Classroom; INTRO & 01

11.5K 814 208
                                    

A/n : Pic sengaja low quality biar kerasa nak desa nya.
__________

Irene Bae si anak baru

Yang baru hari ini pindah ke sekolah barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang baru hari ini pindah ke sekolah barunya. Bisa dibilang sekolahnya jauh dari kata megah, mewah, besar. Tidak ada kata-kata itu dalam sekolah baru Irene. Yang ada sekolahnya sangat mengenaskan. Kadang sering kebanjiran, kadang kena longsor, bangunannya kadang rubuh gara-gara kena angin topan. Musibah selalu datang bertubi-tubi. Itulah bagusnya.

Irene berasal dari keluarga yang kaya. Dia dan ibunya pindah ke sebuah desa kecil, sedangkan ayahnya menetap di Seoul. Bukan tanpa alasan mengapa dia dan ibunya pindah. Mereka akan tinggal di desa ini (namanya desa Amboy) selama 2 tahun sampai ia lulus sekolah. Dan setelah 2 tahun itu dia akan kembali ke kota asalnya Seoul.


Desa amboy adalah desa yang misterius yang tidak terlihat di peta dora.

Sebenarnya alasan mereka pindah ke sebuah desa karena orang tuanya ingin mendidik Irene agar tidak menjadi orang yang sombong, tamak, dan angkuh karena mereka memiliki banyak uang. Dan itu sudah terjadi pada kakak Irene, Bae Suzy. Kakak Irene menjadi wanita yang sombong, royal dan selalu menghambur-hamburkan uang. Orang tua Irene tidak mau Irene menjadi seperti kakaknya karena itulah mereka pindah ke desa Amboy yang penuh dengan rakjel.

*kembali ke Irene

Irene menginjakkan kakinya di bangunan tua yang dia tau itu adalah sekolahnya. Sekolahnya hanya ada tiga kelas, kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Di sini gak ada yang namanya jurusan Ipa atau Ips, semuanya menjadi satu.

Satu ruang guru. Dua toilet, cowok dan cewek bisa dibilang itu bukan toilet melainkan jamban. Lapangannya gak di semen, Irene berpikir pasti becek kalau hujan. Tiang bendera di tengah-tengahnya. Itulah sekilas pengamagan dia untuk sekolah barunya. Berbeda sekali dengan sekolahnya yang dulu berkebalikan dengan yang dia injak sekarang.

Irene mencari kelasnya karena hanya ada tiga kelas, jadi tidaklah susah untuk menemukannya. Dan di hadapannya sekarang tertulis kelas 2 kekinian.

"Apaan kekinian? Bisa-bisa sekelas sama cabe-cabean," gumam Irene. Masuklah dia ke dalam kelas barunya. Pemandangan yang dia lihat pertama adalah kelakuan teman kelas barunya, karena sedang tidak ada guru jadi kelas yang dia injak ini terlihat bebas. Kira-kira sih ada 10 lebih murid yang ada di kelas. Dan dalam beberapa murid itu semuanya cantik-cantik dan ganteng-ganteng walaupun ada beberapa anak yang bajunya pada lecek-lecek. Gak punya setrika kali. Tapi, gak memudarkan kecantikan dan kegantengan mereka.

Tiba-tiba datang seorang cewek menghampiri Irene. Dia melihat ke arah name tag si cewek yang menghampirinya, pengen tau aja nama si cewek. Namun, cewek itu gak memakai name tag, melainkan namanya hanya tertulis dengan spidol di seragamnya.

Classroom ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang