Part 01

3.3K 54 19
                                    

Kejadian part setelah pertemuan diatas kapal

Maya menatap nanar berita yang tertera ditv. "PEWARIS DAITO DAN TAKAMIYA AKAN MENIKAH 10 JANUARI 17." Hampir semua berita baik media cetak dan lokal membahasnya ditambah lagi dengan gossip yang beredar.

Maya masih diam, dadanya terasa sakit. Bahkan air matanya mulai mengalir. "Apa ini? Mengapa aku merasakan sakit seperti ini? Bukankah dia meminta aku percaya padanya. Tapi, berita itu?" Keraguan perlahan menggerogoti hati dan fikirannya.

Maya duduk dilantai dingin diruangan teater tempatnya latihan. Sesekali ditepuk pundaknya. Sungguh dia tak rela. Dia mencintai masumi. Dia bahkan sudah mengatakan padanya untuk menunggunya. "Aku harus menemuinya?"

Maya berlari ditengah gerimis hujan yang jatuh ditokyo. Tak ia hiraukan tubuhnya yang mulai basah. Tiba Di daito Maya hanya berdiri mematung disana, kakinya terasa berat melangkah. Sesekali dia berbalik arah namun sesekali pula dia kembali melangkah masuk ke dalam hingga akhirnya dia benar-benar memutuskan masuk ke dalam kantor Daito.

"Permisi... nona. Aku ingin bertemu dengan pak Masumi." Ujarnya pada reseptionis Daito.

Mata wanita itu menyipit, menatap Maya dari bawah hingga keatas. Maya tampak risih namun tak dihiraukannya.

"Apa kau sudah ada janji?" Tanyanya

Maya menggeleng. Wajahnya pucat dan tampak pias.

"Maaf anda tak bisa menemuinya. Tiap orang yang ingin bertemu dengan pak Masumi harus memiliki janji terlebih dahulu."

"Tapi... tapi aku harus menemuinya." Terbata-bata Maya mengatakannya. "Katakan padanya, Maya Kitajima ingin bertemu dengannya. Atau kau bisa menghubungi nona Mizuki dia mengenalku dengan baik." Ujar Maya berusaha menyakinkan Wanita itu.

"Kau yakin nona Mizuki mengenalmu? Kurasa kau bercanda nona. Pergilah aku tak punya waktu melayani gadis kecil sepertimu."

Maya tampak geram. Dia sangat benci jika seseorang menganggapnya gadis kecil. "Aku bukan gadis kecil," teriaknya.

"Jika kau tak ingin aku bertemu dengannya aku tak perduli aku akan tetap menemuinya."

Maya berlari masuk kedalam lift. Tak dihiraukannya teriakan wanita itu.

Maya menatap angka lift yang tertera setidaknya dia tahu ruangan Masumi berada dilantai 30. Untung saja dulu dia pernah kemari. Maya menggerutu sesaat bagaimana bisa wanita itu tak mengenalnya. Dia kan juga calon bidadari merah. Apa sebegitu tidak penting dirinya. "Kurasa wanita itu dari kutub utara. Mana bisa dia tak mengenalku. Aku mungkin tidak seterkenal Ayumi, tapi rasanya tidak ada yang tidak mengenal Maya kitajima saingan Ayumi."

Ting

Suara pintu lift terbuka, Maya keluar dari sana. Matanya menatap sekelilingnya. Namun hanya kesunyian yang diperolehnya. Tidak ada siapa-siapa disana. Maya menoleh kearah meja Mizuki dia juga tak ada disana.

Maya ragu sesaat namun akhirnya dia tetap memutuskan melangkah keruangan Masumi.

Tok...tok..

Hening tak ada jawaban sama sekali. Maya mencoba membuka pintu itu perlahan namun belum juga dia masuk seseorang sudah menarik tangannya.

"Nona anda tidak boleh berada disini!"

Maya menoleh, matanya menyipit kesal. "Lagi-lagi wanita tadi...
"Aku ingin bertemu dengan pak Masumi. Aku harus bertemu dengannya. Kumohon...." ucapnya memelas.

"Sudah kukatakan anda tak bisa bertemu tanpa membuat janji dengannya terlebih dahulu. Lagi pula pak Masumi sudah seminggu ini tak masuk kerja."

Maya terkejut, "kenapa?apa dia sakit?" Tanyanya lirih

DI UJUNG PENANTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang