Chapter 2

195 11 1
                                    

Kelas ku sudah selesai , tidak begitu membosankan. Hanya beberapa pembahasan , dan kurasa hari ini berjalan dengan lancar. Aku telah keluar ruangan sejak dua puluh menit yang lalu ,dan aku sedang mencari Barbara ia tidak tampak sejak tadi . Berpaling ke belakang aku melihat seorang gadis yang membawa beberapa buku di tangannya sedang pergi dengan terburu - buru .

"barbara...!"

Aku melambaikan tangan memanggilnya , agar ia bisa melihatku. Ia tersenyum saat melihatku dan segera menuju ke arahku.

"Ku pikir kau sudah pergi ,kay !"

oh ayolah aku tidak akan pulang, meninggalkan teman ku sendiri disini.

"Tentu tidak, aku menunggumu sedari tadi, Btw kenapa kau begitu lama .Dan kupikir kau yang sudah pulang "

Ia tergelak.

"kau tau kay, aku tidak seperti itu !"

******

Setelah berbincang -bincang sedikit akhirnya kami putuskan untuk pergi ,ia bilang ada sebuah café didekat sini letak nya tidak terlalu jauh jadi, kami bisa berjalan sambil mengobrol.

Sekitar lima belas menit, akhirnya kami sampai di sebuah café dengan nuansa luar yang ditata sedemikian rupa agar terlihat menarik. Saat aku masuk bau khas dari kopi langsung disambut oleh indra penciumanku, sangat khas dan bisa menenangkan ku sejenak .kami memilih duduk di dekat jendela sambil memandang suasana diluar yang sedikit mendung.

"selamat siang nona ,anda ingin memesan apa ?"

seorang pelayan datang ke meja kami untuk mencatat menu yang kami pesan .

"Aku ingin milk tea dan sandwich ,bagaimana dengan mu kay ?",

"aku ingin secangkir cappuccino dan juga sandwich !"

Setelah sang pelayan selesai mencatat ia membawa buku menunya dan pergi meninggalkan kami.

Tiba -tiba saat aku sedang mengobrol dengan barbara ponsel ku bergetar , mengambilnya dari tas, aku melihat Id si penelfon . oh astaga, ini dari sepupu ku, ada apa dia menelfon ku ,ini sedikit aneh. Akhirnya aku putuskan untuk mengangkatnya siapa tau ada kabar baik.

"halo, vincy ?"

"Hey, apa kabarmu Kay ?"

" Baik ,ada apa kau menelfonku ?"

"oh ayolah , aku ini sepupumu wajar saja jika tiba- tiba aku menelfon mu ,apa kau tidak menanggapku ,huh ?"

Oh sial, dia memulainya lagi aku rasa ada sesuatu yang salah terjadi padanya .tidak biasanya dia menelfonku ,jika ia menelfon pasti ada sesuatu yang penting atau dia menginginkan sesuatu dariku .

"baik lah, baiklah . to the point saja apa maumu ?"

"hey , aku menelfon mu bukan untuk meminta sesuatu , aku hanya sedang merindukan sepupuku .apa itu salah?"

"tidak"

"jadi ,bagaimana perasaan mu setelah menjadi mahasiswi sekarang .apa kau menyukai salah seorang seniormu ?"

Aku bisa melihatnya menyeringai nakal di sebrang sana menjijikan.

"berhentilah berpikiran aneh vin. Lagi pula baru beberapa bulan aku disini mana mungkin aku menyukai seniorku, btw bagaimana pekerjaan mu disana .kau menikmatinya ?"

Dia sedikit lebih tua dariku ,ia bekerja di salah satu klup, grup entah apalah itu aku tidak tau. Yang aku tau ia bekerja di tempat balapan atau biasanya di sebut motogp ,aku tidak tau apa itu tapi sepertinya dia sangat menyukai pekerjaan nya.

THE STRENGHTWhere stories live. Discover now