Part 1

6.1K 394 11
                                    

Inuyasha pov


"Inuyasha..!!" teriak suara laki-laki di balik pintu kamarku.


"Inuyasha... cepat bangun, atau kau akan terlambat ke sekolah!!" teriaknya lagi.


"Tchk.." aku mendecak kesal, kutarik kembali selimutku untuk melanjutkan tidurku. Baru saja aku ingin terlelap, tiba-tiba suara lembut berbisik ditelingaku.


"Cepat bangun, atau aku akan menyeretmu ke kamar mandi atau aku akan menciummu!" perintah suara itu dengan lembut namun mengancam. Aku membelalakkan mataku lalu terbangun. Aku tidak suka jika kakakku itu suka menciumiku. Aku sangat risih dengan sifat kakakku yang kadang membuatku merasa diperlakukan seperti anak kecil.


"Iya, iya.. dasar berisik, cerewet kau Aniki..." sahutku kesal dengan Anikiku lalu aku bergegas mandi dan berpakain dengan seragam lalu turun ke bawah untuk sarapan bersama kakak yang sudah menungguku.


-


-


"Ohayou.." sapaku pada kakak, dan kakak hanya melirikku dan bergumam. Heish, aku kesal dengan sikap dingin kakakku satu-satunya ini. Kalau saja bukan kakakku pasti sudah aku pukul muka datarnya itu, dasar manusia batu.


"Hari ini, aku yang akan mengantar dan menjemputmu ke sekolah" kata kakak.


"Eehh... kenapa harus antar jemput, aku bisa naik bis sendiri. Aku sudah besar Aniki" jawabku kesal karena kakakku mulai memperlakukannku seperti anak kecil lagi.


"Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri naik kendaraan umum. Kau pilih aku antar jemput, atau naik bis ditemani keenam bodyguard?" titahnya tegas.


"Tapi..."


"Tidak ada tapi-tapian Inuyasha, aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu pergi tanpa ada pengawasan"


"Baiklah" jawabku menurut karena tidak ingin berdebat dengan kakakku yang super keras kepala itu dan tak bisa diganggu gugat.



Perjalanan menuju sekolah aku hanya diam dan menghela napas panjang. Aku tahu maksud kakak baik, tapi aku juga tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil lagi. Terlebih aku tidak ingin merepotkan kakak yang harus mengantarku terlebih dahulu ke sekolah, arah yang berlawanan dengan tempat kerja kakak. Kekhawatiran kakakku sudah sangat berlebihan. Ya sudahlah aku lebih baik menuruti keinginan kakak daripada aku harus mendapat ceramah selama berjam-jam karena melanggar perintah kakak.



"Aku akan menjemputmu disini nanti siang, tunggu aku sampai datang"


"Iya, aku mengerti. Aku pergi dulu, sampai ketemu nanti siang" kataku lalu keluar dari mobil kakak. Aku sengaja meminta pada kakak untuk menurunkan sedikit jauh dari gerbang sekolah. Kakak mengerti maksudku dan menurunkan aku di tempat yang sedikit sepi.


"Inuyasha" panggil kakak saat aku hendak melangkah keluar dari mobil.


"Ya" jawabku, tanpa basa-basi kakak menarikku lalu mencium dahiku. Aku hanya tersenyum melihat perlakuan kakak, lalu aku pergi sambil tersenyum dan melambaikan tangan padanya.


-


-


-


Aku berjalan sendirian menuju ke kelas, yah aku tidak punya cukup banyak teman. Aku tidak sepopuler kakakku sewaktu SMA. Bahkan lebih banyak yang menganggapku aneh, kampungan, miskin atau apalah sebutan mereka untukku. Tidak ada yang tahu tentangku, bahwa aku adalah adik seorang Sesshomaru tidak ada seorang pun yang tahu kecuali kepala sekolah yang sekaligus pemilik sekolah. Meski secara umum aku memiliki warna rambut yang sama dengan kakak. Aahh aku malas memikirkan hal itu, asal mereka tidak menggangguku maka aku juga tidak akan mengganggu mereka.

Because You are My Brother [sudah Ada Versi Cetak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang