pesan tak sampai

24 3 0
                                    

Dari lubuk hati yang terdalam,
"Sesungguhnya sulit bagiku untuk merelakan apa yang pernah singgah dihati."

Dari pikiran yang terlampau naif,
"Tak bisakah kau enyah dari pikiran ku sejenak?"

Dari guratan senyuman kebahagiaan yang ku tunjukan padamu.
"Apakah kau tahu, jika kini aku sedang memakai topeng kebahagiaan untuk menyembunyikan kepedihan ini."

Dari mulut yang kerap berdusta tiap kali kau tanyakan kondisiku.
"Mau berapa lama kau membuat ku  seperti ini?, harus berapa kali ku katakan bahwa aku baik-baik saja tanpamu. Disini"

Dari mulut,
Untuk pikiran dan hati.
"Kenapa kalian tidak pernah sinkron?, kenapa pikiranku selalu menolak apa kata hatiku, sehingga aku lebih banyak berkata dusta mengenai perasaan ini."

Espresso CoffeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu