Part 3 - Berantem ala AlSha

2.5K 151 8
                                    

Makasih ya yang kemarin udah vote sama komentar😘😙😗
Happy reading😊😊

###

Aldi dan Bastian segera membawa Salsha dan kawan-kawan untuk di bawa ke rumah sakit terdekat. Cassie terkejut saat melihat bahu Salsha mengeluarkan banyak darah. Sungguh Cassie sangat khawatir dengan keadaan Salsha, bagaimana tidak?! Salsha terkena pisau lipat tepat di bahu kanannya dan mengeluarkan banyak darah. Apalagi Salsha tiba-tiba pingsan.

Karena keadaan Salsha yang paling mengkhawatirkan. Aldi dan Bastian memutuskan, Salsha akan di bawa menggunakan mobil ambulance di temani Cassie. Dan tiga teman Salsha yang lainnya menggunakan mobil milik Aldi.

"Ah, Salsha! Udah gue bilang kan, lo nggak usah ikutan ngelawan perampok itu! Dasar keras kepala!" ucap Cassie pada dirinya sendiri. Sahabatnya ini benar-benar keras kepala. Mengalahkan kerasnya batu!

"Kalau di novel yang gue baca, endingnya sedih kayak gini nih. Si cewe saking cintanya sama cowo ngerelaiin nyawanya demi nyelamatin cowonya dan akhirnya cewe pun mati. Dan selesai."

"Eh! Tunggu! Tapi kan Salsha nggak kenal sama tuh cowo! Gimana ceritanya tiba-tiba cinta datang?"

Kan. Cassie mulai gila. Ini karena saking khawatirnya dengan keadaan Salsha. Atau saking bapernya baca cerita novel-novel yang pernah ia baca?

"Sal jangan mati dulu dong!" Cassie menggoyang-goyangkan tubuh Salsha yang tak sadarkan diri. Ia menelungkupkan wajahnya menggunakan tangannya sebagai tumpuan.

"Lagian siapa yang mau mati sekarang sih?!"

Lah? Siapa yang bicara? Bukannya di dalam mobil ambulance hanya ada Salsha dan dirinya saja? Lalu siapa yang bicara? Mata Cassie melihat Salsha yang masih memejamkan matanya dan belum sadar. Jangan - jangan itu yang berbicara adalah arwah Salsha? Jadi benar? Salsha, sahabatnya kini sudah tidak ada?!

"BA!"

Sontak Cassie terkejut saat melihat Salsha tiba-tiba bagun dari tidurnya dan mengagetkan dirinya.

"Salsha?! Lo hidup?!" histeris Cassie.

"Maksud lo?! Lo mau gue mati gitu?" sinis Salsha.

"Hehehe. Lagian lo pingsan nggak bangun-bangun sih! Kirain gue kan lo mati!" cengir Cassie seraya menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk 'V'.

"Siapa yang pingsan emangnya?"

"Lo amnesia ya? Lo lah yang pingsan! Perasaan, bahunya lo yang kena pisau deh bukan kepala lo yang kebentur benda keras. Masa iya lo amnesia sih?"

"Gue nggak pingsan! Gue cuma boo--"

"WHAT?! JADI LO CUMA PINGSAN BOONGAN?!"

Srkk

Pintu ambulance pun terbuka. Lah sejak kapan ini mobil ambulance berhenti? Tanya Salsha dalam hati. Gegara ke asyikkan adu mulut sama Cassie sih.

"Loh? Mba udah sadar?!" tanya petugas ambulance saat melihat Salsha sudah sadar dari pingsan nya.

"Hehehe iya pak."

Cassie memapah Salsha untuk menuntunnya ke rumah sakit.

Dan betapa terkejutnya Salsha saat tau Aldi sudah berada di samping mobil ambulance. Apa Aldi tau apa yang sudah ia dan Cassie bicarakan tadi? Aldi perlahan melangkahkan kakinya menghampiri Salsha dan Cassie.

"Jadi? Lo cuma pura-pura pingsan?!" Aldi berhenti tepat di depan Salsha sambil bersedikap dada.

"Eh engg--"

Belum sempat Salsha melanjutkan ucapannya. Ia melihat sekeliling rumah sakit ini, rasanya Salsha tidak asing dengan rumah sakit ini?! Mata Salsha membulat saat ia melihat plang dan tertera nama rumah sakit ini.

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang