11#The First

56 2 5
                                    

Semua menunduk memberikan hormatnya pada sang direktur utama,

Di ruang rapat yang sangat membosankan menurut Rury, gadis itu menunggu untuk menyelesaikan rapat ini,

Akhirnya setelah hampir setengah jam menunggu, sang direktur utama pun datang,

Direktur yang tak lain adalah ayahnya sendiri,

Setelah 2 menit dihabiskan untuk pembukaan, rapatpun dimulai,

"Baiklah intinya, jika perusahaan Jacksonville memenangkan tender nya, maka 10 perusahaan yang sudah kita tanami saham bisnis akan hancur dan bangkrut, melainkan jika perusahaan Handolshan memenangkan tandernya, kita akan semakin maju karena saham terbesar ada disana!, jadi..."tutur juru bicara sang ayah,

Rury merasa tercekat saat mendengar penuturan itu yang merujuk pada sebuah pilihan,

Perusahaan jacksonville yang dipimpin ayah Rasyid sebagai pacarnya,

Atau

Perusahaan Handolshan yang dipimpin ayah Rahmad sebagai teman dan perusahaan yang di himpit saham besar bagi sang ayah,

"Jadi?" ulang Rury, mata semua direktur perusahaan yang ada disana beralih menatap Rury,

"Jadi anda harus menyerahkan stempelnya nona!" mata Rury melebar,

Apakah ini maksudnya main curang? Mencurangi perusahaan jacksonville dengan mendapatkan stempel perusahaan terbesar untuk Handolshan?

Gila,

"So? Disini kalian semua akan bermain curang?" tanya Rury,

"Bukan kalian, tapi kita nona" Potong seorang direktur perusahaan yang ikut rapat bersama mereka saat ini,

"Stop! Stempel ini ada di aku pa! Ini tanggung jawab aku, tapi gak untuk main curang kayak gini!" protes Rury menatap ayahnya yang hanya duduk dengan wajah datar,

"Tak ada cara lain nona! Ini cara satu²..."

"Gak! Saya butuh alasan kuat untuk itu, dan saya butuh waktu!, terimakasih!" potong Rury cepat lalu keluar dari ruang rapat dengan emosi,

Ting

Notif line Rury berdenting,

Papa

Jangan mengelak lagi! Berikan saja stempelnya dan selebihnya menjadi urusan saya, jangan hanya karena dia adalah kekasihmu, saya tau rasanya menjadi kamu dan perasaanmu, tapi yakinlah dia akan mengerti,

1 minggu waktu yang saya berikan, jika tidak saya akan mengambilnya secara paksa.

"Sial!" umpat Rury lalu memacu mobilnya ke rumah Salma tanpa peduli keselamatan sendiri,

Membelah jalan digelapnya malam, hingga akhirnya mobil sport merah maroon itu berhenti di gerbang rumah Salma

.................................................

Kriiiiiiiiiiing!! Bel keluar main berbunyi,

"Ehanjir! Gabut sumpah! Tong pes ni aku syid!! tong pesss!" keluh Rury saat berada dikantin, menunggu the boys and the girls yang lain selesai dihukum oleh pak Bonar berdua bersama Rasyid,

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AADR (?)Where stories live. Discover now