah satu anggota rombongan mahasiswa yang sedang melakukan perkemahan di pantai tanjung gundul, mengingat selain diriku terdapat sebuah rombongan mahasiswa yang melakukan perkemahan di pantai itu.

Dengan keyakinan seperti itulah aku memberanikan diri untuk mencoba berkenalan dengannya

"Ehm, Mbak maaf ini sudah malam mengapa masih bermain di pantai seperti ini" tanganku mencolek lengannya

Wanita berbaju hijau dan memiliki senyum yang manis itu lantas berkata

"Ah, gak kok, biasalah sedang mencari keong"

"Mencari keong kok malam-malam, gak takut ya dijepit kepiting, takutnya bukan keong yang dapat malah kepiting, boro-boro kepiting kalo dapatnya ikan hiu yang terdampar gimana, bukannya lebih enak kalo mencarinya siang hari"

Wanita itu hanya tersenyum

"Oh ya kenalkan namaku Carlos Widyanata, tapi aku lebih sering dipanggil Bobo, karena aku sering baca bobo" candaku

"Namaku Dian" jawabnya singkat

------oooOOOooo-----

Matahari baru saja bangun dari tidurnya, seiring suara bunyi ayam yang berteriak membangunkan jiwa yang terlelap, menandakan hari ini telah pagi.

kisah cinta manusia dan kuntilanakحيث تعيش القصص. اكتشف الآن