kostum

3.7K 265 40
                                    

Alarm jam dikamar ini berbunyi. Sosok pria berselimutkan selimut dengan tokoh animasi disney masih bergelung di ranjang yang empuk.

Kring.....

Kring.....

Kring.....

Pria yang tidur disebelahnya merasa terganggu dengan bunyi alarm yang membuat telinganya pengeng.

"Matikan jamnya Lu...." Ucap sosok itu membangunkan teman tidurnya.

Saat ini mereka tengah tidur diranjang yang sama. Dikarenakan Luhan menyusul Sehun kekamar pria itu. Hujan yang deras ditambah angin diluar sana yang tengah melanda dengan kencang membuat pria berambut madu itu takut.

Kring.....

Kring.....

Kring.....

Sehun yang merasa terganggu menendang selimutnya kesal. Dilihatnya Luhan masih tertidur layaknya kerbau. Bahkan polah tidur temannya ini sungguh tidak elit. Mulutnya terbuka lebar, seakan dia bernafas lewat mulutnya.

Sungguh bagi Sehun. SANGAT TIDAK ELIT.

Dengan kesal ia mematikan jam diatas nakas. Dilihatnya waktu menunjukan pukul 6.30. Dengan kata lain masih ada waktu setengah jam untuk mereka masuk kesekolah.

"Lu... Luhan bangun, bangun Lu...." Panggil Sehun membangunkan Luhan sahabatnya.

"Hemm.... hoammm...." Jawab Luhan tanpa respon. Bahkan tangan pria itu hampir saja mengenai wajahnya, jika saja Sehun tidak mencegahnya.

"Dasar badak!" Gerutu Sehun, karena susah membangunkan Luhan.

Lu... BANGUN..... SUDAH PAGI! KITA HARUS KE SEKOLAH!!!" Bentak Sehun berusaha membangunkan Luhan.

Namun sama saja, Luhan susah untuk dibangunkan. Dia memiliki ide, dikeluarkannya kaos kaki busuk milik Luhan dari sepatu pria itu.

"aigoo... terakhir kau mencuci kaos kakimu ini kapan Lu, benar-benar aromanya membuat penciumanku cepat rusak kalau begini caranya."

Sehun mencangking kaos kaki busuk dengan raut wajah tidak enak. Antara jijik, ingin muntah, atau ingin buang air besar. Rasa-rasanya semua itu jadi satu kesatuan. Sungguh teman kosnya ini sangat jorok. Ia membawa kaos kaki busuk Luhan tepat mengenai hidung sahabatnya ini. Awalnya Luhan tidak terasa apa-apa, namun makin lama tampaknya pria mungil tersebut merasa terganggu. Sehun menahan tawa melihat Luhan mulai terganggu. Dan dihitungan ke lima pria itu terbangun dengan mata melotot, bahkan ia merasa marah, karena Sehun mengerjainya.

"OH SEHUN...... APA YANG KAU LAKUKAN.....!!!!!! KAU MENARUH KAOS KAKI BAUKU TEPAT DIDEPAN HIDUNGKU, HAH...!!!!" Amuk Luhan bagai rusa setan yang datang dari neraka jahanam.

Tak ingin mendapatkan amuk. Sehun langsung ngacir, melarikan diri masuk kekamar mandi dengan Luhan yang masih marah-marah kesetanan.

Bahkan bantal, selimut, guling, semua yang ada diranjang ia lempar menuju kearah pintu kamar mandi.

***

Saat ini keduanya berada di ruang makan. Walaupun dengan meja yang kecil - lesehan, tanpa kursi. Sarapan pagi ini adalah roti panggang dan segelas susu cokelat yang Luhan buatkan untuk mereka.

Yang Sehun suka dari Luhan adalah sikap perhatian pria itu kepadanya. Walaupun Luhan itu ceroboh, blak-blakan, dan ehem, sedikir jorok tapi Luhan pria yang baik, perhatian, setia kawan. Itulah yang Sehun suka dari Luhan.

Jika mengingat awal mereka bertemu. Luhan-lah yang mengajaknya bicara. Ia dan Luhan adalah teman sekelas. Mereka siswa kelas 11 SHS. Kira-kira sudah 1,5 tahun mereka berteman. Bahkan bersahabat.

My RoommateWhere stories live. Discover now