"Kenapa tidak menggunakan kartu kreditku?"

"Hyung, kartu kredit butuh tanda tangan dan nama pemiliknya. Kau mau acara jalan-jalan kita berakhir menjadi skandal karena Kim Taehyung ketahuan berjalan-jalan di gangnam dengan seseorang yang memeluknya..." Jungkook menarik bahu Taehyung untuk didekapnya erat. "...mengecup pipinya," ia memiringkan sedikit topi yang dikenakan Taehyung ke kanan lalu mengecup pipinya kilat. Sempat melirik sekitar—memastikan tidak ada orang yang melihat sebelum mengecup lama keningnya. "Dan menciumnya seperti ini?"

"Jung—"

"Aku akan melanjutkan hal yang lebih intim di rumah." Sela Jungkook lalu tersenyum manis dan membenarkan topi Taehyung ke posisinya semula.

.

.

.

Jungkook membuka pintu kamar mandi dengan kening yang mengerut bingung saat menatap kamarnya yang sepi. Seingatnya sebelum ia masuk ke kamar mandi, Taehyung masih berguling-guling di atas ranjangnya dan mengeluh kelelahan karena mereka baru kembali ke apartemen pukul tujuh malam.

Ia membuka handuk yang melilit pinggangnya untuk berganti pakaian santai dengan celana pendek hitam dan kaus oblong putih. Ia lalu beranjak keluar kamar.

"Hyung?"

Kedua alis Jungkook terangkat naik saat melihat Taehyung sudah terduduk manis di atas sofa dengan memeluk setoples popcorn. Beberapa kaleng cola dan sepiring waffle lezat ada di atas meja. Di hadapannya, televisi flat besarnya sudah menyala.

"Kemari."

"Kenapa hyung? Berubah pikiran tentang menonton blue film denganku?" Goda Jungkook sambil melangkah mendekat. Kedua tangannya bergerak reflek menangkap bantal sofa yang terbang ke arahnya--Taehyung yang melempar padanya disertai tatapan super tajam.

Jungkook tertawa. Mengambil segenggam popcorn dari toples setelah ikut duduk di samping Taehyung.

"Kalau kau tetap ingin menonton blue film, pergi ke apartemen Jimin sekarang. Lalu aku bisa menonton film ini bersama Yoongi-hyung."

Jungkook terkekeh. "Serius aku boleh menonton bersama Jimin-hyung? Kau tidak takut aku langsung mempraktek—oke, aku diam." Ia segera menghentikan ucapannya saat Taehyung seperti hendak melempar toples popcorn ke wajahnya.

"Diam atau aku akan memikirkan kembali tawaran Bang PD-nim tentang celebrity bromance."

"Aku akan membuat skandal tentang kita berciuman di tempat umum kalau begitu."

Taehyung terkekeh. Meraih remot DVD player untuk menyalakannya dan memasukkan kaset DVD kedalamnya sebelum kembali duduk. "Aku tahu kau tidak akan melakukannya."

"Kenapa tidak?"

Taehyung menoleh menatap Jungkook. "Kau—Jeon Jungkook-sajangnim yang terhormat, tidak akan pernah sudi membagi keintiman kita pada publik. Apa aku salah?"

Jungkook mendengus. Merasa kalah berdebat dan berusaha memfokuskan pandangannya pada film di hadapannya. "Zootopia?"

Taehyung hanya mengangguk. Kedua bola matanya berbinar menatap televisi. Beberapa puluh menit selanjutnya hanya diisi dengan gelak tawa Taehyung dan dengusan bosan dari Jungkook. Taehyung sempat terbatuk-batuk karena tertawa berlebihan membuat Jungkook mengomel dan mengambil segelas air putih dari dapur untuk Taehyung.

"Lihat, ini dampak kalau kau tidak mau menurut padaku."

Taehyung menjauhkan gelas dari bibirnya setelah menghabiskan setengah isinya. Wajahnya memerah karena tak berhenti terbatuk. "Menurut padamu tentang apa?"

"Tentang menonton blue film." Jawab Jungkook lalu menyunggingkan senyum manisnya.

"Aku bisa lebih parah jika mengikuti kemauanmu." Sahut Taehyung malas. "Satu minggu pertamaku sudah susah karena hormon sialanmu itu!" Keluhnya yang membuat Jungkook tertawa tak bersalah.

"Padahal kurasa kau juga menikmatinya."

"Mana mungkin aku bisa menikmatinya!" Taehyung melotot sebal. Sejenak lupa dengan film di hadapannya. "Kau seperti menyiksaku tanpa cela. Lagipula berapa hari kau tidak bekerja? Yoongi-hyung akan membunuhmu kalau kau terus mengganggu Jimin dengan tumpukan pekerjaan yang kau tinggalkan itu."

"Aku juga bekerja di sini, oke? Jimin-hyung selalu menghubungiku saat dia kesulitan dengan perusahaan dan aku akan kembali bekerja besok, kau puas?"

Taehyung tersenyum manis.

"Lagipula kekasih macam apa kau ini? Kenapa tidak suka jika aku menemanimu." Gerutu Jungkook sebal sambil membuka kaleng colanya. "Kau tahu untuk menghabiskan waktu denganmu itu susah sekali dengan sederet jadwalmu yang menggunung. Dan sekarang, setelah akhirnya kau mendapatkan waktu libur kau menyuruhku agar cepat bekerja?"

Taehyung terkekeh kecil. "Astaga, kau merajuk?"

Jungkook mendengus. Tidak menjawab pertanyaan Taehyung dan memilih meneguk minumannya.

"Baik-baik maafkan aku, kau boleh nonton blue film setelah ini, kau senang?"

Kedua mata Jungkook membulat. Reflek meletakkan kaleng colanya di atas meja dan menatap Taehyung tak percaya. "Serius?"

Taehyung mengangguk. Beranjak berdiri di hadapan Jungkook dan menatap kekasihnya yang tiba-tiba tampak begitu bahagia. "Tapi kau menonton sendiri oke? Aku ngantuk."

Lalu Taehyung segera melenggang masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya dari dalam.

Jungkook mengerjap bingung. Mencerna apa yang terjadi sebelum dengan cepat berlari ke arah kamar mereka dan mengetuk pintunya bruntal. "Sayang, buka pintunyaaaa!"

"Tidak jadi menonton blue film?" Sahut Taehyung dari dalam kamar.

"Tidak mau kalau sendirian."

"Aku tidak gila menemanimu menonton blue film, oke? Kau sudah cukup gila tanpa blue film, aku tidak mau mengambil resiko. Jadi tonton filmmu sekarang dan aku akan tidur."

"Taehyung, sayang, buka pintunya. Kita tidak menonton film apapun malam ini. Cukup kau memelukku dan aku memelukmu lalu kita tidur, oke?"

Tidak terdengar sahutan apapun lagi.

.

.

.

End~

.

.

.

a/n:

Iya tau ini aneh kan hahaha *ngakak sampe osaka*

Bhaks, jadi sebenernyaa ini draft supeeerrr lamaaaaaaaaa dari jaman Tete di kasih boneka sama fan. Tadi waktu mau bersih2in draft kok nemu ini dan ternyata udh kelar wkwk :")

Mind to voment?

Dumb and Dumber 》 jjk+kthМесто, где живут истории. Откройте их для себя