1

2.9K 52 0
                                    

Pagi itu Suara kicau burung terdengar begitu merdu dan menembus langit langit kamarku. Aku masih terbaring, malas untuk bangun karena begadang melengkapi segala perlengkapan ospek. Aku mencoba untuk tidur kembali tapi bayangan ospek yang menari nari dipikiranku. Akhirnya aku putuskan mandi dan siap siap karena hari ini adalah hari pertama aku ospek dan hari pertama menjadi seorang mahasiswa. aku  ingin hari pertama ini berkesan. "Rahel bangun ini sudah jam berapa? bisa bisa kamu terlambat ke kampus, bukankah hari ini kamu ospek?" tanteku mengetok pintu kamarku beberapa kali
"Ia tan ini sudah bangun" jawabku dari dalam kamar dengan tangan yang masih menutup mulutku yang dari tadi tidak berhenti  menguap. Aku kembali dengan kegiatanku menjalin satu persatu rambutku karena setiap rambut cewek harus dijalin sebanyak tujuh belas jalinan yang diikat dengan pita warna putih merah agar bisa mengikuti kegiatan ospek. Adapun alasan panitia ospek melakukan itu karena hari dimana kami ospek adalah dua hari sebelum perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, selain tujuh belas jalinan rambut setiap peserta ospek juga diharuskan menempelkan bendera merah putih dipipi sebelah kiri dan angka empat lima disebelah kanan.
Setelah selesai menjalin rambut aku menempelkan bendera merah putih dan angka emat lima dipipiku aku kembali memeriksa keperluan ospekku dalam tas ospek yang terbuat dari karung goni yang disulap menjadi tas dan diwarnai dengan cat merah putih. Tanpa kusadari waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh menit sementara ospek dimulai pukul enam lewat tiga puluh menit. Jarak rumah tanteku ke kampus memakan waktu sekitar empat puluh lima menit tanpa macet kalo macet bisa satu jam.
Setelah memastikan semuanya lengkap aku berhentikan ojek yang sedang lewat didepan rumah tanteku. "Aku berangkat ya tan" seruku dari luar rumah sambil memasang helm dan duduk dibelakang tukang ojek
Pikiranku melayang layang hukuman apa yang akan diberikan pada mahasiswa yang terlambat pada hari pertamanya menjadi mahasiswa seperti aku, aku bersyukur karena jalanan gak macet dan tukang ojeknya bisa diajak kompormi sehingga aku hanya telat lima belas menit. Dari luar aku melihat kedalam gedung tempat kami ospek, kebetulan saat aku didepan pintu, panitia dan senior lainnya tidak ada menjaga pintu masuk karena sedang memperkenalkan diri di depan para mahasiswa baru. Dengan kaki mengendap endap aku memasuki barisan mahasiswa baru dan perlahan lahan aku menggeser badanku sedikit demi sedikit mendekati gugus sembilan, itu gugus dimana namaku terdaftar.
Tiba tiba aku merasakan tangan ku ditarik seseorang kebarisan gugus sembilan ternyata aku bukan satu satunya mahasiswa baru yang telat dihari pertama Ospek.      

"Kamu gugus sembilan kan? Baris dibelakang aku aja, aku juga telat tadi", kata cewe yang menarik tanganku dan aku pun segera mengikuti perintahnya dan mengikuti kegiatan ospek dengan baik.
Setelah beberapa jam mengikuti berlangsungnya kegiatan ospek seluruh mahasiswa baru dipersilahkan istirahat selama dua puluh menit, waktu dua puluh menit ini sudah termasuk untuk waktu makan siang, waktu untuk sholat bagi Mahasiswa baru yang mau sholat dan sebisa mungkin dua puluh menit ini digunakan sebaik-baiknya.
Pintu masuk sudah dibanjiri mahasiswa baru yang kelaparan ingin mencari makan. Tapi aku lebih memilih duduk ditempat duduk ku sambil mengotak atik android milikku.
"Hei kita belum sempat tadi kenalan, kenalin aku Lidwina Monica, Biasa dipanggil  icha" cewek yang tadi menarik tanganku ternyata memilih untuk duduk ditempat duduknya juga
"Aku rahel meilisa putri biasa dipanggil rahel" mataku beralih dari android yang sedang kupegang dan menatap wajah cewek itu dan segera menerima jabatan tangannya
"bisa banget kita samaan telatnya ya" kata cewek itu cengar –cengir
Akupun ikut cengar cengir membayangkan betapa hebatnya telat saat menjadi mahasiswa baru dan tidak ketahuan sama panitia maupun senior yang lain, nggak tau kenapa aku dan icha cepat klopnya dan kami saling tanya satu sama lain dan tak lupa mengambil beberapa foto sebagai kenang kenangan opsek hari pertama.
Setelah berlalu dua puluh menit mahasiswa baru dikumpulkan kembali dalam gedung untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu beberapa materi yang dibawakan oleh pemateri yang sengaja diundang panitia dari luar kampus untuk memotivasi mahasiswa baru. Setelah mengikuti materi mahasiswa baru dipandu untuk mengikuti ice breaking yang dipandu oleh pembawa acara. Setelah itu Senior memberikan arahan dan cerita panjang lebar tentang seluk beluk kampus, semua kata kata yang keluar dari mulut senior senior masuk dari kuping kiri dan keluar juga dari kuping kiri belum sempat masuk ke dalam kepala ditolak kembali.

A Day to RememberOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz