Prolog

33 4 2
                                    

Menjadi seorang mahasiswa baru ditingkat empat saat semua siswa telah memulai materi bukanlah hal yang menyenangkan, hari ini adalah hari pertamaku kembali masuk kuliah. Setelah mengkerahkan seluruh tenagaku, akhirnya aku bisa kembali mengumpulkan uang untuk meneruskan kuliahku. Satu tahun aku cuti dari kuliah hanya untuk mengadu nasibku yang kini hanya sebatang kara, aku hanya mempunyai seorang teman yang tinggal diapartemen yang sama denganku. Semenjak kedua orang tuaku meninggal akibat kecelakan dua tahun lalu, hidupku benar benar kacau. Tidak ada tempat peraduan untuku, aku hanya mempunyai teman seapartemen yang sama sekali acuh tak acuh terhadapku. Setiap malam selalu ada saja pria yang datang, dan selalu berbeda beda. Aku tidak ingin terlalu cepat mendeskripsikannya, karena aku baru mengenalnya satu tahun. Itupun jarang terjadi pembicaraan diantara kami, entah mengapa saat itu aku menerima tawaran sang pemilik apartemen untuk tinggal seapartemen dengannya. Yaitu dengan alasan agar aku lebih mudah untuk membayar biayanya, dan saat itu Alexa tidak keberatan untuk seapartemen denganku. Lagipula diapartemen ini memiliki dua kamar tidur dilengkapi dengan dua kamar mandi dimasing masing kamarnya, karena Alexa jarang menggunakan yang satunya maka dari itu dia menerima usulan untuk tinggal bersama denganku. Dan lagi aku bukanlah tipe gadis yang cukup popular dikalangan kampus, aku sangat dan sangat tertutup. Bahkan kurasa tidak ada satupun orang yang mau bicara denganku, sering kudengar mereka mencibirku mengatakan bahwa aku orang yang menyeramkan dan misterius. Tapi kurasa mereka salah, jika saja mereka lebih mengenalku maka mereka akan mengetahui siapa aku sebenarnya. Seumur hidupku aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang kekasih, aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya saling mencintai. Entahlah, yang kupikirkan saat ini adalah aku harus terus melanjutkan kuliahku tak perduli dengan badai yang terus menerpa. Aku yakin jika aku terus berusaha semuanya akan terasa mudah untuk dijalani, aku berjanji akan membuat ibu dan ayahku tersenyum saat melihatku sukses nanti. Mulai sekarang aku akan memulai kehidupan mandiriku, aku harus bisa mengatur keuanganku sendiri. Mana lagi gajiku sebagai penjaga toko baju dengan brand yang cukup terkenal tidaklah terlalu banyak, maka dari itu aku harus bisa menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan semata. Biasanya aku mengabaikan hal yang tidak perlu kumiliki, seperti halnya pada gadis gadis lain yang selalu menghamburkan uangnya untuk membeli pakaian mahal dan juga make up mahal. Tetapi tidak denganku, aku lebih suka menjadi apa adanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My KokainWhere stories live. Discover now