1. Portal

2.1K 107 18
                                    

"Dariel! Hei, Dariel!" seru seorang gadis yang terlihat kesal. Dia terus menerus menepuk punggung seseorang yang terbaring seraya menutupi kepalanya dengan bantal.

"Ayo bangun! Dasar pemalas!"

"Astaga, ini liburan musim panas! Biarkan aku tidur, Laurel!" ucap Dariel yang sudah mengibas - ngibaskan tangan kanannya, mengusir sang gadis.

Laurel mendengus kesal. Dia memikirkan cara agar sahabat laki - lakinya itu bangun. Setelah beberapa detik berpikir, senyum jahil terpatri di wajahnya.

"Hei Dariel, tidak masalah jika kamu tidak ingin bangun pagi ini," ucapannya yang santai membuat Dariel sedikit curiga. "Tapi bukankah kamu memiliki jadwal bekerja pada jam pagi?"

BRUK!

Laurel terkejut begitu Dariel berguling dan terjatuh dari kasurnya. Sementara itu, Dariel terlihat panik dan kalut begitu mengingat jadwal pekerjaannya yang berbeda hari ini.

"Kenapa kamu tidak membangunkanku dari awal?!" protesnya yang sudah berdiri dan menyingkirkan selimut tebal yang tadi menggulungnya seperti bolu.

Laurel terlihat menahan tawa sebelum mengganti raut wajahnya menjadi seperti semula lagi. Ia hanya mengedikan pundaknya.

Dariel mendesah dengan kesal lalu cepat - cepat mengambil peralatan mandinya, "Aku bisa terlambat!"

---

"Ah, Dariel. Kamu terlihat terburu - buru. Kamu mau pergi ke mana?" tanya seorang wanita paruh baya dengan senyum ramahnya.

Dengan rambut yang masih acak - acakan, Dariel sibuk mencari sepatunya, "Hari ini aku mendapat shift pagi dan aku sudah terlambat!"

Wanita paruh baya itu, Ella mengerutkan kening dengan bingung. Lalu ia pun melirik jam yang terpasang di dinding, "Ah, apa hari ini cafenya buka lebih awal?"

"Hm?" pertanyaan Ella membuat Dariel terdiam sejenak lalu ikut melihat ke arah jam dinding. Dariel melongo begitu sadar akan waktu yang ditunjukkan oleh jam dinding tersebut.

Kerutan pada kening Ella tak berubah, "Ini baru pukul tujuh. Biasanya cafe buka pada pukul sembilan bukan?"

Dariel tidak mengubris pertanyaan Ella. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan kesal. Sudah dapat dipastikan ia tengah dikerjai seseorang sekarang.

"LAUREL ASHER KEMARI KAU!"

Sementara itu, di ruangan berbeda, sang biang masalah hanya bisa cekikikan mendengar teriakan Dariel.

---

Bulan Agustus menjadi bulan kedua bagi anak - anak sekolah kota London dalam liburan musim panas. Meski begitu, nyatanya pada hari Jumat ini, suhunya sedang dingin. Namun sebagian orang terlihat terbiasa dengan kondisi yang seperti itu. Sama halnya dengan Laurel dan Dariel. 

"Dariel!" panggil Laurel seraya berlari kecil agar dapat menyamakan langkah dengan Dariel. "Oh ayolah, apa kamu masih marah?"

Sahabat laki - lakinya semenjak mereka berdua ditinggalkan di panti asuhan itu meliriknya dengan tajam, "Menurutmu?"

Laurel menggigit bibir karena merasa terintimidasi dengan tatapannya. Ditambah fakta bahwa Dariel memiliki tinggi yang melampaui dirinya membuat Laurel merasa tersudut. Dengan susah payah, ia pun akhirnya berhasil menyamakan langkah dengan Dariel.

"Itu juga kan salahmu. Bukannya mengecek jam, kamu malah langsung panik," ujar Laurel membela diri. Rambut kemerahannya yang ia gerai ikut melambai dengan angin.

DeAngel [PENDING]Where stories live. Discover now