Bab 1

3.3K 227 91
                                    

Peta Dunia Phantasistah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peta Dunia Phantasistah

Cerita ini hanya fiksi belaka. Dipersembahkan untuk grup nistah yang akan selalu nistah. Yuk sistah, mari menistah. 😂😂😂🔫

***

Alkisah, pada suatu masa di suatu negeri bernama Mhayya, negeri para perjaka dan perawan membaur menjadi satu membentuk kehidupan berumah tangga sakinah mawadah wa rohmah yang aman, damai, selamat sentosa tanpa ada halangan apa pun.

Dipimpin oleh seorang Kaisar yang agung dan berkuasa, Kaisar Bei Ha Long Ghar, rakyat negeri tersebut mencapai kemajuan yang pesat dibanding era kepemimpinan sebelumnya. Didampingi sang tangan kanan yaitu Jenderal Kinchiro yang berpengalaman dan penuh perhitungan alias pelit, Kaisar Bei Ha Long Ghar mengantarkan rakyatnya ke depan pintu gerbang kemerdekaan terutama dalam hal perjodohan nasional maupun yang bertaraf internasional.

Bersama, mereka menyatukan kekuatan para perjaka dan perawan untuk membentuk pasukan-pasukan elite pertahanan dalam negeri. Siap siaga menghadapi musuh-musuh yang mengancam stabilitas dan keamanan negeri Mhayya.

Tak ayal, sebuah selentingan kabar mengenakkan dan tak mengenakkan menyentil pentil hidung-dan susu-sang Kaisar. Kabar bahwa ....

"SANG PERAWAN SUCI TELAH TERPILIH? TIDAK MUNGKIN!" Suara menggelegar sang Kaisar Bei Ha Long Ghar memenuhi seantero ruangan totok wajah istana yang luasnya hampir-hampir menyaingi lapangan sepak bola balai desa.

Tabib istana yang telah renta, Tabib Chap Lang sampai terkaget-kaget mendengarnya hingga dupa aromaterapi yang sedang dipegangnya melompat ke punggung sang Kaisar. Menimbulkan jeritan hebat sang Kaisar yang punggungnya terbakar. Hanya memberikan komando lirikan, sang Kaisar memerintahkan pengawalnya untuk memenggal Tabib Chap Lang di tempat.

Blazt!

Cipratan darah nyaris mengenai jubah beledu bersulam emas dan berpayet batu akik milik Jenderal Kinchiro jika saja ia tidak melompat cantik menghindari area pemenggalan di sampingnya.

Kinchiro langsung membungkukkan badannya, tidak berani memandang Kaisar yang tengah murka. "Hamba memohon ampun, Yang Mulia. Hamba mendengar dari Biksu Tong Kou Song, bahwa kabar tersebut benar adanya. Janda Naga telah menentukan orang terpilih untuk mengemban tugas suci melangsungkan keturunan Naga. Singkatnya, sang Perawan Suci telah terpilih," lapor Kinchiro tanpa mengurangi rasa hormat kepada kaisarnya.

Janda Naga adalah sebutan bagi seorang perempuan suci yang memiliki gen unggul dalam mencetak keturunan penguasa dunia tak terkalahkan-jika bertemu jodohnya-dan merupakan titisan yang digariskan sang Naga, dewa leluhur Negeri Mhayya.

Mata hijau Kaisar berkilat-kilat penuh ambisi. "INI KABAR YANG BAGUS, KINCHIRO."

Kinchiro, seperti biasa terkaget-kaget mendengar suara menggelegar Kaisar. Tapi apalah daya memang seperti itulah cara berbicara Kaisar. Harus pakai capslock.

Kekehan Kaisar menggema di antara para dayang dan selir-selirnya yang ketakutan. "KITA TIDAK BOLEH MELEWATKAN KESEMPATAN SEKALI DALAM SERATUS TAHUN INI. JANDA NAGA SELANJUTNYA, YAITU PERAWAN SUCI HARUS MENJADI MILIK NEGERI KITA. DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT."

Demi kesejahteraan rakyat kepalamu botak, rutuk Kinchiro dalam hati. Kinchiro menyadari keinginan terdalam Kaisar itu hanyalah mengoleksi harem-an demi menuntaskan birahinya yang tiada habis.

Di lain sisi, para perjaka di Negeri Mhayya sedang menghadapi krisis perawan. Tidak banyak perawan yang tersisa di negerinya beberapa dekade ini setelah musim perjodohan terakhir usai, sehingga banyak perjaka yang kelimpungan mencari istri. Bahkan di antara mereka yang stres dan tertekan himpitan beserta tuntutan berumah tangga lebih memilih jalan bunuh diri karena terlalu lama menjomblo. Tak jarang beberapa memilih membunuh para suami dari perawan-perawan yang sudah tak lagi perawan hanya demi mendapatkan sang istri dan hidup bahagia selama-lamanya.

