SINOPSIS

1.7K 59 10
                                    

JODHA

Aku Jodha Ariana Dewi. Aku adalah anak seorang konglomerat satu-satunya. Meski hidup dengan bergelimang harta dan kemewahan, namun aku bosan. Aku ingin keluar dari istana nyaman yang mengurungku. Aku ingin melihat dunia luar. Aku ingin tahu bagaimana rasanya kehidupan disana. Hidupku terasa monoton. Meski usiaku sudah 20 tahun, namun aku belum pernah merasakan bagaimana jalan-jalan di mall bersama teman-teman, atau jalan-jalan sampai lupa waktu, atau hangout bareng.

Hidupku terlalu teratur. Kedua orang tuaku menerapkan disiplin dalam berbagai hal. Dari bangun tidur sampai tertidur lagi. Aku ingin sesekali menikmati kebebasan. Selama ini hidupku hanya berkutat dirumah, dikampus, jalan ke mall saja jarang, itupun harus bersama mama atau harus dikawal oleh para asisten rumah tangga. Aku bahkan tidak pernah kenal dengan yang namanya tetangga. Hidupku bagaikan burung didalam sangkar emas.

Aku ingin sekali saja menikmati keadaan diluar rumah tanpa ada larangan dari kedua orang tuaku, tapi bagaimana caranya ya?

JALAL

Namaku Jalalludin Hadi Saputro. Kerenkan? Sayang nasib nggak sekeren namaku.

Aku anak siapa ya? ah iya, aku anak kedua orang tuaku.

Tentu saja.

Emang anak kingkong? Waduh... kenapa aku jadi merendahkan diriku sendiri seperti kingkong, yaaah... walaupun kalau sekilas mirip sih. Hahahahaha... tapi, yang pasti aku jauh lebih cakep dong. Kingkong aja sekali aku kedipin langsung jatuh cinta sama aku.

Tepok jidat.

Ini kenapa jadi ngomong kingkong sih ya? salahnya author menyuruhku memperkenalkan diri. Aku sebenarnya males sih memperkenalkan diri, nanti kalau sudah banyak yang kenal, kan malah bahaya. Aku bakal banyak yang ngejar, soalnya aku yakin mukaku pantes sih jadi artis. Hanya nasib aja yang belum berpihak manis kepadaku. (Melirik authornya yang sudah melotot).

Eh, iya...iya... thor. Maaf, khilaf. Ucapku sembari mengedipkan sebelah mataku. Biasanya sih para wanita langsung luluh. Nenek-nenek aja klepek-klepek, apalagi para gadis. Meski yang aku kedipin cuma sebelah mataku saja, apalagi kalau 2, bisa-bisa mereka langsung menyerahkan diri tanpa syarat kepadaku. Tapi, kayaknya si authorku nggak ada ekspresinya sama sekali ketika aku kedipin bolak-balik. Dari satu mata sampai kedua-duanya. Malah dia nanya, mata kamu kenapa? Kamu kelilipan? Atau kamu sakit jantung? Haah..apa hubungannya coba ngedipin mata sama penyakit jantung?

Ya ampun, orang ngedip ganteng dibilang kelilipan. Okelah. Aku turutin perintah authorku. Memperkenalkan diri.

Aku ulangi ya... namaku Jalal, nama panggilan? Nanti aja tau sendirilah. Usiaku? Berapa ya? soalnya nggak pernah dirayain sih, jadi nggak pernah ngitung berapa. Tanya authornya ajalah, terserah dia mau ngasih aku usia berapa?

Author : usia kamu 23 tahun.

Naah...itu dia. usiaku 23 katanya. Aku ngikut aja. Nggak boleh protes, asalkan jangan dibikin 40 tahun aja. Ketuaan, soalnya aku belum nikah, belum punya pasangan dan juga belum punya keturunan. Kalau 23 tahun, aku masih bisa terima. Emang aku bisa apa? Pasrah saja... (ngangkat bahu).

Pengennya sih aku jadi anak orang kaya, tapi ternyata si author ngasih nasib sedikit ngenes untukku. Tapi, nggak apa-apalah. Aku terima aja. Yang penting aku punya wajah ganteng, setidaknya itu yang bisa aku banggakan.

Hidupku lebih banyak aku habiskan dijalanan semenjak lulus SMU. Tidak ada yang menarik, sampai akhirnya aku bertemu dengan seorang gadis yaaangg... apa yaaa?

Hai semua, aku mau promosiin cerita baru. Tapi akan di post setelah Biarkan Aku Jatuh Cinta Season-2 selesai. Semoga berkenan ya...

Buat yang protes karena BAJC nggak fokus dengan scena JoJa, kali ini dari awal sampai akhir mereka selalu berdua. Sesuai judulnya, ff ini hanya sampai 30 part saja. Ditambah Prolog dan Epilog. Cerita ini ringan-ringan saja, kalau ada yang bisa diambil hikmahnya, silakan diambil. Kalau nggak ya untuk sekedar hiburan saja. Hehehe...

30 HARI BERSAMA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang