First night problem (?)

18.1K 288 27
                                    

Chapter 3 : First night problem. (?)

^^_^^

“Sebaiknya kau tidur, aku takkan menyentuhmu malam ini.” ujar Rafli yang jelas terdengar datar, Marsha menautkan satu alisnya binggung.

“Kau tidak tidur disini?” tanya Marsha cukup kaget.

“Tidak, kau saja yang tidur disini aku masih punya setumpukan pekerjaan yang harus ku selesaikan jadi tidurlah!” suruh Rafli yang kemudian bangkit dari duduknya, sebenarnya Marsha bernafas lega tapi juga takut tidak bisa menjadi istri yang baik kepada lelaki ini.

Meskipun mereka baru kenal bahkan belum genap seminggu mereka kenal, Rafli sudah mengajaknya menikah dan membayar semua hutang – hutangnya Marsha. Niat lelaki ini sebenarnya baik, cuman kadang lelaki ini sangat menyebalkan tingkat akhir.

“Kau benar – benar workaholic, kau juga butuh tidur! Tidak seharusnya kau kembali bekerja. Secepat ini!” ujar Marsha dengan nada yang agak tinggi, Rafli menautkan satu alisnya binggung.

“Aku memang workaholic dan kau tau itu, kenapa aku harus ikut tidur? Pekerjaanku sangat banyak dan itu tidak bisa ditunda – tunda lagi, menunda berarti merugikan banyak orang dalam perusahaanku, understand?”

“Memangnya kau tidak kelelahan? Baru saja menikah tapi sudah ditinggal kerja, pergi sana! Sekalian jangan kembali kekamar kalau bisa!” gerutu Marsha yang kemudian membaringkan tubuhnya membelakangi Rafli.

Hening.

Hening.

Hening.

Tunggu dulu apa aku harus melakukannya? Apa dia memberikanku isyarat kalau aku boleh menyentuhnya? Benarkah?

Rafli terkekeh pelan dan berjalan menuju ranjangnya, dia duduk disamping Marsha yang tubuhnya membelakanginya. Marsha tau Rafli berada disampingnya, dia tau kalau lelaki ini kembali untuk menemaninya tidur bukan dalam artian yang lainnya.

“Jadi.. Em.. Emm.. Jadi.. Ngg.. Ngg.. Jadi.. Apa kau... Emm.. Kau.. Emm.. Mau ku sentuh?” tanya Rafli agak binggung menyampaikannya(?) sambil menggaruk telungkup kelapanya.

“Maksudmu apa? Aku tidak mengerti sama sekali.” Ujar Marsha polos.

“Ya, disentuh.. Em.. Ngg.. Itu.. Ngg.. Itu loh! Ngg.. Ngg.. Apa ya.. Masa iya aku harus bicara sevulgar itu kepadamu, memangnya kau tidak peka begitu.” ujar Rafli kikuk sambil menggaruk telungkup kepalanya, Marsha membulatkan matanya dan langsung bangkit untuk duduk.

“Jangan bilang kau mau--”

“Kukira kau yang mau, kau yang tadi bilang begitu kepadaku bukan aku” sahut Rafli tak terima,

“Aku? Kapan aku bilang aku mau ditiduri? Dasar otak mesum!” sunggut Marsha sambil mencubit gemas lengannya Rafli, Rafli meringis pelan dan mengusap lengannya.

Istri 4 miliyarkuWhere stories live. Discover now