Chapter 2

161 8 1
                                    

"Hei jangan pergi lo" Ucap gadis yang bernama Lilly itu, dengan suara yang meninggi.

Lilly mengambil sepotong kue yang telah hancur itu digenggamnya kuat.

"Apa lo bilang?" Reza berbalik badan dan menoleh ke arah Lilly

"Eh lo budek yaa? Lo tuh nyamuk" Ucap Lilly berteriak dan siap melempari Reza dengan kue yang berada di tangan kanan nya.

Reza yang kesal pun langsung berjalan mendekat dan siap memukuli Lilly tetapi wanita itu malah terlebih dahulu melempari nya dengan kue yang membuat Reza terdiam rahang nya mengeras dan menatap Lilly tajam namun yang ditatap masih tetap saja terisak.

"Heh untung lo perempuan, kalau engga gue aja berantem lo" Ucap Reza sambil menunjuk Lilly ia terlihat begitu menahan amarah nya. Ia berbalik dan lanjut melangkah menuju rumah om Anwar.

Baru beberapa langkah, ia sudah terhenti karna ucapan Lilly.

"Heh mau kemana lo? Dasar nyamuk, kecoa budok lo. Balik sini seenaknya aja" Reza berbalik dan mendekat ke arah Lilly, dia mengeluarkan uang dari saku celana nya dan melempar nya kepada Lilly.

"Nih ambil,cukup kan? nanti lo bisa beli lagi" kemudian dia melangkah ke arah dan melanjutkan langkah nya.

Lilly yang kesal pun refleks memukul belakang Reza.

"Dasar cowok nyebelin lo" Ucap Lilly

"Kampungan lo" Ucap Reza balik dan menengok sekilas kemudian melanjutkan langkahnya.

Lilly menatap kue yang telah hancur itu, ia masih terisak.

***

Dirumah mewah yang tak lain rumah om nya Reza, om Anwar. Terlihat 2 orang sepasang suami istri yang berjalan dari arah pintu menuju mobil yang telah siap di tumpangi.

Sang pembantu yang bernama pak Soleh pun membantu sang majikan membawa kopernya. Rupa nya om Anwar akan pergi keluar kota bersama sang istri. Lalu Reza?

"Terima kasih pak Soleh" Ucap Anwar kepada pada saat berada di gerbang.

Pak Soleh pun yang hendak menutup pagar itu kembali kaget melihat seorang pemuda yang tak lain adalah Reza memasuki gerbang itu seenaknya. Tanpa salam atau apapun itu.

"Den den, den ini siapa?" Tanya Soleh mengikut langkah Reza kedalam.

"Lu jangan banyak tanya, om Anwar mana?" Reza dan Soleh terus melangkah ke dalam.

"Oh aden ini den Reza toh? Iya? Tuan dan nyonya sedang keluar kota den. Beliau berpesan kepada saya untuk melayani den Reza disini" Ucap Soleh yang membuat langkah Reza terhenti.

"Ah sial. Kenapa gue sial terus yaa?" Ucap Reza kesal.

Reza menatap Soleh dan melempari tas nya kepada Soleh dengan kasar.

"Nih bawain tas gue" Ucap Reza

"Baik den" Soleh mengikut langkah Reza memasuki rumah yang indah dan mewah itu.

Reza memasuki kamar yang sangat luas itu. Dia menatap sekeliling nya.

"Itu tempat tidur nya den, sudah saya bersihkan" Ucap Soleh menunjuk ranjang.

Reza langsung membaringkan tubuh nya di ranjang yang empuk itu.

"Apa aden butuh sesuatu?" Tanya Soleh

Reza bangun dari tidur nya dan menatap Soleh kesal.

"He kamu ga usah banyak bicara. Saya mau istirahat" Ucap Reza menujuk Soleh. Pria paruh paya itu langsung takut

"Iyaa den, kalau aden butuh sesuatu saya ada dibelakang den" Ucap Soleh

"Ah sudah sudah sana keluar" Ucap Reza marah.

"Iya den" Ucap Soleh melangkah keluar tetapi sebelum melangkah keluar ia menaruh tas Reza yang tadi dibawa nya di atas meja.

***

Malam hari nya di rumah yang sangat sederhana. Seorang pria paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah Soleh, kini memasuki rumah itu. Seperti nya sang putri belum pulang ke rumah. Rumah itu terlihat begitu gelap, tidak ada satupun lampu yang menyala.

"Li, lilly" panggil Soleh kepada anak nya.

Yap! Wanita yang bertemu dengan Reza tadi rupanya anak dari pembantu om Anwar. Soleh.

Soleh terlihat begitu bingung dan dengan wajah panik dia terus memanggil nama Lilly.

***

Dilain tempat tak jauh dari sang ayah berdiri. Lilly tengah bersiap memasang lilin lilin di atas kue dan menyalakan api.

Ayah Lilly pun yang melihat ada penerangan di sekitarnya langsung menoleh dan mendapati Lilly yang tengah duduk dan dengan kue yang berada di tangan nya. Soleh menatap Lilly lekat begitupun sebaliknya.

Kemudia Lilly langsung tersadar dan berdiri mendekat kearahnya dengan membawa kue.

"Happy Birhtday Ayah, happy birthday ayah.. happy birthday happy birthday.. happy birthday ayah"

Soleh yang melihat itu tersenyum dan meneteskan air mata. Dia membuang muka kearah lain agar tidak menatap putrinya.

"Ayah tiup lilin nya dong" Ucap Lilly kepada soleh dengan senyum ceria nya.

"Iya iya nak" Soleh pun menoleh kepada putri nya dan berdoa dalam hati ( make a wish ) kemudian dia meniup lilin itu dan menatap putrinya haru.

"Selamat ulang tahun yaa yah" Ucap Lilly dan mencium pipi sang ayah.

"Iyaa Lilly" Ucap Soleh dan memeluk Lilly penuh cinta dan sayang.

Lilly melepaskan pelukannya dan menatap sang ayah dengan senyuman. Sangat cantik.

"Duduk situ yuk kita potong kue nya" Ucap Lilly dan dibalas anggukan oleh Soleh

Lilly memotong kue itu dengan senyum yang tidak hilang dari bibirnya. Sedangkan Soleh dia menatap putri semata wayang nya itu dalam dan haru.

Lilly memberikan kue tersebut kepada sang ayah.

"Terima kasih yaa" Ucap sang ayah dan mengelus pipi Lilly.

"Ohiya Lilly punya sesuat buat ayah" Ucap Lilly yang langsung berlari kekamarnya mengambil hadiah itu.

"Haa ini dia hadiah nya" Ucap Lilly seraya memberikan hadiah yang berukuran sangat besar itu.

Soleh yang menerima itu pun langsung tersenyum tulus kepada Lilly.

"Boleh ayah buka?" Tanya Soleh dan dibalas anggukan oleh Lilly. Kini Lilly posisinya berada dibelakang ayah nya duduk.

Soleh pun merobek kertas kado itu dengan hati hati.

Soleh terlihat kaget dan bahagia melihat hadiah itu. Ternyata isi nya foto diri nya bersama Lilly yang di cetak dan di bingkai dengan ukuran besar. Soleh menoleh kearah putrinya dan tersenyum tulus Lilly pun membalas senyum itu tak kalah tulus.

"Makasih yaa nak" Ucap Soleh dan meneteskan air mata.

"Suatu hari nanti Lilly akan pergi ninggalin ayah" Ucap Lilly dan mengelus foto itu.

"Kalau Lilly pergi dan ayah kangen sama Lilly, ayah bisa liat foto ini buat ngilangin rasa kangen ayah" Ucap Lilly yang mulai terisak.

Soleh menarik Lilly kedalam dekapannya dan memeluk nya erat.

"Tidak Lilly. Kamu tidak akan kemana mana, kamu akan tetap disini menemani ayah. Yaa kamu janji? Tidak akan pernah meninggalkan ayah" Ucap Soleh dengan nada bergetar. Dia mencium pucuk kepala Lilly dengan sayang.

Bersambung!

Sampai situ dulu yaaa! Semoga kalian sukaa😘 jangan lupa vote+comment nya yaaaa!!!!❤❤

Aku PergiUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum