episode 1

3 0 0
                                    

        Teman? Hingga sekarang aku tidak percaya dengan kehadiran seorang teman, bukan teman sekelas,seumuran atau lainnya tapi, teman yang sebenarnya. sekarang usia ku genap menginjak tujuhbelas tahun tepatnya kelas dua SMA selama tujuhbelas tahun hidupku aku tidak pernah benar-benar mempunyai seorang teman. Karena, bagiku teman hanyalah seorang lawan yang bertopeng. Nanti kalian akan mengerti maksudku.
                                                                                     ***
            Matahari telah lepas dari barat. aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara mama, aku tau maksud dari panggilan itu. Lepas itu aku bangkit dan bersiap untuk sekolah. Seraya aku menyiapkan diri, mama sibuk menyiapkan sarapan di dapur.
          Aku merasa diriku sudah siap kemudian aku berpamitan. Aku berangkat ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh sekitar 30 menit dari rumah.
                                                                                      ***
         Aku selalu mengikuti pelajaran dengan tenang dan aku harus mengerti. Aku benci bergantung pada orang lain.                                                              
          Hari ini kami ujian semester 2 yaitu ujian untuk menentukan apakah kami naik atau tetap. Ujian hari ini adalah mata pelajaran matematika dan bahasa inggris, aku berharap aku bisa mengerjakan soal matematika dengan benar. Semalam aku tidak begitu fokus dalam pelajaran matematika justru, aku lebih fokus ke bahasa inggris. Aku merasa baik-baik saja mengerjakan bahasa inggris pada jam pertama tadi dan aku yakin hasilnya bisa memuaskan. Setelah beberapa menit jam istirahat, kulihat seseorang datang dengan membawa map dan berpakaian dengan elok dari pintu kelas kami, melihat kedatangan guru itu teman-temanku termaksud juga aku menyiapkan peralatan kami untuk ujian berikutnya yaitu pelajaran matematika. "Semoga kali ini hasil ku bisa memuaskan juga".
"Semangat!"
"Hm semangat juga"
Namanya zahra kami selalu saling meyemangati apabila menghadapi ujian, karena bisa dibilang kami cukup dekat sejak duduk bersama bahkan, pemikiran teman-teman kelas dia adalah teman dekat ku, tetapi tidak untukku. Bagiku, teman itu semua nya sama saja hanya lawan yang bertopeng.                                                                               
             Bel berbunyi pertanda masuk jam ujian akan dimulai, tidak lama lagi pengawas akan datang aku sudah siap dengan ujian ini karena, aku sudah mempersiapkan dengan matang untuk ulangan ini, 1 jam lebih telah berlalu aku telah selesai mengerjakannya dan pengawas berkata padaku untuk mengumpulkan lembar jawabanku. Aku mengikuti perkataan pengawas itu karena aku tidak ingin mendapat gangguan seperti orang-orang yang tadi terus memanggilku, dan aku harus berpura-pura tuli untuk menghindari mereka.
Aku berdiri mengumpulkan lembar jawaban ku. Tapi, sialnya aku, pengawas itu malah pergi "sepertinya hal buruk akan terjadi" gumam ku, ya dugaan ku itu benar baru satu detik pengawas itu keluar salah seorang teman ku yang mejanya terletak di dekat meja guru lantas berdiri menghampiri meja itu, tentu saja untuk melihat jawaban ku.
"Hey! Apa yang kamu lakukan?" Teriaku keras dan kesal menegurnya
"Kenapa? Bukankah kita teman?" Ucapnya dengan lirikan enteng ke teman-teman lainnya
"Hah? Teman?apa aku pernah bilang padamu kita teman?"
"Maksudmu?"
"Aku gak pernah punya teman, apalagi punya teman sepertimu, licik! Kembalikan lembar jawaban ku!"

          Aku tau tatapan nya sangat kesal saat itu, bahkan zahra teman sebangkuku mulai aneh begitupun dengan anak kelas lainnya."Hah sudahlah apa peduliku lagi pula siapa mereka,penghinat! Aku bisa hidup tanpa mereka"
Dan sejak saat itulah keadaan ini semakin memburuk.

TBC~

.
.
.
.
.
Terima kasih buat yang sudah baca dan mohon tinggal kan komentar kritik dan saran untuk cerita ini 😊😊 dan tetap baca kelanjutannya nanti ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

friend with a maskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang