Chap. 32 : Kay Vs. Mark

Depuis le début
                                    

Aku terperanjat dan menatapnya terkejut.

Jadi, si kepribadian lain Kay, Kai, mengenal Jena Voidarey ?

Aku kembali menonton pertarungan Kai dan salah satu anggota Magic Black Organization, Mark.

Jika aku boleh menggambarkan pertarungan itu sekarang, maka yang kukatakan adalah...--

"Pertarungan yang sangat sengit..."

--..sengit.

^^^

Author's Pov

Kai menendang kaki Mark, membuat Mark sedikit mundur.

Kai melompat ke atas kepala Mark, dan mengayunkan pedangnya ke arah Mark.

Namun, sesuatu menahan pedangnya.

Mark yang nampak mengantisipasi keberadaan pedang itu lansung menahan pedang itu dengan menjepitnya di antara kedua sepatunya, dan melemparnya.

"Tch.", decih Kai kesal.

Sekarang, Mark yang memulai penyerangannya terhadap Kai.

"Reiji ! Kalau sudah selesai, bantu aku !", seru Mark tiba-tiba.

Reiji-yang masih mengobati Redya-membalas, "Yosh !", balas Reiji. 

Kai kesal di dalam hati, 'Cih, dia malah meminta bantuan.', batin Kai.

Mark berlari ke arah Kai sambil menggenggam erat pedangnya.

Kai yang tersadar juga berlari ke arah Mark.

Jarak kedua orang itu sudah dekat, Kai lansung mencoba melompat dan juga diikuti Mark.

'Gotcha !', batin Kai senang.

Kai lansung menggenggam erat bahu Mark, dan lansung turun lagi ke bawah dan berlari dari celah yang dibuat Mark saat ia melompat.

Detik itu, Mark lansung menyadari bahwa niat Kai yang sebenarnya adalah mengambil pedangnya.

'Cih. Aku tidak menduganya. Kemampuannya saat berakting bagus juga dan banyak pelatihan.', kesal Mark.

Kai terkekeh, "well-well, dari pada kita hanya beradu pedang, bagaimana kalau kita beradu sihir ?", tawar Kai ringan.

Mark menyeringai, "Hm...boleh juga.", ujar Mark.

Asseyn terbelalak kaget, "Kai !? Apa maksudmu !?", serunya.

Reiji juga menatap tidak percaya, "Mark !? Apa yang kau katakan !?", seru Reiji.

Reiji tahu dan sangat tahu.

Dari semua member Magic Black Organization, Mark paling payah dalam menggunakan sihir.

Namun, Mark sangat pandai bermain pedang.

Kepandaiannya bermain pedang menutupi kepayahannya dalam menggunakan sihir.

Dan Kai, dengan hebatnya berhasil menyeimbangi permainan pedang Mark dengan tepat.

Eit, tapi jangan salah sangka !

Level paling payah di dalam organisasi ini sudah setara dengan Zun.

Reiji menggeretakan giginy, 'Sial...aku harus cepat menyembuhkan Redya dan membantu Mark !', batin Reiji kesal.

Mark dan Kai sama-sama melenyapkan pedangnya dalam waktu yang bersamaan.

Kai mengulurkan tangannya, "Curse Tree !", seru Kai.

Serangan yang sama saat Kai meluncurkannya ke Redya kembali muncul, mengelilingi Mark.

Magician Academy [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant