"Aigoo.. Mianhae eonni ya. Aku lupa". Kata Shinhy dengan wajah bersalah. Sungguh dia tak habis pikir, bagaimana mungkin dia melupakan saudara kembarnya itu.

"Kau begitu merindukan Jungshin dan ingin cepat bertemu dengannya sampai melupakan saudarimu yang cantik ini". Kata Ri Ri sok drama.

"Jeongmal mianhae eonniku yang cantik. Aku hanya.. hanya..

"Hanya lupa... Ia kaaan?". Potong Ri Ri cepat sambil mengedipkan matanya pada ibunya dan berjalan mendekati Shinhye yang benar - benar merasa bersalah.

"Sudahlah ayo cepat kita pergi. Semakin cepat kita pergi dan kau akan semakin cepat bertemu dengannya". Ujar Ri Ri dan dengan cepat menggandeng tangan Shinhye kemudian menariknya keluar menuju mobilnya dan mengabaikan wajah bersalah Shinhye. Sebenarnya dia hanya tak tahan untuk menggoda Shinhye yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

"Jangan menangis yeoja nakal. Kau terlihat makin jelek dengan wajah seperti itu". Ucap Ri Ri saat Shinhye masih terdiam.

"Aku bukan yeoja nakal eonni. Aku hanya..

"Iaaa.. hanya kelebihan aktifnya". Potong Ri Ri lagi membuat Shinhye cemberut dan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Sudah jangan cemberut. Kita sudah sampai. Cepat cari oppamu itu. Aku tunggu di sini saja". Kata Ri Ri dan mendapat anggukan cepat dari Shinhye yang sudah tersenyum senang kemudian turun dari mobil dan berlari menuju pintu kedatangan menjemput namja terpenting dalam hidupnya itu.

"Dasar dongsaeng aneh. Dalam sekejap moodnya bisa berubah. Hmmm..". Desisnya pelan pada dirinya sendiri.

Flashback off
*
*
*

Mengapa harus selalu mengingatnya? Saat hati ingin melupakan? Mengapa kenangan pahit sangat sulit untuk dilupakan?

"Shinji ya waeyo?". Sebuah suara sontak mengejutkannya dan dengan segera ia menoleh menatap sang sumber suara.

"Anio Hyukie ya.. Hanya mengenang beberapa hal yang biasa". Jawabnya pada sahabatnya yang berdiri tepat di belakangnya.

"Jeongmalyo? Tapi mengapa wajahmu begitu sedih? Apa kenangan yang menurutmu biasa itu adalah kenangan buruk?". Tanya Minhyuk dengan tatapan polos dan sedikit penasaran.

"Anio.. itu kenangan bahagia. Mengapa kau begitu ingin tahu eoh?". Ucap Shinhye balik bertanya.

"Yaaah bukan ingin tahu. Hanya mencoba membuatmu lebih terbuka padaku". Ujar Minhyuk sambil tertawa lebar dan mendapat tatapan tajam dari yeoja di depannya.

"Aigoo jangan tatap aku dengan horor aghassi. Salahmu karena melamun di saat jam kerja. Ayoo ikut aku. Aku tak ingin terkena teguran sekertaris Kim karena ulahmu yang melamun". Lanjut Minhyuk kemudian menarik tangan Shinhye agar mengikutinya dan kembali bekerja.
*
*
*

"Oppa..!". Teriak Shinhye sambil melambaikan tangannya dengan semangat pada namja tampan dengan tinggi yang begitu ideal bak model yang kemudian menatapnya dengan senyum sumringah.

"Kau datang menjemput oppa? Mana Ri Ri? Dia tak datang?". Tanya Jungshin saat berdiri tepat dihadapan Shinhye dan menoleh mencari Ri Ri namun tak terlihat.

"Jadi kau hanya mencari eonni eoh? Dasar namja jahat". Ucap Shinhye sok kesal.

"Aigoo.. Jadi kau cemburu pada eonnimu sendiri eoh? Dengar yaaa yeoja nakal biasanya kan kalian berdua yang menjemput jadi akan terlihat tak biasa jika hanya kau saja. Jadi oppa hanya bertanya". Kata Jungshin sambil mengusap rambut panjang Shinhye dengan sayang membuat Shinhye kembali tersenyum.

"Eonni menanti kita di mobil oppa. Jadi ayooo cepat kita pulang". Jelas Shinhye semangat sambil menarik tangan Jungshin agar mengikutinya dan mendapati Ri Ri tengah berdiri santai di depan mobilnya dan menatap kedua orang yang tengah berjalan ke arahnya dengan senyumnya yang lembut.

"Kupikir kau tak menjemputku Ri Ri ya". Ujar Jungshin saat mendapai Ri Ri dan memeluknya singkat dan tersenyum.