Kaisar berkepala botak dan bercambang lebat keemasan itu menyeringai. "TUNGGU APA LAGI? BAWA KE SINI CALON TERPILIH ITU BIAR AKU DAPAT MELIHAT SEPERTI APA WAJAHNYA. APAKAH CANTIK ATAU IMUT? AKU SANGAT PENASARAN."

Kinchiro menelan umpatannya dalam-dalam. Sebenarnya ingin sekali ia semburkan kepada pria tua bangka di depannya yang sok berkuasa itu protesnya, namun posisinya hanya jenderal. Ia menundukkan kepalanya lebih dalam. Hanya formalitas, bentar lagi kelar, coy. "Maafkan hamba, Yang Mulia. Akan tetapi hamba mendapat bisik-bisik tetangga. Bahwasannya sang perawan suci ternyata diculik oleh Cepek Tong-"

"CEPEK TONG?!"

Seperti yang Kinchiro duga, Kaisar jelas bertambah murka. Kinchiro mengangguk. Matih gue, matih.
"Benar, Yang Mulia. Raja Cepek Tong dari Negeri Tetangga. Mereka lebih dulu bergerak dan kita tertinggal selangkah di belakang."

Mata Kaisar Bei Ha Long Ghar membeliak lebar-lebar. Lilin-lilin aromaterapi di sekelilingnya membara semakin besar. Geraman penuh amarah memenuhi penjuru ruangan. Lidah api menjilat-jilat udara dan menimbulkan asap yang menyesakkan Kinchiro.

Memang, segelintir orang yang terpilih, akan dianugerahi bakat tersembunyi oleh dewa Naga. Dan itu sudah menjadi hal biasa bagi rakyat Mhayya.

Bakat elemen, bakat khusus hingga bakat dewa. Setiap sepuluh tahun sekali, di Negeri Mhayya pun diadakan ajang pencarian bakat untuk merekrut pegawai istana atau prajurit untuk berperang melawan musuh. Bukan tanpa alasan, karena kerajaan menginginkan orang-orang kuat dan tangguh untuk memperkokoh pondasi kerajaan.

Selama ini, musuh terbesar Negeri Mhayya adalah Negeri Tetangga. Negeri Tetangga selalu mencari gara-gara dengan mencuri wilayah dan kebudayaan Negeri Mhayya. Kali ini, Negeri Tetangga mencuri sang perawan suci yang menjadi bakal calon selir sang Kaisar Negeri Mhayya?

What the hell! Itu adalah suara hati putri Kaisar yang terhenti langkahnya di ambang pintu karena mendengar laporan Jenderal Kinchiro pada sang ayahanda.

"KINCHIRO, KALAU BEGITU AKU MENUGASKANMU UNTUK MENYELAMATKAN SANG PERAWAN SUCI DARI CENGKERAMAN PRIA TUA BANGKA ITU DAN MEMBAWANYA DENGAN SELAMAT SENTOSA TANPA KURANG SECUIL APA PUN KE NEGERI INI. AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN PENJAHAT KELAMIN PEMAKAN PERAWAN ITU MEMANFAATKAN KEPOLOSAN CALON JANDA NAGA KITA DAN MENGANCAM KESELAMATAN NEGERI KITA. KAU YANG AKAN MEMIMPIN MISI PENYELAMATAN INI."

Kinchiro mencengkeram pedangnya dan mengangguk. Anjenv, maling teriak maling. Lu juga tua bangka, coy. "Baik, Yang Mulia."

Kaisar agak berubah pikiran, ia mengelus ujung jenggotnya yang berwarna pelangi dan mengangkat tangan. "TUNGGU, ADA SATU LAGI."

Kinchiro yang akan pamit dan bangkit berdiri mengernyit dalam. Budeg gue lama-lama di mari.

"AGAR LEBIH CEPAT DAN EFISIEN, BUAT SAYEMBARA DARI KAISAR. BARANGSIAPA YANG BERGABUNG DALAM MISI INI DAN MEMBAWA PULANG SANG PERAWAN SUCI DENGAN SELAMAT, AKU AKAN MEMBERIKAN APA PUN YANG DIA INGINKAN."

Kinchiro membungkuk. "Akan saya laksanakan, Yang Mulia."

Putri Rafe Me, satu-satunya putri di antara para putra dari 68 selir diam-diam menguping, mencerna baik-baik rencana sang ayahanda, Kaisar Bei Ha Long Ghar. Ia bertekad dalam hati, akan menemukan sang perawan suci lebih dulu daripada sang Kaisar. Ia tidak ingin ayahandanya lebih banyak mengoleksi perawan lagi untuk yang ke-69 kalinya.

Hal pertama yang harus Putri Rafe Me lakukan adalah mengumpulkan para perjaka berbakat lebih dulu dari ayahnya untuk mengembara ke barat daya, ke Negeri Tetangga. Menyelamatkan sang perawan suci dan membawanya pergi sejauh-jauhnya dari Negeri Mhayya.
"Tapi, di mana aku bisa menemukan bala bantuan itu?"

to be continue...
*pemanasan balik nulis lagi*ngahaha

Holly Virgin HuntersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang