***

Upacara berakhir pada malam hari diakhiri dengan malam pertama. Joy digiring kesebuah kamar yang dipersiapkan untuk upacara malam pertama. Dia masuk keruangan itu dan dipersilahkan untuk duduk. Tak lama berselang Sohyeon datang dengan masih mengunakan atribut kebesarannya. Sesekali Joy membenarkan letak daesu nya yang berat. Daesu adalah mahkota yang terbuat dari rambut yang bentuk seperti gunung yang menjulang.

Saat para Dayang mengumumkan kedatangan Sohyeon, Joy masih tidak memperdulikan kedatangan Sohyeon. Hatinya masih diliputi kemarahan karena pernikahan itu tetap terjadi.
Kemudian dayang istana menuangkan arak ke cangkir yang sudah tersaji di depan Joy dan Sohyeon. Mempersilakan meminumnya dan menyantap cemilan yang tersaji. Joy melakukan sesuai dengan instruksi para dayang. Setelah selesai dayang mengundurkan diri dari hadapan Joy dan Sohyeon mereka berjaga didepan pintu kamar untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.

Joy melepaskan daesu-nya yang berat kemudian dia melirik Sohyeon yang tengah melepaskan semua atribut kebesarannya hingga menyisakan baju tidurnya. Sesekali Sohyeon tampak merenggangkan otot tubuhnya yang kaku karena atribut kebesarannya yang berat.

Ini mengerikan!  Apakah kami akan melakukan perbuatan tidak senonoh itu? aku tak sanggup membayangkanya. ini mengerikan!

Sedikit demi sedikit Joy bergeser menjauh dari Sohyeon dan siap memasang kuda-kuda.

Sohyeon memperhatikan Joy, dia sangat bahagia akhirnya bisa memiliki gadis terus saja yang memenuhi relung hatinya sejak pertemuan pertama mereka di telaga. dia tidak pernah menyangka bisa sedekat ini dengan gadis itu. Bahkan dia tidak menyangka bahwa Joy bisa menjadi pengantinnya.

Dengan perasaan berdebar Sohyeon menggeser pelan meja yang menghalangi mereka berdua. Kemudian dia duduk mendekat pada Joy hingga tidak ada jarak lagi diantara keduanya. Dipandanginya setiap inci wajah gadis itu. Sehingga membuat gadis itu menunduk dan tersipu malu.

"Kuperhatikan sedari tadi kau hanya diam saja. Apa kau gugup?" tanya Sohyeon.

Joy mengangkat wajahnya menatap balik Sohyeon tepat pada matanya.

Mengerikan. Kumohon jangan menatapku seperti ini. Aku bisa mati

Joy kemudian melempar pandangnnya pada dinding tak mampu menahan gejolak pada hatinya.

"Tidak, hanya saja Hamba kecewa pada anda, kenapa anda tidak memenuhi undangan hamba untuk bertemu?"

Sohyeon memarik nafas dan membuangnya dengan kasar.

"Baiklah. Maafkan aku, Sejak aku dilantik menjadi putra mahkota tidak mudah bagiku untuk keluar masuk istana. Sekarang beritahu aku apa yang ingin kau sampaikan?"

"Sudah tidak ada yang perlu hamba sampaikan. Waktu sudah berlalu dan nasi sudah menjadi bubur." Jawab Joy. Gadis itu mencoba tegas.

Sohyeon terkejut dengan sikap Joy yang seperti sedang merajuk

"Apa itu ada kaitannya dengan pernikahan ini? Apa kau tidak menyukainya?" tanya Sohyeon dengan nada penuh kecewa. Joy diam.

"Jangan katakan kau punya seseorang dihatimu." ucap Sohyeon membuat Joy terkejut.

Joy menggelengkan kepalanya.

"Lantas?"

"Hanya saja, hamba pikir ayah hamba bukan orang yang tepat untuk mendapatkan gelar sebagai mertua anda." Jawab Joy lirih.

Sohyeon tersenyum mendengar jawaban Joy.

Bahkan putri Mentri Kang menyadari bahwa ayahnya bukan orang yang baik. Ini benar-benar menarik.

"Itu sudah kuurus. Apa yang kau khawatirkan tidak akan terjadi."

Jadi Putra Mahkota sudah tahu?

Joy bernafas lega. senang rasanya mengetahui bahwa Putra Mahkota sudah mengatasinya.

"Syukurlah." kata Joy penuh kelegaan

Tiba-tiba Sohyeon mengulurkan telapak tangannya kepada Joy. Joy hanya menatap telapak tangan Sohyeon yang terulur tanpa mengerti apa yang dimaksudkannya. Sohyeon mendengus kesal. Pemuda itu kemudian mengoyangkan telapak tangannya minta Joy untuk menyambutnya. Akhirnya Joy meletakkan tangannya disana. Sohyeon tersenyum bahagia mendapatkan respon dari Joy. Sohyeon mengenggam erat tangan Joy. Joypun mengenggam erat tangan Sohyeon. mata mereka saling menatap, hati mereka sama-sama berdebar. Kemudian sohyeon menarik tangan joy.

"Ayo tidur."

***

Malam itu, dimalam yang sama dengan malam pernikahan Putra Mahkota. Kediaman Nyonya Kang dikejutkan oleh kedatangan sodara laki-lakinya dan seorang gadis yang berwajah mirip sekali dengan Joy. Dialah Kang Yeon Seo yang asli. Serta merta nyonya kang memeluk anak gadisnya itu. Tetapi kebingungan tiba-tiba mengelayuti hatinya. Bagaimana bisa putrinya ada 2 padahal jelas sekali dia hanya melahirkan satu bayi perempuan.

Kedatangan Kang Yeon Seo sontak membuat para penghuni kediaman Nyonya Kang ribut. Bagaimana ada dua gadis yang bernama Kang Yeon Seo? karena Kang Yeon Seo sudah dilantik akhirnya Tuan Kang menenangkan para pelayannya. Dan menyuruh mereka untuk tetap diam. Tidak boleh kabar itu tersiar sampai keluar karena itu akan mengganggu stabilitas negara dan posisinya bisa terancam.

TBC..

True love - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang