05

1.9K 350 61
                                    


Kila

Rasanya baru juga satu detik gue merem, tau-tau suara Jay bikin ganggu. Kirain gue lagi mimpiin Jay, eh taunya...

Dari awal masuk ke dalam mobilnya Jay, mata gue benar-benar udah gak bisa diajak kompromi. Berat banget, rasanya gue mau jalan sambil merem aja. Selain itu, posisi tidur gue kok rasanya nyaman banget ya? Bikin gue tambah males buat bangun. Udah gitu wangi.

Tapi kok wanginya gue kenal ya?

Tau gak sih, wanginya tuh kayak Johnson Baby Powder dicampur parfum B&B Kids Powerpuff Girl yang warna kuning. Dan gue gak asing sama wangi ini. Wangi yang suka gue cium setiap hari kalau lagi sama Tama.

Gue sadar. Seratus persen sadar kalau ini emang Tama.

Dia sama-sama ketiduran dan menindih badan gue. Ya ampun, sumpah ya untung Tama kurus, jadi gak berat-berat amat.

"Kalian berdua gak akan turun gitu? Mau kayak gitu terus sampai beranak?" Celetukan Yudis sukses bikin gue ngedorong badan Tama jauh-jauh.

Emang anaknya kebo banget ya Tama ini, masih aja sempet-sempetnya tidur padahal badannya udah gue jorokin sampai kebentur kaca jendela. Huhu maaf tam.

"Tam, lo kok nindih-nindih gue sih?" Gue protes sama Tama yang masih belum sepenuhnya sadar.

"Aduh, mainannya tindih-tindihan awas khilaf."

"Kampret lo yud."

"Hahahaha."

Cukup lama kita diam di mobil Jay, menunggu sampai Tama benar-benar sadar. Kata Jay, kalau Tama lagi kayak gini jangan di gangguin, tunggu sampai dia benar-benar bangun alias sadar seratus persen.

Gak sengaja, gue melihat Jay dari kaca spion. Lihat wajahnya yang lagi menunduk sambil mainin hp, cakep. Gue terus memperhatikan Jay sampai pada akhirnya Jay menangkap basah gue yang lagi memperhatikan dia lewat kaca spion.

"Kenapa, kil?" Tanya Jay sambil menatap gue lewat kaca spion.

Gue yang gelagapan cuman menggelengkan kepala dan buru-buru mengajak mereka semua keluar dari mobil.

Setelah Tama sadar dan udah bisa diajak jalan, kita semua masuk ke dalam dan langsung menuju lantai dua untuk mencari buku yang dicari. Tapi, sesampainya disana kita malah mencar. Jay dan Yudis gak tau pergi kemana dan gue masih barengan sama Tama.

"Tam ?"

"Hmm"

"Masih ngantuk ya?" Tanya gue tanpa menengok ke arah dia sekalipun.

Mata gue masih fokus mencari buku Ekologi Arsitektur yang dimaksud. Gak ada jawaban dari Tama, gue tengok anak itu sekarang lagi berjongkok untuk mencari di rak paling bawah.

"Tam."

"Hmm"

"Lo pake parfum apaan?"

"Gue gak pake parfum."

"Masa?"

"Serius."

"Bedak bayi?"

"Ya kali gue pake begituan."

Sebenernya dari dulu, ini yang pengen gue tanyain. Selama hampir 4 semester bareng Tama, wanginya gak pernah berubah. Johnson Baby Powder mix Parfum B&B Kids Powerpuff Girl warna kuning. Sangat akurat.

"Tau gak, wangi lo tuh kayak bayi."

"Lo ngendus-ngendus gue pas tidur barusan di mobil Jay ?"

"NGENDUS-NGENDUS APAAN? YA KECIUM LAH."

Dear Tama [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang