Bab 1

45.5K 3K 377
                                    

Star to remake.

Hope You Like It.

--


Perusahaan Min Corp.

Seoul, 11.00 KST

"Aish, jinjja (benar-benar) eomma, hajima (jangan lakukan itu)"

Min Yoongi menggerutu kesal, wanita paruh baya di hadapannya ini tak henti-hentinya membicarakan beberapa orang wanita yang dikenalnya, mempromosikan seorang gadis pada sang anak yang mungkin akan dapat dikencaninya.

"Aigoooo,(ya tuhan) Min Yoongi kau tidak kasihan pada eommamu ini eoh, eommamu ingin menggendong seorang cucu. Sampai sekarang kau bahkan belum menikah dan mempunyai kekasih"

"Eomma sudah tua, sampai kapan eomma harus menunggu lagi -huh"ucap ibu Yoongi dengan tampang murung. Wajanya terlihat sedih memandang sang anak yang berada di hadapannya.

Yoongi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, matanya menatap malas sang ibu dengan tatapan frustasi. Bukannya Yoongi tidak mau menikah hanya saja ia merasa belum menginginkannya untuk saat ini. Masih banyak hal yang ingin di lakukannya sebagai seorang pria lajang yang memiliki jenjang karir yang bagus.

"Ada Yoon Sik hyung. Dia punya anak kan? Moon Sik , eomma mau kemanakan dia?"tatapan Yoongi seolah tak percaya menatap sang ibu di hadapannya. Ia punya kakak laki-laki dan sudah memiliki soerang anak berumur 7 tahun, bukankah itu berarti sang ibu sudah memiliki cucu. Kenapa begitu memaksakannya untuk memberikan cucu padahal dia sudah mendapatkannya.

"Ya, dia sudah besar, umurnya sudah masuk 7 tahun, eomma ingin seorang bayi dan bayi itu darimu"ucap ibu Yoongi seraya menunjuk Yoongi dengan jari telunjuknya.

"Tinggal kau yang belum berkeluarga di sini, umurmu sudah masuk kepala 3! Dan eomma tidak pernah melihatmu bergandengan atau berpergian dengan seorang wanita"

"Masuk kepala tiga bagi pria di Korea itu masih wajar dan dikatakan sehat eomma"

Yoongi membela diri. Bukankah di Korea hal itu masih di anggap biasa. Kenapa ibunya ingin sekali dirinya untuk menikah.

Ibu Yoongi mengeluarkan beberapa foto wanita dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja tepat di hadapan Yoongi.

Ia memajang, menjajarkan foto wanita-wanita itu di hadapan Yoongi agar pria itu dapat melihatnya dengan jelas, lalu disandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan menunjuk foto-foto tersebut dengan dagunya."Eomma tidak peduli. Pilihlah salah satu dari foto itu"perintahnya dengan sedikit menuntut.

Yoongi melirik sekilas pada lembar-lembar foto tersebut. Ia beralih membuang arah pandangnya ke arah lain."Tidak ada yang menarik untukku"Tolaknya, membuat sang ibu menatapnya terheran.

"Tidak ada yang menarik. Yak, apa kau seorang gay? Bagaimana bisa tidak ada yang menarik di sana? Mereka semua cantik-cantik. Eomma tidak pernah melihatmu pergi berkencan, yang eomma lihat kau hanya bersama si Jimin kalau tidak Hoseok, apa kau gay huh?!!"tuduh ibu Yoongi tanpa berpikir. Pasalnya, putra keduanya ini memang tak pernah terlihat membawa seorang wanita ke hadapannya. Bahkan gosip tentang kencan saja tak pernah dia dengar dari beberapa staff penggosip.

"YAK, aku ini pria normal eomma, hanya saja jangan mengaturku dalam memilih wanita. Aku akan memilih wanita pilihanku sendiri"Yoongi nampak kesal. Ia sendiri memang bukannya tidak tertarik. Yoongi akui wanita itu cukup cantik namun dia sendiri masih ingin fokus terhadap pekerjaan yang sedang di gelutinya. Perusahaannya sedang dalam kemajuan besar dan dia ingin fokus pada karirnya untuk saat ini.

[OPEN PO] Wedding Contract - Myg [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang