"Menikah ?" tanya Yong Hwa memastikan. Dia membuka telinganya lebar-lebar, takut dia salah dengar. Shin Hye mengatakan akan menikah ?.
"Ya Yong, aku akan menikah" ulang Shin Hye dengan antusias.
"Yya, dan kau tau siapa laki-laki itu ?"
"Siapa ?"
"Jong Hyun oppa. Sungguh, aku benar-benar senang Yong" jelas Shin Hye dengan wajahnya yang merona. Dia bahkan menangkup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya, mencoba menggambarkan kebahagiaannya yang tak terbendung.
Yong Hwa tersenyum tipis, dia bahagia mendengarnya. Sangat bahagia. Apalagi saat matanya menangkap dengan jelas senyum Shin Hye yang ceria. Tapi rasanya ada sesuatu yang aneh. Hatinya terasa begitu menyesakan. Seperti ada seseorang yang mencengkram hatinya dengan kuat. Menyakitkan.
"Aku ikut senang"
"Gomawo Yong" Shin Hye merengsek masuk kedalam pelukan Yong Hwa. Ia merasakan tangan besar itu mengelus lembut puncak kepalanya, dia senang saat seperti ini. Dia selalu bisa merasakan kenyamaan yang selalu ia damba dalam hidupnya. Dan hanya Yong Hwa yang bisa melakukannya.
"Aku benar-benar senang. Dia akan menjadi suami ku. Dan dia pasti akan menjadi ayah yang baik nanti. Aku beruntung Yong" gumam Shin Hye, semakin menyandarkan kepalanya dengan nyaman didada Yong Hwa.
"Ya, dia akan menjadi suami dan ayah yang baik. Tapi percayalah Shin, bukan kau yang beruntung karena memiliki dia, tapi dialah orang yang paling beruntung karena bisa memiliki mu" Yong Hwa tergelak kaget, dia menjatuhkan tangannya yang merangkul Shin Hye kesisi tubuhnya saat wanita itu dengan gerakan cepat membuat jarak diantara mereka.
Shin Hye menatap pada Yong Hwa. Tatapan indah yang selalu Yong Hwa suka. Tatapan yang selalu memberikan Yong Hwa ketenangan tapi sebentar lagi semuanya akan dirampas darinya. Mata itu akan menjadi milik orang lain. Dan jelas sudah, jika dia tidak bisa memilikinya lagi.
"Apa benar seperti itu ?"
"Tentu saja. Pria mana pun akan sangat beruntung karena memiliki istri yang cerewet seperti mu"
"Yya, Jung !!!"
"Tidak. Hanya bercanda. Dia benar-benar akan beruntung Shin. Kau sangat sempurna"
Yong Hwa tersenyum, ia kembali memeluk Shin Hye lagi. Ia menatap langit gelap. Langit terasa begitu hampa, tanpa bulan tanpa sinar bintang. Dan diatas sana, Yong Hwa hanya mampu melihat awan hitam.
Apa dia masih bisa bersama Shin Hye ?
Apa dia masih bisa memeluk Shin Hye ?
Apa dia masih bisa mencium aroma Shin Hye yang sangat ia damba ?
Apa dia bisa melakukan semua hal itu saat Shin Hye menikah ?
Tidak.
Mereka pasti akan memiliki jarak setelah ini. Jarak yang bahkan sejak dulu tak pernah ingin Yong Hwa khayalkan. Yong Hwa tidak ingin ada hal seperti itu diantara mereka. Tapi mereka bukan anak kecil lagi, mereka bukan Yong Hwa dan Shin Hye yang masih berumur enam dan lima tahun. Mereka telah dewasa. Mereka telah mampu menentukan jalan mereka sendiri. Dan inilah jalan yang Shin Hye pilih. Menikah dengan Jong Hyun dan membiarkan Yong Hwa menjadi temannya. Dan Yong Hwa harus menerimanya.
"Dan kau, kapan kau akan menikah ?" suara merdu Shin Hye menyentakan Yong Hwa, membawa pria itu kembali kealam sadarnya.
Dia semakin memeluk Shin Hye. Memposisikan dagunya diatas kepala Shin Hye.
"Nanti, saat aku bisa menemukan wanita yang mampu membuat ku tak berpaling saat melihatnya"
YOU ARE READING
In The End
Fanfiction"Aku hanya merasa tak cukup tentang cinta. Meskipun aku memilikinya tapi aku tetap inginkan mu" -PSH- "Cinta tak selalu harus diungkapkan. Begitu juga tentang rasa ku. Tapi, jika kau ingin tau, aku masih sangat mencintaimu" -JYH- "Aku terlalu kaku...
