Ketika Rasa itu Hadir

4.7K 407 53
                                    

Saat itu mereka masih memakai seragam putih-biru, baru sehari yang lalu meninggalkan seragam lama yang mereka pakai enam tahun terakhir. Itu hari pertama mereka menginjakan kaki di sekolah menengah pertama, yang menandakan mereka bukan lagi anak-anak melainkan remaja.

Irgi berjalan di belakang Cinta, gadis itu sibuk memungut beberapa daun tua yang berguguran. Sesekali mengoceh sambil menunjukan dedaunan yang dipungutnya pada si remaja pria.

Sesekali tersenyum, sesekali cemberut, sesekali juga wajah gadis itu terlihat kebingungan. Bagi Irgi, semua ekpresi itu menakjubkan, hingga tanpa sadar mengukir lengkungan bulan sabit indah di bibirnya.

Saat itu Irgi tentu saja belum tahu, bahwa dihari pertama mereka memulai perjalanan baru, di sana pula perasaan itu mulai tumbuh.

***

Melihat senyummu yang berkembang di antara guguran daun
Membuat bibirku tanpa sadar ikut mengukir senyum

Celotehmu bagai angin yang membuat daun-daun tua itu jatuh
Riak tawamu bagai melodi yang mengalun di jantungku
Detaknya bertahap bertabur riuh
Menghadirkan perasaan aneh yang mengusik hatiku

Duhai Cinta yang sibuk berputar di kepala
Mengapa perasaan ini tiba-tiba ada?

~ Irgian Senja Dipetra

NB: Ini tentang Cinta Bagaskara, yang tiba-tiba mengusik sebuah rasa


Dear... CintaWhere stories live. Discover now