PART 1

14.4K 278 3
                                    

Suara berisik dari mixer menggema di seluruh penjuru dapur. Uap panas dari oven yang sibuk memanggang roti membuat seisi ruangan menjadi terasa lebih hangat. Kue-kue dan cookies hangat mengepul di atas meja dapur. Beberapa orang sibuk keluar masuk dapur untuk mengambil loyang panas yang berisi kue dan cookies untuk di bawa keluar. Beginilah kesibukan di toko kue milikku saat pagi hari. Pagi yang selalu sibuk namun aku menyukainya. Berkutat dengan mixer, oven, mengeluarkan loyang panas dari pemanggang, dan menghasilkan kue dan cookies yang tampak lezat membuatku merasa puas. Aku selalu ingin menyajikan kue yang lezat dan hangat untuk para pelangganku, sehingga kegiatan produksi di tokoku berlangsung dari toko kue buka hingga toko tutup. Sedikit merepotkan memang, tapi aku menyukainya. Berkreasi dengan terigu, telur, butter, dan bahan kue lainnya membuatku betah berlama-lama di dalam dapur. Dan jangan salah, walaupun aku pemilik toko bukan berarti aku hanya menjadi penonton melihat karyawanku bekerja memanggang kue dan melayani pelangganku. Aku lebih suka turun langsung untuk membuat kue-kue dan cookies serta melayani pelangganku secara langsung. 

"Mbak, ada tuan Michael di luar."

Aku menghentikan kegiatanku menuang adonan kue ke dalam loyang setelah mendengar panggilan dari Sarah, salah satu karyawanku.

"Mike sudah datang? Bisakah kau melanjutkan pekerjaanku, Sarah?" Pintaku dengan mengedipkan mata ke arahnya.

"Hahaha... Tentu saja!"

Aku menyerahkan mangkuk berisi sisa adonan kue kepada Sarah. "Terimakasih banyak Sarah."

Setelah melepas apron yang aku kenakan aku segera bergegas keluar untuk menemui Michael. Michael adalah teman priaku. Ya sebut saja teman. Hubunganku dengan Michael memang tidak selayaknya hubungan pertemanan biasa. Kami mempunyai hubungan pertemanan yang sedikit rumit. Bukan sepasang kekasih tapi saling melengkapi satu sama lain bahkan untuk urusan seks pun kami saling melengkapi dan saling memuaskan tentunya.

Jangan sebut aku wanita jalang. Aku bersumpah saat ini hanya Mike teman priaku di atas ranjang. Dan kenapa aku mau melakukannya dengan Mike? Karena Mike mencintaiku dan dia tau bagaimana memperlakukan wanitanya dengan sopan tapi tetap menggairahkan.

Apa kalian penasaran apakah aku juga mencintai Mike? Sungguh aku sangat ingin mencintainya. Mike pria baik, bahkan sangat baik. Tapi hati dan pikiranku sudah dikuasai oleh pria brengsek yang meninggalkanku begitu saja. Hal ini yang membuat hubunganku dengan Mike tidak bisa melangkah lebih jauh lagi.

Aku menghampiri tempat duduk Mike di sudut ruangan toko kueku. Posisi duduknya yang membelakangiku membuatnya tidak menyadari kedatanganku.

"Apa kau sudah menunggu lama?" Tanyaku sembari memeluknya dari belakang.

"Aku tau kau sedang sibuk di dapur." Jawabnya kemudian membawaku ke atas pangkuannya. 

Jangan menatap kami dengan pandangan aneh seperti itu. Kami biasa melakukannya jika Mike mengunjungiku di toko. Tentu saja saat keadaan toko sedang sepi. Dan untuk para karyawanku yang melihatnya, mereka sudah biasa melihatnya dan memakluminya. 

"Tapi kau bisa meminta karyawanku untuk memanggilku keluar." Tanganku sudah menelusuri lekuk wajah tampan dihadapanku sekarang. Wajah yang sudah hampir satu minggu ini tidak aku lihat.

"Apa kau merindukanku?" Bisiknya ditelingaku yang membuat bulu romaku meremang dan membuatku sedikit bergairah.

"Sangat!" Jawabku tegas sembari menenggelamkan wajahku di leher jenjangnya dan menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.

"Kita akan ketinggalan pesawat jika seperti ini terus." Mike menjaukan tubuhku dari tubuhnya yang membuatku terkikik geli dengan adegan lovey dovey yang barusan kita lakukan.

Fated to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang