Bagian 1

2.6K 193 10
                                    

Oke, mungkin ini akan sangat membosankan,,,

Warning : Menyebabkan pusing, mual-mual, kebosanan yang berkepanjangan, dan efek samping lainnya. Typo bertebaran dimana-mana -_-

Happy reading... ^^


AUTHOR POV

"eeuunnngg...." terdengar suara lengkuhan panjang dari seorang namja bernama Sehun.

"hyung, kau sudah bangun? Kenapa tidak membangunkanku?" tanya Sehun dengan suara seraknya khas orang bangun tidur kepada seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan 'HYUNG' itu.

"kau bukan lagi anak kecil yang harus dibangunkan setiap harinnya" ucap namja itu ketus.

"Luhan hyuuunngg..." rengek Sehun pada hyungnya itu yang ternyata bernama Luhan.

"aku sedang tidak ingin mendengarkan rengekanmu yang menjijikkan itu. Jadi cepatlah mandi, karna aku tidak ingin terlambat datang kesekolah" ujaar Luhan masih dengan nada dingin dan ekspresi datarnya.

"kau bahkan sudah rapih dengan seragammu. Sedangkan aku? Bahkan kau tidak membangunkanku. Kenapa kau tidak pernah membangunkanku hyung? Kau selalu saja meniggalkanku saat aku bangun kesiangan." Rengek Sehun dengan nada suaranya yang bergetar, yang menandakan bahwa dia tengah menahan tangis untuk saat ini.

"jika dalam waktu 15 menit kau belum siap, maka aku akan meninggalkanmu" masih dalam nada dinginnnya, dia berlalu tanpa sedikitpun mempedulikan ucapan Sehun.

'Kenapa kau selalu bersikap dingin kepadaku hyung, apa salahku padamu' ucap Sehun dalam hatinya sambil bangkit dari tempat tidurnya untuk bersiap- siap untuk pergi kesekolah.

#######

"Sehun-nie, cepatlah duduk dan makan sarapanmu chagi" ucap yeoja paruh baya yang diketahui bernama Seo Joo Hyun yang sekarang menjadi Cho Joo Hyun, atau yang sering dipanggil Seohyun pada anak bungsunya.

"ne eomma" jawab Sehun dan langsung mendudukkan tubuhnya dikursi tepat sebelah Luhan.

"bagaimana sekolah kalian akhir-akhir ini?" tanya seorang namja paruh baya, kepala keluarga yang tegas bernama Cho Kyuhyun.

"sekolah kami baik-baik saja appa. Bahkan rencananya bulan depan, aku terpilih menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti olimpiade matematika" jawab Sehun antusias. Ya, memang kemarin Sehun diminta untuk menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti olimpiade matematika se-Korea Selatan.

"uuuwwwaah Jeongmal? Apakah anak appa yang paling tampan ini terpilih menjadi wakil sekolah mengikuti olimpiade matematika?" jawab Kyuhyun tak kalah antusias.

"ne appa. Aku sangat senang sekaligus bangga, karena dari sekian banyak murid disekolah, akulah yang terpilih untuk mewakili sekolah" ucap Sehun masih dengan nada cerianya.

Inilah kelebihan dari seorang Cho Sehun. Dapat membuat orang yang berada didekatnya merasa bahagia dengan keceriaannya.

Mereka semua menghabiskan waktu sarapan dengan ceria. Tidak, bukan mereka semua, karena kenyataanya hanya tiga oranglah yang menghabiskan sarapan mereka dengan celoteh-celoteh seru mereka. Sedangkan yang satunya, bahkan berbicara satu patah katapun tidak. Ya, orang itu Luhan. Ia merasa tidak dianggap disini, dan inilah salah satu faktor yang membuat mengapa ia membenci kembaranya sendiri, Sehun.

"Sehun-nie, jangan bicara ketika sedang makan chagi, nanti tersedak" perintah Seohyun.

"tidak eomma, aku tid uhuk..uhuk..uhuk.."

"gwenchana? Kan sudah eoma peringatkan, jangan makan sambil berbicara chagi." Ucap Seohyun sambil memberikan segelas air minum pada anaknya itu. Sedangkan Kyuhyun menepuk-nepukkan tanganya pada tengkuk Sehun.

"Sehun tidak akan mati hanya dengan tersedak roti" ucap Luhan ketus. Setelah sekian lama diam, ia mulai jengah dengan sikap kedua orang tuanya yang dianggap terlalu berlebihan menanggapi sehun yang sedang tersedak. Hey, seseorang tidak akan mati hanya dengan tersedak bukan?

"LUHAN....jaga bicaramu" ucap Kyuhyun dengan nada tinggi.

"sudahlah yeobo" ingat Seohyun kepada Kyuhyun, bermaksud untuk meredam emosinya.

"aku selesai. Jika kau tidak ingin ditinggal, maka cepatlah" ucap Luhan dingin.

"eomma, appa aku berangkat. Annyeong"

"hati-hati dijalan ne. Lunan-nie, jaga adikmu ne"

"dia bukan anak kecil lagi yang harus dijaga setiap saat eomma" jawab Luhan tanpa meninggalkan nada dinginya sambil berjalan keluar meninggalkan tiga orang yang masih mematung dikursi mereka masing-masing.

"jika kau tidak cepat juga, maka aku akan benar-benar meningalkanmu" ucap Luhan sedikit berteriak, karena memang jarak mereka agak jauh.

"aku berangkat. Annyeong" ucap Sehun tersadar dari lamunannya, dan segera berlari menuju mobil agar dia tidak ditinggal oleh hyungnya itu. Sedangkan dua orang yang masih berada dimeja makan tersebut hanya bisa menghembuskan nafas beratnya.

AUTHOR POV END

Oo0oO

PULANG SEKOLAH

LUHAN POV

Mengapa semua orang hanya mempedulikan Sehun? Mengapa dia? Tidakkah mereka berfikir bahwa aku juga harus diperhatikan? CUKUP aku muak dengan semua ini. Aku akan rela jika hanya orang luar yang lebih memperhatikannya. Tapi jika orang tuaku sendiri? Aku bahkan sudah terlihat seperti orang paling menyedihkan didunia ini. Terlebih, DIA juga hanya memperhatikan Sehun. Ya, DIA yang kumaksud adalah orang yang selama ini diam-diam aku sukai. Ani, bahkan aku cintai.

CUKUP!!!!!! AKU BENCI INI, AKU BENCI HIDUP INI, AKU BENCI SEHUN, DAN AKU BENCI PADA TAKDIR YANG MENAKDIRKAN BAHWA AKU MEMILIKI KEMBARAN SEPERTI SEHUN. Dan jika tuhan memberikanku sebuah permintaan, maka saat ini juga aku akan meminta pada tuhan untuk menghilangkan Sehun dari bumi saat ini juga. Sejak kejadian itu aku semakin membencinya. Ya, sejak kejadian itu.

TeBeCe............


Gajekah? Hahaha mian, karena gak tau lagi mau bikin alur kayak mana lagi.

Sedikit cerita,awalnya ff ini sebenernya oneshoot. Tapi, berhubung panjang, jadi gue bikin beberapa part gitu deehh,,,, mungkin ff ini Cuma akan gue buat empat atau lima part aja. Biar gak terlalu panjang dan ngebosenin.

Jan lupa buat Voment ya hihihi ^-^

#Exo #Sehun #Luhan #Hunhan #Seokyu




Twins [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang