Q6 (Salvi)
Nah, untuk setting kan ada 3 kak. Waktu, tempat suasana. Untuk setting cerita biasanya berapa persen di keseluruhan cerita? Untuk menjelaskan kejadian yang dialami tokoh secara lebih terperinci bagaimana? Tips agar setting waktu tidak monoton kak? Terimakasih. :)

A6:
Saya mau menekankan ya, kalau menulis fiksi itu bukan ilmu pasti, jadi kalau saya ditanya berapa persen atau berapa halaman/berapa kata yang harus dipakai, saya akan jawab: tergantung. Semuanya kembali ke kebutuhan cerita kamu. Setting, karakter, serta plot itu satu kesatuan, porsinya pasti beda-beda di setiap cerita dan penulis. Untuk menjelaskan kejadian yang dialami tokoh secara terperinci, kamu harus main diksi, nggak ada cara lain.

Q7 (Umy)
Kak, penting enggak sih kita mencantumkan nama kota atau daerah di cerita kita?

A7:
Tergantung kebutuhan cerita. Jika nama kota/daerah itu berkaitan erat dengan plot, maka wajib disebutkan, tapi kalau nggak, menurut saya nggak wajib. Toh ada cerita yang setting-nya cuma di dalam kamar hotel/apartemen tanpa menyebutkan nama kota/daerah sama sekali.

Q8 (Renee)
Misalnya kita googling setting tempat, dalam hal ini di luar negeri. Terus ada banyak banget tempat-tempat yang ingin kita masukkan dalam cerita kita. Bagaimana caranya membuat semua tempat itu masuk ke cerita tanpa kehilangan feel cerita, takutnya karena kebanyakan tempat jadi berasa kayak nulis travel blog gitu bukan nulis cerita.

A8:
Kamu tanya lagi, perlukah memasukkan semua tempat itu? Ada pengaruhnya nggak ke cerita? Kalau nggak perlu, ya nggak usah pakai terlalu banyak tempat. Buat apa?

Q9 (johana)
Kakak Aby~~!
Saya akan bertanya khusus untuk latar luar negeri. misal, negara yg bahasa kesatuannya bahasa Italia. kadang kt perlu menyelipkan sedikit2 bahasa asing ke dlm agar unsur Italianya terasa (bnr gak?). Nah, apakah hny dgn google translate cukup? Maksudnya sbg org awam kita kdg gk tau bagaimana penggunaan bahasa asing (pasti ada tenses, bla3) kalo kt ambil mentah2 dr gog translate, apakah itu oke?

A:
Menyelipkan bahasa itu optional alias pilihan kalau menurut saya. Mau diselipkan boleh, kalaupun nggak, buat saya nggak masalah. Gimana kalau karakter kamu misalnya nggak bisa berbicara dalam bahasa itu?
Kan aneh kalau tiba-tiba kamu selipkan bahasa negara itu sedangkan nggak ada penjelasan apa pun di awal kalau dia bisa ngomong bahasa negara tersebut.

Saran saya sih jangan pernah ambil dari google translate. Tanya ke temen yang bisa bicara bahasa itu atau yg punya kenalan orang dari negara yang pengen kamu jadikan setting.

Q:
Lalu, gimana sih cara bikin deskripsi2 yg membawa pembaca bnr2 sampai di negara yg kita maksud? I mean, gak semua penulis bisa riset sampe dtg sendiri ke negara tsb, mengapa Ilana Tan bisa mendeskripsikan negara Jepang dgn baik (contoh)? Selain nonton film, riset, wawancara (ini kalo gk pny kenalan luar negeri gmn) apalagi yg dibs kita gali untuk memperdalam teknis menulis setting cerita?

A:
Riset nggak harus datang ke negara tertentu ya, ini salah kaprah. Internet menyediakan informasi yang cukup banyak kalau kita ulet.
Saran saya, kalau kamu riset melalui film, pastikan lagi dengan Googling apakah tempat itu beneran ada atau nggak, soalnya kalau film kan sering ada bangunan2 yang sengaja dibuat untuk kebutuhan shooting. Liat video di Youtube, baca travel blog, cari gambar sebanyak mungkin, kalau perlu, baca juga sejarah tempat itu.

Q10 (Irma)
Misal saya punya setting Korea ya Kak,  trs anak kuliahan, jadi harus setting bagaimna jdi mahasiswa sana ya? Hmm, kalau misal korea kan cenderung bebas ya, berarti pasti ada setting yg mengeksplor kebebasan juga? Atau mgkn bisa dialihkan ke kebudayaan adatnya?  Tapi kebanyakan di Seoul udah bebas banget ya, jadi kehidupannya modern gitu... Nah,  mahasiswa nya ini dri Indonesia Kak, berati harus setting bagaimna rata2 mahasiswi indonesia membiasakan diri di sana ya?
A10:
Kamu banyakin baca blog tentang kehidupan mahasiswa2 Indonesia yang ada di Korea, itu cara paling gampang. Pasti ada kan? Soal tempat, budaya, atau seberapa bebas di Korea, tergantung lokais juga kan? Misaalnya kamu ambil Seoul, yang notabene kota besar, pasti akan berbeda kehidupannya dengan kota-kota kecil yang ada di Korea. Jangan kamu sama ratakan, tentukan dulu kota mana yang ingin kamu pakai, baru kamu riset tentang yang lainnya.

Kelas Menulis The WWGWhere stories live. Discover now