1. Introduce

833 85 18
                                    

Aku berjalan memasuki sebuah studio foto, sesekali aku memijat pelipisku untuk menghilangkan rasa pusing.

Har ini aku bekerja hampir tujuh jam tanpa istirahat. Benar-benar seperti robot.

-Robot Xia Luo An :insial: 001-

Namaku dimasa depan. Cocok sekali jika aku menggunakan, 'kan?

...tapi aku berharap hal itu takkan terjadi!!

Setelah sekian lama merutuki diriku, kini, aku tiba didepan sebuah pintu. Aku memutar knop pintu secara perlahan dan kemudian berjalan memasuki ruangan ini.

"Luo An, jie!" Seseorang memanggilku. "Kau baru tiba?" Tanya orang itu kemudian.

Aku menghentikan langkahku dan beralih melihat seseorang yang berada didepanku kali ini.

"Yah, ada banyak sekali yang harus ku urus di gedung agency. Maafkan aku, Qianxi" Ucapku sambil tersenyum canggung. Seseorang yang bernama Qianxi itu hanya mengangguk dan tersenyum memaklumi.

Aku mengalihkan pandanganku. Beralih menatap seseorang yang tengah menjadi model untuk tawaran sebuah majalah.

"Yuan terlihat sedikit manly jika menggunakan setelan itu, ya?" Candaku melirik kearah Qianxi. Aku sedikit tertawa kecil. Qianxi mengangguk.

"Kurasa begitu. Tapi, dia hanya manly untuk kali ini saja, kemarin saja dia selalu berusaha melatih ekspresi wajahnya agar menjadi lebih cool" Jelas Qianxi. Terlihat, ia sedang berusaha menahan tawanya agar tidak meledak diruangan tempat di langsung kan nya photoshoot ini.
Aku menutup mulutku. Berusaha membuat tawaku tidak meledak karena ucapan ejekan Qianxi kepada Yuan.

"Haha, dia juga cukup manly, kok!" Ucapku berusaha menetralkan rasa ingin tertawa ku. Tiba-tiba, pandangan mataku tak sengaja menangkap sosok Junkai.

"Ah, Qianxi, aku pergi dulu, ya? Ingin menghampiri leader kalian," Ucapku sambil tersenyum. Qianxi mengangguk mengiyakan perkataanku.

Aku pun melangkahkan kakiku kearah Junkai yang berada tak jauh dari tempat aku berdiri, kembali memutar knop pintu dan kemudian memasuki ruangan didalamnya.

"Hentikan bermain gamemu, Aktor Wang" Tegasku menutup layar laptop yang Junkai gunakan untuk bermain game.
"Kau sebaiknya bersiap-siap, setelah ini, giliranmu" Ucapku berupaya memberitahunya. Junkai hanya menatapku datar. Seperti ada rasa -sangat- kesal yang dapat jelas dilihat dari sorot matanya yang gelap.

"Yuan masih ada waktu pemotretan 6 foto lagi, kau pikir aku tak tahu jadwal, Nona Xia?" Tanya nya tajam. Aku mendengus kesal.
"Hei, jangan sok tahu, Ia telah menyelesaikan 4 foto, tahu!" Ucapku sebal. Aku melipatkan tanganku.

Junkai tampak terdiam. Ia tampak seperti sedang menghitung-hitung dan menimbang-nimbang didalam benaknya.

Sebuah senyuman kemenangan dan penuh kepuasan terukir diwajah ku.

"Tsk, dasar maniak handphone" Sindirku kearahnya. Junkai tak menggubrisku, namun, dari wajahnya tampak ia sedang menahan kekesalannya sekarang.
"Sudah mengakui kebodohanmu kan, Aktor yang sangat berbakat? Ah, sudah lupakan. Sekarang waktunya bersiap-siap, Tuan" Ucapku sambil terus tersenyum penuh kepuasan.

My Assistant [TFBOYSWJK]Where stories live. Discover now