01: Kenalin, dong!

39.6K 3.6K 207
                                    

Please leave a vote and comments. Thank you❤🎀













Suara klakson mobil terdengar nyaring memekakan telinga. Sekumpulan anak laki-laki dengan seragam tak beraturan yang tengah asyik melakukan aktifitasnya masing-masing dibuat kaget sekaligus kesal dengan kelakuan seonggok manusia satu ini.

Tidak, tidak hanya sekali. Bukan juga dua kali. Tapi berkali-kali lelaki jangkung di belakang kemudi itu membunyikan klakson, ia membuka kaca mobil, melongokkan kepala.

"Woi, kaum sudra! Bukain, anjing!" Lelaki dengan seragam SMA yang sudah berantakan, wajah berantakan, begitupula hidupnya, berteriak sembari memencet klakson berkali-kali.

Tak lama, suara gesekan roda gerbang terdengar, pertanda gerbang tengah dibuka dari arah dalam rumah, menampakkan seorang lelaki dengan celana pendek, baju kaos polos yang sudah robek di bagian pundak,  rambut potongan khas anak SMA dan sendal jepit tengah berkicau kesal akan kelakuan salah satu tamu tak diundang ini.

"Kaki tuh pake, tai. Buka gerbang segini entengnya aja masih nyuruh yang punya rumah bukain." Gumam Suho, pemilik rumah besar, mewah, tingkat, dengan arsitektur khas Eropa yang jelas dirancang oleh arsitek terkenal tingkat dunia, yang sayangnya, Suho memiliki teman seperti Chanyeol. Lelaki yang baru saja ramai ber klakson ria, memancing keributan.

Chanyeol hanya terkekeh, lalu menginjak pedal gas perlahan, melewati Suho. "Terimakasih, ganteng." Guyonnya dengan nada mendayu seperti banci, melewati Suho yang sudah bergidik ngeri.

"Besok gue pasang billboard tulisan 'Manusia nggak tau diri dilarang masuk!', ah," Celoteh Suho menyindir Chanyeol yang baru saja beres memarkirkam mobilnya, keluar dari kursi kemudi.

"Oh, bagus. Jadi orang yang namanya 'Nggak tau diri' beneran nggak bisa masuk." Balasnya santai.

"Itu buat lo, anjing."

"Kok gue? Orang nama gue Chanyeol, bukan 'Nggak tau diri'." Chanyeol menggendikan bahu. Tak peduli.

Suho menghela nafas, segera mengambil langkah pergi, tidak ingin berlama-lama dengan tamu gila nya yang satu ini. Chanyeol tertawa geli melihat perubahan mood Suho yang begitu drastis, mengikuti dari belakang jalan Suho yang sudah mulai masuk kedalam rumah milik Suho.

"Lagian, bro, kenapa dah pagernya nggak dibikin otomatis aja kayak rumah orang tajir di pilem-pilem? Kan enak, kaga usah ribet-ribet bukain." Chanyeol berusaha menyamakan langkah dengan Suho.

"Lo mau bayarin, nyet?" Ketus Suho.

"Udah miskin lo?"

"Ngomong jangan ngang ngong ngang ngong lo."

Chanyeol terkekeh. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sedangkan Suho hanya melirik malas, menggeleng kemudian. Sepertinya beban sekali.

"Lagian, Bang, kenapa lo sendiri yang bukain gerbang? Mang Edi and the musketer pada kemana? Libur? Tapi kalo satu libur, bukannya ada yang lain? Barisan security rumah lo kan kaya pasukan paskibra, rame bener." Chanyeol terus berceloteh, bertanya banyak hal, seolah semua pertanyaannya itu penting. Matanya juga menatap kesana kemari ke sekeliling rumah. Juga bertanya satu dua hal—ralat, ber hal-hal kemudian.

"Ini kalo lebaran, rumah lo dicat ulang, nggak, Bang?" Chanyeol mengulurkan tangannya, mengelus permukaan dinding.

"Ini kalo bohlamnya putus, yang ganti kudu spiderman, yak? Tinggi bener gini langit-langitnya. Nggak mungkin pake tangga sih pasti, mana ada tangga setinggi ini." Chanyeol manggut-manggut sendiri.

Kakak Gemes ✔ [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang