Part 2: Tak Terduga

57 4 18
                                    

"Bukan aku yang memujanya, tapi hatiku yang tak ingin ingkari bahwa rasa ini masih ada." Nana

                        ************

Aku ternganga ketika menyadari bahwa itu Ferdian. Lelaki yang selalu kusebut dalam helaian panjang doa²ku dulu. yah mungkin, bahkan sekarangpun masih seperti itu.
" Nana??" ujar dian kaget
"I..iyy...iyaaa pak." ucapku dengan terbata². Aku tak menyangka saja lelaki yang dulu, bahkan sampai saat ini selalu kurindukan berhasih kutemui lewat ketidaksengajaan. Ada rindu juga kecewa terselip dihatiku. Kecewa karna ini akan membuatku tak kan mampu melupakannya.
"Ngapain bengong. Cepat duduk!!" sentaknya. Ahh dia tetap tak berubah dengan kekasarannya yang dulu.

Jam demi jam telalui sudah, pertanyaan² pun telah selesai terlontarkan dan mendapat jawabannya. Besok aku mulai bekerja disini sebagai cheff. Hari ini hanya perkenalan  tempat , juga perkenalan kepada pelayan² dan kariyawan² lainnya.

                            *******

Dentingan jam telah menunjuk 21:00 akupun bersiap² untuk pulang dan melepaskan penat. Karena hari ini pelanggan lumayan ramai.
"mau pulang." ujar suara dari belakangku
"i.. Iyaa pak" aku gugup ketika menyadari itu adalah dian
" Sama siapa??" tanyanya lagi dengan cool.
" Bareng saya saja ya?." tawarnya
" Eemm.. Tapi.. Kriiiingggg" Seketika sebelum aku sempat menjawab ponselku berbunyi dan tertera nama uty disana.
Aku:"halooo ada apa ut?"
Uty: " Eh lo di cariin kawan lama nih."
Aku: " Kawan lama?? Siapa ut??"
Uty: "Adit, buruan gih pulang. Dia mau ngomong penting nih katanya."
Aku: "Iya dehh , aku otw nih."
Uty: " yaudahh aku matiin dulu." seketikapun panggilan terputus..

"Ada apa?" Ujar dian.
" Nggak pak cuma lagi ada yang nungguin ini pak." jelasku
"Siapa?"
"Adit pak, itukan juga temen bapak kan waktu SMA." ujarku
"Iya.. Dulu." ucapnya dengan nada penuh penekanan.
"Lah, emang sekarang tidak??" tanyaku lagi
"Udah ayo saya anterin." Tanpa menghiraukan pertanyaanku diapun segera menggandeng tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya.

Dia menaiki mobil dengan kecepatan lumayan cepat.
"Kenapa kamu jadi cheff??" Tanyanya dengan nada datar.
"hah..!!" aku tersentak dari lamunanku.
"arggh lupakan" jawabnya kesal..
Setelah itu suasanapun hening tanpa sepenggal ucapan yang terlontar.
" Nih udah sampai." ucapnya
" Makasih ya pak" akupun segera keluar dari mobil. Tapi tak hanya aku dian pun ikut keluar dan mengikuti langkahku.
" Maaf, ada apa lagi ya pak?"  tanyaku kebingungan
" Kamu itu goblok atau gimana sih, didunia ini tu nggak ada yang gratis Nana. Ayo masuk" ujarnya sembari melangkah menduluiku.
      Aku sebel. Sebenarnya yang punya rumah ini siapa sih, kenapa dia sok²an gitu dirumahku.
" Bapak minta di opah apa??" tanyaku sembari membuka gerbang depan.
" Apa aja yang penting kamu ikhlas." jawabnya cuek.
"Silahkan masuk pak." aku membuka pintu na mempersilahkannya masuk.

"Woy lama banget sih Na." bentak uty dari kejauhan.
"Iya ut maaf." aku dengan wajah bersalah
"Loh dian!!" ucap uty ketika menyadari bahwa dian ada dibelakangku.
"Ada apa sih kok ribut². Kesayanganku udah dateng ya." suara Adit dari ruang tamu yang berusaha menghampiriku yang masih didepan pintu. Setelah Adit tiba disamping Uty , Aditpun terdiam setelah sadar ada dian disana. Mereka berpandangan dengan tatapan yang sama tajam yang membuat canggung suasana ini. Adit terlihat begitu tak senang ketika ada dian begitupula dengan dian.
Adit segera berjalan menghampiriku dan menggandeng tanganku "Ayo masuk."
"Aduhh.." teriakku ketika diwaktu yang sama dian juga menggengnggam tanganku yang lainnya.
"Lepaskan dia." ujar dian datar
"cuih.. Lepaskan?? Heh kamu sadar kamu tuh siapa??" Ucap adit dengan wajah yang penuh kebencian.
"Lepaskan!!!!" nada bicara dian meninggi.
Dan merekapun saling menatap dengan mata yang amat tajam.




*Wahhh selesai juga nih part 2. Jangan bosen² baca ceritaku yaaa

#TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Back To YouWhere stories live. Discover now