Kini mata kami bertemu. Ia tak merasa keberatan saat aku menaiki tubuhnya. Oh seriously? Apa tubuhku seringan itu?

"Harry, jangan marah ya? Aku hanya bercanda." Aku tersenyum seraya memainkan jariku di atas dadanya dan terus turun menyulusuri ke arah perutnya.

Tiba-tiba tak di sangka Harry memutar balikan tubuhku sehingga kini ia berada di atasku. Aku terkejut sekaligus senang. Entahlah, aku hanya menginginkan dirinya beberapa menit sebelum bertemu dengan Zayn.

Harry mencium bibirku lembut dan terus turun menciumi rahangku. Beberapa kali aku merasakan Harry sedang meninggalkan kissmark di leherku. Aku melengguh nikmat, oh ini sangat luar biasa.

Ia  langsung membuka kaus yang kupakai dan meninggalkan bra merahku. kini bibir nya kembali melumat bibirku dengan tangan yang bermain di atas dadaku. Aku meremas rambutnya kencang seraya mengerang nikmat.

"Ah Harry.. "

Tak lama aku merasakan Harry mengangkat wajahnya lalu melihatku. Tubuhku sudah memanas dan aku ingin sekali bercinta denganya malam ini, namun..

"Kau ingin bercinta malam ini?" Tanya Harry seperti biasa sebelum kami memulainya. Uh, ia memang laki-laki yang sopan. Dan tentu saja ia adalah idaman para wanita. Kalian juga mengidamkanya bukan?

Tunggu, bercinta memerlukan waktu yang lama. Oh Tidak, kali ini kau harus menolaknya Disney. Ini semua demi Harry.

"Tidak. Aku sudah mengantuk Harry. Selamat malam." Aku mengecup bibirnya cepat dan langsung merubah posisiku memunggunginya.

"Baiklah, selamat malam Disney." Ia mencium ujung bahuku dan tanganya langsung meligkar memeluku dari belakang.

Maafkan aku Harry..

----

Aku tidak benar-benar tertidur. Aku melihat ke arah jam hampir munjukan pukul 9 malam. Aku menoleh sedikit kebalakang melihat Harry sudah pulas tertidur dengan keadaan memeluku. Aku tidak tega untuk memindahkan tanganya, namun bagaimana lagi, aku harus datang menemui Zayn.

Aku beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi. Terdapat cukup banyak bercak pink di leherku. Aku terkekeh singkat mengingat ulah Harry. Jika saja aku tak ada janji dengan Zayn mungkin kami masih bermain di ranjang saat ini. Astaga, apa yau kau pikirkan Disney!

Setelah bersiap-siap. Aku mengirimi Zayn pesan singkat jika aku akan segera pergi. Namun sebelum pergi, aku menarik selimut untuk Harry lalu mencium dahinya lama. Merasa sudah aman, aku langsung berlalu pergi ke starbuks di dekat rumahku. Dan tak perlu waktu lama, aku sudah sampai di tempat tujuan dengan meminjam mobil Harry.

Aku melihat sekeliling dan melihat Zayn menduduki kursi paling pojok dekat jendela. Dengan langkah semakin berat, aku berjalan ke arahnya dan berusaha untuk bernafas normal. Tidak ada yang ku ragukan lagi untuk menemuinya. Hanya saja, apa aku salah jika menemuinya?

Oh shit! Kau tidak salah Disney. Ia hanya ingin menjelaskan perihal kemarin, setelah selesai kau bisa langsung pergi. Ya, aku harus segera pergi sebelum Harry menyadari ketiadaanku di sebelahnya.

"Hai." Aku menyapa Zayn membuatnya menoleh lalu tersenyum.

"Ah akhirnya kau datang juga. Ku kira Harry tak akan mengizinkanmu."

Memang tidak.

"Bisa kau cepat menjelaskanya? Aku tidak punya banyak waktu."

Zayn mendelik. "Tidak ingin pesan duhulu?"

"Tidak,  terimakasih."

"Baiklah," Ia menghembuskan nafasnya berat lalu tersenyum manis. Eh, tidak tidak! Hanya senyum Harry yang manis, tidak ada yang lain!

How to keep relationship with StylesWhere stories live. Discover now