"Dan meninggalkan yeoja nakal ini sendirian menjemputmu eoh? Dia semakin berbahaya kau tahu". Balas Ri Ri sambil tertawa pelan dan mendapat tatapan tajam dari Shinhye yang sudah lebih dulu masuk ke mobil.

"Sudahlah ayo pulang saja". Kata Shinhye ketus. Dengan masih tertawa, Ri Ri dan Jungshin menyusulnya dan segera berangkat menuju rumah mereka.
*
*
*

Rasa bersalah ini seperti racun yang menggerogoti setiap waktu dan tarikan nafasku.. Menyakitiku perlahan namun terasa amat menyakitkan..
★ Shinhye ★

Jalanan kota Seoul masih begitu ramai meski waktu sudah menunjukan pukul 11 malam dan seorang yeoja cantik dengan balutan jacket hangat yang terlihat sudah sedikit usang berjalan perlahan menyusuri jalanan. Meski tampilannya sederhana dan sangat biasa namun tak menutupi kecantiakannya. Beberapa namja bahkan terang - terangan menatapnya dengan penuh minat namun yeoja itu terkesan tak mempedulikan sekitarnya dan terus berjalan.

"Yeoja aneh". Sebuah suara sontak mengejutkannya Meski tak begitu terlihat dari raut wajahnya. Dengan perlahan ia berbalik menatap sang pemilik suara yang berada tepat di belakangnya.

"Yeoja aneh". Ujar namja itu lagi kali ini sambil melangkah mendekati yeoja didepannya dengan percaya diri.

"Maksudmu aku?". Tanya yeoja itu dengan kaku dan tanpa ekspresi.

"Siapa lagi aghassi? Apa kau pikir orang - orang yang sedang berjalan ini?". Jawab namja itu sambil tersenyum misterius namun yeoja itu hanya menatapnya tanpa minat dan detik berikutnya ia kembali berbalik dan meneruskan langkahnya namun sukses membuat namja itu terkejut dengan reaksi yeoja itu.

"Yaaaak apa maksudmu aghassi?". Teriaknya sedikit keras karena yeoja itu sudah melangkah menjauhinya.

"Maksud seperi apa yang kau tanyakan tuan?". Tanya yeoja itu tepat sasaran dan membuat namja itu terdiam. Bingung.

"Kyuhyun. Namaku Cho Kyuhyun". Kata namja bernama Kyuhyun memperkenalkan diri namun kembali tak mendapat reaksi seperi yang diharapkannya.

"Apa maksudmu meninggalkan aku saat aku tengah berbicara aghassi?". Lanjutnya dengan keheranan yang begitu nyata.

"Kau mengharapkan apa tuan Cho Kyuhyun? Kau bukankah hanya mengatakan aku yeoja aneh? Lalu apa yang kau harapkan dariku?". Tanya yeoja itu dengan wajah kakunya.

"Tapi kau..

"Selamat malam Cho Kyuhyun ssi". Potong yeoja itu cepat dan kembali melangkah meninggalkan Kyuhyun yang menatapnya frustasi.

"Aaiissshh!! Yeoja aneh! Gila! Kaku!! Mwoya? Dia meninggalkanku sendirian?? Dia?? Selama ini tak pernah ada yang bisa menolak pesonaku!". Teriaknya kesal sambil menendang tak tentu arah dan tak peduli dengan tatapan bingung orang - orang yang tengah berjalan disekitarnya.
*
*
*
Hanya ingin untuk mencoba berjalan tanpa bayangmu di depanku.. Namun kenyataan ini semakin menyakitiku karena kesalahan yang tak terelakan..
★ Shinhye ★
*
*
Di lain pihak.. Seorang namja bertubuh tegap dengan tatapan tajamnya tengah berdiri menahan amarah yang berkecamuk dalam dirinya sambil menatap sosok laki - laki tua yang jika dilihat seumuran dengan ayahnya.

"Berapa lama lagi aku harus menunggu??!". Desisnya pelan menahan amarahnya yang semakin memuncak.

"Mianhae Yonghwa ssi.. Dia sudah kubuang. Untuk apa aku menyimpan seorang pembunuh dalam rumahku?". Jawab laki - laki tua itu dengan sisa keangkuhan yang dia punya.

"Pembunuh? Kau menyebutnya pembunuh dan membuangnya padahal kau menjualnya untukku? Ciiih.. Sungguh kau lebih brengsek ternyata". Ucap Yonghwa sinis dan laki - laki tua itu membalasnya dengan tertawa mengejek.

"Itu tugasmu Yonghwa ssi.. Jika kau pikir dia barang berharga maka carilah pembunuh itu". Ucap laki - laki tua itu di sisa tawanya.

"Brengsek kau..!!

Tbc

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Dec 30, 2016 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

My WishKde žijí příběhy. Začni objevovat