Chapter 3: MOS hari kedua PART I

5.4K 574 178
                                    


Kring... Kring...

Lelaki berambut biru langit itu membuka matanya serentak, kedua manik safirnya menyipit menyesuaikan saat sinar matahari masuk melalui cela-cela kamarnya. Bangun dari tidurnya, Nagisa Shiota mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar mandi. Lelaki berumur 15 tahun itu menatap datar pantulan dirinya di cermin, kemudian lelaki itu menepuk wajahnya. Wajahnya memerah.

"Kyaaaaaaaa!!!! Akabane Karmaa!! Kamprettt! Ugh!! Kusooo!! Maho Cap Gurita!!" seru Nagisa ooc ganas. Sial! Nagisa benar-benar kesal setengah mati pada pemuda berambut merah yang merupakan kakak kelasnya yang sangat jahil itu. Si Wasabi Akabane itu benar-benar membuatnya kesal sekaligus malu. Ingatan saat Mos kemarin saat- argh! Demi setumpuk doijin Yaoi milik Kayano, dia harap si Akabane itu mati keselek biji buah salak.

"Ughh... Doushi yo.. Aku sudah malu mau berangkat ke sekolah." Ya ialah malu, coba bayangkan kalian di taksir sama kakak kelas di hari pertama MOS, di minta nomor Hp dan alamat e-mail, terus di kasi 'kissing' di tempat umum! Asdfghjkl! Ya ampun! Akabane itu Lelaki! Catat! L-E-L-A-K-I! Karma Akabane Lelaki! Dirinya lelaki! OMG! Dia tidak menyangka akan menjadi calon Doijin Yaoi milik Kayano.

"Gue Normal, please! Tapi- kenapa kau (author) tidak membuat salah satu dari kami menjadi perempuan!?" tanya Nagisa kesal pada sang author. Author hanya bisa senyum unyu-unyu setan. Maap Nagisa-kun! Author cinta kalian berdua saat kalian adalah laki-laki. Ok! Stop! Back to Story!

"Sial! Ugh- tapi.. Dia ganteng juga." Gumam Nagisa memerah.

"Gyaaa!! Tidak! Ughh!" serunya menyela lagi.

"Ugh.. Apapun yang akan terjadi selanjutnya, Kami-sama! Onegai!" gumam Nagisa pasrah. Ya- Nagisa-chan. Tantangan MOS hari kedua dan Akabane Karma sudah menunggumu. Xoxoxoxo

.

.

.

"Apa tidak mau di antar?" nyonya Shiota bertanya sambil menatap putranya yang sedang memakai sepatu sekolah.

"Iya- tidak apa-apa kok Kaa-chan. Ah! Aku sudah hampir terlambat." Nagisa berdiri lalu mengecup pipi ibunya.

"Ohayou Gozaimasu! Ittekimashu!" seru Nagisa lalu keluar dari rumah.

"Itterashai!" balas ibu Nagisa.

"Ohayou, Nagisa-kun!" seru Kayano saat melihat Nagisa keluar dari rumahnya. Nagisa tersenyum dan mempercepat langkahnya mendekati Kayano.

"Yo! Ohayou, Kayano." Ucap Nagisa. Kayano tersenyum manis membuat Nagisa merinding sekaligus bingung.

"Y-yamete yo, Kayano. Koae dakara." Ucap Nagisa datar. Kayano hanya tertawa. Keduanya berjalan santai menuju sekolah mereka.

"Hehehe... wari-wari. Ah! Souda- Nagisa-kun, bagaimana dengan Akabane-senpai?" wajah Nagisa memerah. Ow-ow Kayano tersenyum iblis. KaruNagi sekarang adalah pasangan paling dia sukai sekarang. Kayano berjanji, akan melakukan apapun asalkan kedua orang itu bersama. Khekhekhe... Otak para Fujo plus Fangirl husbando tampan sungguh berbahaya~

"A-apa? Tentu saja aku dengan si Akabane itu t-tidak terjadi apa-apa." Jawab Nagisa.

"Heee... Souka?" tanya Kayano dengan nada menggoda. Wajah Nagisa memerah. Mana mungkin dia menceritakan sebuah hal memalukan antara dirinya dan Karma. Oke! Sasha yakin Readers penasaran apa yang terjadi pada Nagisa dan Karma. Mari kita berflashback-ria.

Flashback On

'Seishu.. Satsubatsuron-'

Nagisa yang masih asik mengeringkan rambut biru sepunggungnya karena basah sehabis mandi menatap bingung saat mendengar ringtone panggilan masuk di handphonenya. Nagisa segera mengambil hpnya dan menatap bingung melihat beberapa angka yang tercetak jelas di layar touchcreen yang menelpon ke nomornya.

MOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang