Pencuri Marshmallow

Start from the beginning
                                    

"Marsha, kamu udah pulang? Kok gak kasih pemberitahuan dulu, nak?" sapa Fitri ketika melihat Marsha berjalan ke arahnya.

Marsha menyalami tangan ibunya. Baru saja Marsha akan menyalami wanita yang duduk di sebelah Fitri, ibunya bersuara terlebih dahulu.

"Oh, salam juga dong sama tante Tari," ucap Fitri yang langsung direspon oleh Marsha.

"Wah, Marsha sekarang cantik yah. Dari kecil dulu emang udah cantik juga, tetapi sekarang terlihat lebih cantik," ucap Tari setelah Marsha menyalaminya.

Marsha hanya tersenyum mendengar ucapan Tari. Sebenarnya, saat itu ia bingung dengan kalimat yang diucapkan Tari. Seolah wanita itu pernah bertemu dengan ia sebelumnya.

"Kamu ingat Tante Tari kan, Marsha?" tanya Fitri menambah kebingungan Marsha.

Beberapa detik Marsha tidak menjawab pertanyaan Fitri karena ia benar-benar tidak ingat apapun.

"Maaf loh, Tari. Tapi Marsha ini emang punya ingatan buruk. Maklum, anak zaman sekarang punya ingatan kurang baik."

Tari mengiyakan ucapan Fitri. "Betul itu. Sama seperti Elliot. Yah, mau gimana lagi kita sama anak zaman sekarang." Tari mengalih pandangan ke Marsha. "Tapi wajar kalau kamu lupa. Terakhir kali ketemu kamu kan waktu kamu masih TK. Setelah itu, tante harus pindah karena ikut papa Elliot kerja di luar kota."

Marsha merasa lega mendengar ucapan itu.

"Jadi, Sha. Tante Tari ini dulunya tetangga kita sebelum pindah ke sini. Mama sama Tante Tari ini kompak sampai masukin kamu ke TK yang sama dengan Elliot," lanjut Fitri.

Marsha bingung. Dari tadi dua wanita itu membicarakan Elliot, yang Marsha sendiri tidak tau sosok Elliot itu seperti apa.

"Emang kamu gak lihat Elliot lagi duduk di ruang tamu, Sha?" tanya ibunya.

Sebelum Marsha menjawab pertanyaan ibunya, otaknya terlebih dahulu mengingat sesuatu. Perlahan, satu persatu kalimat yang dilontarkan kedua wanita tadi ia susun.

Begitu saja, Marsha akhirnya mengingat siapa Elliot.

Elliot dahulunya bocah dengan semua sikap yang menjengkelkan, terutama saat bocah itu mencuri makanannya dengan sengaja. Marsha tidak masalah dengan hal tersebut, namun satu yang Marsha ingat. Elliot dahulu suka mencuri marshmallow milik Marsha. Marsha tidak suka Elliot yang mencuri marshmallow kesukaannya.

"Sha, kamu kenapa diam, nak?" tanya Fitri membuyarkan kilas balik Marsha tentang Elliot.

"Marsha gak apa-apa kok, ma. Marsha ke kamar dulu ya ma," ucapnya lalu menoleh ke Tari. "Marsha pamit ke atas ya tante."

Langkah Marsha berjalan lamban menuju kamarnya. Namun, sebelum kakinya menaiki tangga, Marsha berlari kecil ke ruang tamu. Di sana, ia masih melihat Elliot tengah sibuk dengan ponselnya. Sesekali tangan cowok yang bebas itu menyisir rambutnya yang berwarna cokelat gelap.

Selanjutnya yang Marsha lihat cowok itu menoleh ke arahnya. Senyum mengembang di wajah cowok itu lalu ia kembali mengedipkan matanya.

"Long time no see, Marshamallow," sapa Elliot dengan manis.

Bukannya kembali membalas ucapan dan senyum itu, Marsha melayangkan tatapan kesal kepada Elliot.

Untuk beberapa alasan, Marsha tidak ingin menyapa kembali cowok itu.

***

"Sha, kamu lagi ngapain nak?" seru Fitri dari luar kamar Marsha.

Marsha mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah. Ia baru saja mengganti atasan. "Marsha lagi ganti baju nih ma."

"Ya sudah kalau gitu. Mama sama tante Tari mau pergi dulu. Kamu kalau mau makan siang delivery aja ya karena mbak Sari cuti hari ini." Terdengar Fitri mengetuk pintu kamar Marsha. "Buka dulu dong kamarnya, mama mau kasih duit makan siang."

Dengan malas Marsha membuka pintu kamarnya dan menerima uang pemberian ibunya.

"Nih. Mama kasih lebih sekarang. Terserah kamu mau pesan apa aja."

Senyum mengembang di waja Marsha. "Makasih mama."

"Ya udah kalau gitu, mama pergi dulu ya."

***

Marsha keluar dari kamar setengah jam kemudian. Ia berjalan ke dapur untuk segelas air putih. Sore itu Marsha ingin makan ayam goreng siap saji. Ketka ia hendak menelpon rumah makan siap saji yang dimaksud, Marsha lupa bahwa tidak membawa ponsel bersamanya.

Dengan langkah begitu semangat Marsha berlari ke kamarnya. Saat membuka pintu kamarnya, Marsha melihat Elliot tengah duduk di kasurnya.

Tangan kirinya tengah sibuk membaca buku berwarna ungu yang merupakan diary Marsha.

Elliot berbisik membaca tulisan yang tertuang di sana. "Wow, Deva siapa, Sha?"

Kalimat itu membuat mata Marsha membesar.

Sedangkan tangan kanannya mengambil marshmallow milik Marsha. Kalau Marsha boleh ingat, itu adalah marshmallow terakhir yang dikirim sepupunya dari Jepang.

Marsha ingin menangis, namun rasa amarahnya lebih besar pada saat itu.

Elliot masih sibuk dengan kegiatannya tanpa menyadari Marsha terpaku di pintu kamar. Saat Elliot menoleh ke arah Marsha, saat itu pula keributan dimulai oleh Marsha.

"I HATE YOU, ELLIOT!"

MarshmalloveWhere stories live. Discover now