Prolog

172 18 108
                                    

Orang-orang dengan pakaian serba hitam datang kerumah duka. Seorang gadis bergaun hitam dengan rambut bergelombang hitam berjalan tenang melewati orang-orang menuju tempat perhormatan. Sebuah buket sederhana terlihat menghiasi tangannya untuk diberikan sebagai penghormatan terakhir kepada seorang pria baik hati yang baru saja pergi karena kesalahan adiknya. Roya menatap wajah-wajah berkabung dari balik mata hijaunya sampai dirinya berada didepan sebuah pigura dengan wajah pria yang selama ini di percayainya.

" V !" Kata Roya "Aku tidak menyangka kita akan bertemu untuk terakhir kalinya dengan cara seperti ini, seandainya saja aku tahu pasti ada yang bisa aku lakukan untukmu!" Roya meletakkan buket bunganya bersama bunga-bunga yang lain.

"Nona, kenapa anda memberikan bunga hydra berwarna biru?" Tanya seorang wanita tua.

"Ini adalah caraku menghormatinya," Jawab Roya tersenyum.

"Roya!" Panggil seorang pemuda dengan rambut pirang dengan jepit rambut.

Roya menoleh dan dilihatnya sepupunya.

"Yoosung, lama tidak bertemu!" Sapa Roya menghampiri pemuda itu.

"Aku terkejut kau datang," Kata Yoosung "Roya,.. Rika.." Yoosung tidak melanjutkan kata-katanya.

"Rika masih hidup," Roya melanjutkan kata-kata Yoosung "Aku tahu dan aku tidak menyangka V akan pergi dengan cara seperti ini!"

"V menyembunyikan semuanya dan bunuh diri," Yoosung terdengar sedih.

Bunuh diri?! Roya menatap Yoosung tidak mengerti tapi kemudian Roya menatap kearah seorang pemuda dengan rambut merah dan kacamata yang menatapnya menganggukkan kepala. Ada begitu banyak rahasia, dan rahasia itu akan terus menjadi rahasia sama seperti apa yang terjadi kepada dirinya, Rika, dan keluarganya.

"Maafkan aku," Kata Roya "Jika saja aku tahu semuanya, pasti aku bisa menghentikan Rika!"

Yoosung menggelengkan kepalanya "Kau tidak harus tahu semuanya Roya, aku tahu kau juga mengalami begitu banyak hal buruk sejak Paman Key memberikan Sky Sun kepadamu!"

Roya mencoba tersenyum kembali meski ia tahu senyumnya tidaklah tulus.

"Roya, aku dengar kau akan menikah, benarkah itu?!" Yoosung mengubah topik pembicaraan.

"Ya, kami sedang mengurus semuanya!" Jawab Roya "Aku beharap kau bisa datang, meski kita tidaklah dekat!"

Yoosung mengganggukkan kepala "Selama ini aku berpikir kau selalu melakukan hal jahat kepada Rika dan membuat Rika pergi dari istana Matahari, tapi sepertinya apa yang aku percayai salah!" Yoosung terlihat merasa bersalah.

"Semua sudah berlalu Yoosung, aku tidak hidup untuk masa lalu!" Kata Roya "Aku harus pergi, sampai ketemu dipernikahanku!"

"Ung!" Yoosung menganggukkan kepala.

Roya berjalan pergi berharap rasa menyesakkan didadanya juga menghilang tapi kenyataannya, perasaan itu tidak pernah akan menghilang. RFA dan Mint Eye, Roya tahu keduanya dengan sangat baik tapi Roya tidak melakukan apapun karena berharap Rika akan bahagia dengan apa yang dilakukannya meski pada kenyataannya Rika tetaplah Rika.

"Kenapa kau datang!" Tegur seseorang dari balik jubah saat Roya akan masuk kedalam mobil.

Roya menoleh dan dilihatnya Rika menatapnya tajam.

"Kehilangan orang yang mencintaimu pasti tidaklah mudah," Kata Roya mencoba bersimpati.

"Kalau saja V tidak bekerjasama denganmu, dia tidak akan mati!" Rika menyalahkan.

"Berhentilah menyalahkanku, kenyataannya aku tidak melakukan apapun!" Roya membuat Rika memalingkan wajah "Pria malang itu hanya mencoba melindungimu dan aku tidak terkejut bahwa kau terlalu egois dan tidak bisa melihat hatinya!"

"Aku tidak bodoh!" Rika kembali menatap kearah Roya.

"Kau tidak bodoh," Roya menyetujui "Kau hanya tidak bisa melihat,"

"Bukan aku yang buta disini!" Rika mengingatnya.

"V bisa saja kehilangan pengelihatannya demi dirimu tapi aku tahu bahwa hatimu terlalu buta untuk bisa melihat pengorbanannya! Kau bisa menganggap pengorbanan V sebagai bentuk kepeduliannya untuk mewujudkan tujuanmu!" Kata Roya seraya masuk kedalam mobil tanpa menunggu balasan dari Rika.

Kenapa Rika tidak bisa melihatnya? Roya begitu berharap banyak saat melihat perubahan Rika setelah bertemu dengan V selama beberapa waktu. Tapi kenyataan memang selalu pahit, Rika tidak bisa melihat cinta V yang begitu besar sama seperti Rika tidak bisa melihat betapa Tuan Besar Key mencintai Rika dan ibunya sampai membunuh ibu Roya agar dua orang yang dicintainya bisa tinggal di istananya. Roya masih mengingat bagaimana ayahnya memberikan racun kepada ibunya, mengatakan hal yang begitu menyakitkan, dan meninggalkan ibunya yang sekarat. Roya hanya bisa melihat sampai ayahnya mengatakan kepada dirinya.

"Roya, kau tidak akan menjadi matahari diistana ini lagi tapi ayah tetap menyayangimu, ayah harap kau mengerti bahwa ibumu terlalu egois untuk melihat sebuah kebenaran!" Kata Tuan Besar Key saat Roya hendak menghampiri ibunya.

Pada akhirnya Tuan Key membawa Roya pergi menjauh, dan itu terakhir kalinya Roya melihat wajah ibunya. Sejak saat itu Roya hanya dibiarkan sendiri dan melihat dari jauh kebahagian Rika, ayahnya dan ibu barunya. Roya mencoba memahami semuanya sampai pada akhirnya ia sadar bahwa dirinya bukanlah apapun, pernikahan orangtuanya adalah sebuah perjanjian, dan dirinya adalah hasil dari perjanjian bukan dari cinta seperti Rika.

"Rika, seandainya saja kamu tahu bahwa aku iri kepadamu tapi tak ada yang bisa aku lakukan," Roya menghela nafas.

~o~

Author note:

Ditunggu pendapatnya dan komentarnya ^^ 

jangan lupa Vote

Secret (Mystic Messenger)Where stories live. Discover now