menghibur diri?

5 0 0
                                    

Saat ini aku sedang berada disalah satu mall tepatnya di PIM, ya aku dan sahabatku mengajak bertemu setelah sekian lama kita sibuk dengan masing-masing. Aku sedang berada distarbuck dan memesan lebih dahulu, sambil menunggu pesananku yang belum datang, segera aku memberi pesan pada mereka

"Hey. Kalian dimana?! Jangan lama" akupun mengechat digroup yang kami buat
"Ini gua lagi dijalan ama kirana, lu dimana emangnya?" kata salah satu sahabatku bernama Devira
" Gua udah nyampe dari tadi, ini lagi distarburck" setelah membalas pesannya akupun tidak membuka chat lagi, karena sekarang aku sedang fokus membaca salah satu novel yang bisa membunuh rasa bosanku. Saat sedang seru-serunya membaca, aku diganggu oleh kedatangan temanku, dan aku hanya bisa mendengus kesal sambil melihat jam dan memarahi mereka karena datangnya terlalu lama. Merekapun meminta maaf, tapi tidak semudah itu mendapatkan maaf dariku. Dan mereka mengatakan, jika aku memaafkannya, maka aku ditraktir, akupun tergoda dan menerima tawarannya. Siapa yang tidak senang ditraktir coba?hehe. Kamipun mengobrol tentang banyak hal dari tentang cerita masa lalu sampai yang sekarang terupdet, dan sekarang mereka membahas tentangku. Ya, mereka menanyakan bagaimana perasaanku saat ini yang sedang patah hati. Saat orang yang kau sukai ah tidak mungkin kau cintai? Menyukai orang lain, pastinya sedih dan itu terjadi padaku sekarang.
" Sabar ya gua tau lu sedih. Lagian lu juga sih kan dah dibilang move on aja dari dia, emangnya dia ngeliat lu apa" itu kata yang menghibur sekaligus tersadis dari kirana, yah dia memang kalau ngomong nyelekit, tapi aku sudah terbiasa jadi tidak terlalu dimasuk hati walau itu menyebalkan.
" Memangnya kata lu move on gampang apa? Dan apa maksud lu bilang kalau dia ga ngeliat gua? Dia liat gua kok, kan dia punya mata." akupun membalasnya dengan tak kalah menyebalkan, biar dia tau rasa haha
" Maksud gua tuh liat dalam artian berbeda....," kata-kata yang akan terlontar dipotong oleh Devira
" udah dong, kalian kok ribut mulu sih. Baru ketemu setelah sekian lama, kalian malah bertengkar." itu adalah kata yang terlalu berlebihan yang terlontar dari Devira, dan kami berduapun hanya diam mendengarkan dia.
"Lagian kita berkumpul untuk membuang rasa sedih lu dari doi, dan melupakannya. Sekarang waktunya bersenang-senang" dan setelah Devira menyelesaikan ucapannya diapun bangkit, serta mengajak kita keluar.

Kami bertigapun berjalan mengelilingi mall, dan memasuki salah satu toko pakaian. Kirana yang masuk terlebih dahulu, aku dan Devira mengikutinya. Mereka berdua sekarang sedang melihat-lihat pakaian yang tergantung disana. Aku hanya menunggu dan duduk disalah satu kursi yang tersedia disana, karena terlalu lelah menemani mereka yang berkeliling tak tentu arah tempat yang akan dituju.

Mencari novel yang selalu kubawa saat sedang menunggu, dan segera membacanya. Tapi saat ingin membacanya, aku kesal dengan temanku yang mengatakan bahwa mereka akan menghibur diriku yang sedih ini.  Apanya yang menghibur??! Mereka malah membuatku kesal dan kelelahan. Aku hanya bisa pasrah dan melanjutkan hal yang tertundah. Baru beberapa lembar halaman yang aku baca, mereka sudah berdiri dihadapanku sambil memegang beberapa pakaian. Kukira mereka akan menanyakan pendapat tentang baju mana yang bagus.
" Ini baguskan?" itu kata kirana, dan aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawaban iya
" nah yaudah, sekarang lu pakai pakaian ini" sambil menyodorkan pakaian yang tadi ditanyakannya tanpa bantahan
Aku melongo akan ucapannya yang seperti perintah itu. Hey! Mereka tau kalau aku tidak suka memakai dress atau pakaian yang seperti perempuan, ya walau aku ini perempuan. Oh ya aku lupa mengatakan pada kalian bahwa aku ini orang yang lumayan tomboy, ah bukan tomboy hanya saja suka memakai pakaian yang kasual mungkin? Tidak yang ribet.

" udah cepetan jangan malah bengong" kiranapun mendorongku dan aku menurut saja.
Akupun mengganti pakaian dan segera keluar. Berdiri didepan mereka yang sedang mengobrol, dan mereka tidak menyadari keberadaanku yang baru saja keluar. Aku berdeham agar mereka menyadarinya, merekapun membuka mulutnya lebar saat melihat kearahku. Risih, itulah perasaanku saat ini.
" Ada apa sih? Gua aneh ya? Kan dah gua bilang...." sebelum ucapanku selesai mereka memotongnya dan kata yang terlontar dari mereka membuatku malu.
" gila lu cantik, coba lu jadi cewek dikit aja. Behhh pasti banyak yang naksir ama lu, termasuk doi yang lu suka.", dan kalian tau siapa yang berkata seperti itu? Ya itu kirana. Baru membuatku melambung tinggi dan dia menjatuhkannya. Setelah dia berkata seperti itu, diapun membawa pakaian yang mungkin dia pilih saat aku berada di ruang ganti. Itu cukup banyak, hanya melihatnya saja aku lelah apalagi jika aku harus mencoba semuanya. Tapi untungnya temanku Devira cukup waras, sehingga dia menentang akan apa yang disuruh oleh Kirana. Jadi kami sekarang kekasir untuk membayar pakaian yang tadi dipilih oleh Kirana. Tapi saat itu aku meminta agar aku yang bayar, karena itu semua pakaian untukku. Dan mereka menerimanya walau tadinya harus adu mulut terlebih dahulu.

Sudah berapa jam kami lewati, dan inilah saat yang tepat untuk memanjakab diri disalah satu salon. Sudah kukatakan pada kalian bahwa aku tidak tomboy, hanya saja aku suka pakaian kasual yang tidak ribet. Merasakan nikmatnya dipijit oleh salah satu pekerja disana, sedangkan Kirana hanya creambath saja, dan Devara sedang memakai masker.

Mungkin rasa sakit hatiku menghilang sedikit setelah kami berkeliling dan merasa lelah, atau mungkin rasa sakit ini hanya hilang sebentar? Aku tidak tau yang pastinya mana. Tapi yang kutau aku ingin segera sampai rumah dan segera tidur menunggu hari esok.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Feb 28, 2017 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Permaianan CintaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz