Via melangkahkan kaki mungilnya menuju sebuah ruangan rapat, dimana teman-teman teaternya sudah menunggunya untuk rapat sore ini. Sebelum dia memasuki ruangan rapat, ia memasuki ruang latihan tari dimana terdapat banyak kaca disana.
Via tersenyum didepan cermin, "Smile check~!". Lalu mengusapkan liptint tipis dibibirnya, "make up ok~!" . Dan terakhir, ia memutar badannya sekali, "Baju oke~! SIAP TEMPUR~~! YOSH~~!" ujarnya dengan penuh semangat.
"Via kamu sedang apa?", terdengar sebuah suara dari arah pintu. Via menoleh kearah sumber suara itu, dan terkejut. "KAK LEO!!! Sejak kapan dipintu itu?".
"Aku mencarimu. Tadi aku melihat Bima sudah masuk keruang rapat, aku kira kamu juga sudah ada disana. Ternyata malah narsis disini.", ujar Leo sambil memasang senyum jahil.
"Gak apa-apa kan, namanya juga cewek." Ujar Via sambil memajukan beberapa senti bibirnya.
Leo tersenyum dan memandang Via dengan tatapan lembut, "Cantik kok.."puji Leo, seketika muncul semburat pink diwajah Via. Yuk keruang rapat."ajak Leo sambil mengulurkan tangannya. Sedikit ragu Via menerima uluran tangan itu.
Namun belum sempat Via menerima uluran tangan itu, "Viaaaa... Oh disini rupanya. Cepat sana keruang rapat. Kamu dicari Nathania.", perintah Bima sambil masuk kedalam ruang latihan tari, dan melirik kearah Leo sekilas. Via melihat kakaknya, "Ba-ba-baik!!!" jawabnya dan segera berlari menuju ruang rapat. Leo yang melihat Via berlari, "Hah.. Bim, kamu ganggu aja sih.." gerutu Leo kesal. "Via terlalu manis buat mu, Le." Jawab Bima sambil berlalu mengikuti jejak Via menuju ruang rapat. "Wooo dasar siscon.."hardik Leo sambil berjlan mengikuti Bima dari belakang.
Via memasuki ruang rapat, dan segara duduk disebelah teman-teman sekelompoknya. "Via, kamu lama banget. Bikin khawatir tau.", sebuah pelukan mendarat ditubuh Via. "Ritual dulu Nat. Ohohohoho.. Btw, aku mau curhat nih." Via membalas pelukan Nathania dengan manja. "Kapanpun Via. Sekarang kita rapat dulu."ujar Nathania sambil menunjuk Bima yang sudah masuk keruang rapat, lalu tidak lama kemudian Leo mengikuti dari belakang. Menandakan rapat akan segera dimulai.
*****
Rapat sore inipun berakhir, dan dilanjutkan dengan latihan seperti biasa. Via duduk disisi pojok aula besar, dimana ada panggung mini yang digunakan untuk latihan teman-temannya. Via tengah mengamati Leo yang sedang membimbing para junior di panggung mini dari kejauhan. Via menatap Leo dengan seksama, memperhatikan segala hal yang tengah dilakukan Leo.
Puk! Tepukan lembut menghampiri bahu Via, "Via, gak latihan?" tanya Nathania. Via menoleh kearah Nathania, dan menggeleng sambil tersenyum. Nanthania mengambil duduk disebelah Via, "jadi curhat Via?" tanya Nathania, sambil menatap sahabatnya yang sudah ia kenal sejak mereka duduk di sekolah dasar.
"Nat, menurutmu semalam Kak Leo serius gak?"
Nathania nampak berpikir sejenak, "Ada kemungkinan serius sih. Kak Leo bukan tipe orang yang lupa naskah."
Via menekuk kedua lututnya, dan menenggelamkan wajahnya kedalam lututnya. "Tadi waktu aku melakukan ritual diruang latihan dekat ruang rapat. Kak Leo melihatku."
"Lalu?"
"Dia bilang kalau aku cantik, Nat."ujar Via yang semakin menenggelamkan wajahnya kedalam kedua lututnya, untuk menutupi wajahnya yang tengah memerah. Sementara Nathania, mengelus kepala Via dengan lembut.
"Via, kamu suka sama Kak Leo?", tanya Nathania lembut. Via mengangguk kecil dan masih menutupi wajahnya, diantara lututnya. Nathania mengakat wajah Via, dan kembali bertanya, "Are you sure?". Via kembali menggangguk.
"Sekarang aku mau tanya sesuatu kekamu, Vi. Andai Kak Leo serius soal semalam, apa jawabanmu?"
Via terdiam cukup lama, dan nampak berpikir. Sementara Nathania menunggu jawaban dari mulut sahabatnya. "Aku mungkin akan menolaknya Nat."
Nathania menghela nafas, "Hah.. Via... Kenapa kamu menolaknya?"
Via menatap Nathania sambil tersenyum pahit, "Karena umurku gak lama lagi Nat."
