Berita Mengejutkan

6.6K 428 3
                                    

Sore yang indah dengan semburat warna orange di langit dan suasana sepi ini membuat Hana merasa sangat nyaman. "Huuuhh...." sejak tadi Hana hanya membuang nafasnya, ia teringat akan mimpi yang menghantuinya tadi malam.

Flash back

Masih jelas dalam mimpinya ia melihat seorang wanita yang berlari di tengah hutan dengan wajah yang bersimbah darah pada mimpinya itu ia mendengar suara wanita itu yang berkata "nak kau harus kuat ya, ibu akan selalu melindungimu" ucap wanita itu daaaaan lenyap...... Hana sudah duduk di tempat tidurnya sambil memegang dadanya 'oh tuhan bisakah bibinya itu membangunkannya dengan cara yang lebih manusiawi?' Batinnya. Hanapun langsung ke bawah menemui bibinya dengan omelan khas bibinya yang memang menjadi sarapan Hana, dan jangan tanya pamannya sedang apa, orang itu hanya akan senyum2 sendiri sambil tetap meminum kopinya.
Flash back off

"Haaaahhh....." lagi-lagi hana menghela nafasnya ketika terdengar suara bibi yang memanggilnya iapun langsung berdiri dan pergi menemui bibinya di lantai bawah. ada apa bi ??" Tanya Hana. Bibinyapun menepuk-nepuk sofa yang ada disampingnya sebagai tanda menyuruh Hana duduk. "Hana bibi ingin mengatakan sesuatu kepadamu" ucap bibi nya serius. Melihat ekspresi bibi dan pamanya berubah serius Hana pun langsung duduk, setelah itu pamannya melanjutkan, " Hana ada beberapa hal yang ingin paman dan bibi katakan kepadamu, tapi kamu tidak boleh memotong cerita paman atau bibi sebelum kami berhenti cerita" ucap paman Hana tegas. Hanapun mengangguk tanda mengerti. " Hana sebenarnya kita bukan makhluk asli dari dunia ini" oke pernyataan bibinya barusan berhasil mebuat Hana tertawa terbahak-bahak dan berkata "kalo begitu kita alien dong bi? Yaampun han kira mau ngomongin apa pada serius banget ternyata bibi cuma mau ngelawak ya ?" Ucapnya sambil menahan tawa. "Yang sebaiknya kamu aja yang memberitahukannya kalo aku yang ngasi tau dia nggak percaya" dengus bibi sambil melihat kearah suaminya. "Han ap yang dikata bibimu benar, sekarang coba kamu lihat bulatan hitam yang ada dipunggungmu" suruh paman akupun dengan malas kekamar dan melihat tanda lahir itu dicermin tapi betapa kagetnya aku tanda itu tumbuh..."tunggu, tanda lahirku meluas.. eeh seperti bentuk sulur pohon" akhirnya diapun langsung keluar dan menuntut penjelasan dari sang paman. Ketika ia mendaratkan bokongnya kesofa, paman langsung berkata " coba kau bayangkan akan ada hujan deras saat ini dan rasakan air yang menyentuh kulitmu" Hanapun melakukan apa yag dikatakan pamannya namun tidak terjadi apa-apa. 'Hmm.. aneh tdak seperti sebelumnya ia dengan gampang menciptakan hujan' batin pamannya. 'Hmm knapa tidak ada apa-apa ?? Mungkin ia belum bisa mengendalikan kekuatannya itu' batin pamanya. Hanapun hanya diam sambil menunggu kelanjutan dari paman dan bibinya. "Hana sayang ada hal yang perlu kamu ketahui, bibi dan pamanmu meminta maaf karena telah menyembunyikannya selama ini." Hana masih menunggu dari kelanjutan cerita bibinya." Seperti yang bibi katakan tadi kita tidak berasal dari dunia ini kita berasal dari dimensi yang jauh". Tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu depan "tok tok tok" (anggep ajj gitu suaranya) bibinyapun langsung kedepan dan membuka pintu. "Hemmm tidak ada siapa2....". Tiba2 muncul surat yang dibawa oleh seekor anjing, anjing itupun meletakkan surat itu didepan azumi dan langsung berlenggang pergi menjauh. Azumi langsung mengambil surat itu dan masuk menemui suami dan juga keponakannya, sesampainya di ruang tamu azumi langsung memberikan surat itu kepada suaminya. " Sayang suratnya sudah datang, seperti yang kita duga 'dia' pasti sudah tau". Pamannya pin langsung membuka surat itu dan membacanya. "Yang terhormat bapak/ibu/i, kami mengucapkan selamat kepada anda bahwa anda Muzashi Hana telah diterima untuk bersekolah di Magia Delcielo Academy dengan mendapatkan beasiswa penuh. Jemputan akan sampai sehari setelah surat ini sampai. Kami dengan senang hati menunggu dan menyambut kedatamgan anda. Terimakasih dan sampai berjumpa kembali". Setelah pamannya selesai membacakan surat mereka kembali terdiam, sampai Hana memecahkan keheningan itu. "Paman tolong katakan apa yang sebenarnya terjadi dan siapa serta dari mana aku berasal?" tanya Hana penuh selidik. Pamannya hanya menghela nafas dan berkata "Hana apakah kau ingat dirimu ketika masih kecil? dan apakah kau ingat dengan kedua orangtua serta ketiga kakakmu ??" Pertanyaan dari pamanya sukses membuat Hana terkejut, bagaimana tidak dia sama sekali tidak ingat pernah memiliki seorang kakak dan bahkan dia tidak ingat bagaimana tampang dari kedua orang tua serta kakaknya. Hana hanya menggeleng dan berkata "aku tidak tau bahkan tidak ingat jika aku memiliki saudara yang kuingat terakhir kali adalah bangun diruangan serba putih serta wajah paman dan bibi yang menungguku". Jawab Hana." Baik paman akan menceritakan apa yang sebebarnya terjadi dan kenapa kita bisa tinggal disini". Pamannya pun menarik nafas panjang dan langsung berkata " Dulu ketika kamu masih kecil kita semua tinggal didimensi yang sangat jauh berbeda dengan bumi nama dimensi itu adalah dimensi cielo, sebelum bencana itu terjadi. Dan sebenarnya Hana kau adalah seorang putri, ayah dan ibumu adalah seorang raja dan ratu di dimensi cielo itu. Tapi naas kerajaan keluargamu binasa kami tidak tau apa sebenarnya terjadi saat itu karena ketika kehancuran itu terjadi kami sedang mengemban tugas untuk mengumpulkan dimensi yang terpecah. Tepat sehari setelah kerajaan hancur kami menemukanmu di bawah pohon sakura didepan rumah kami dengan selembar surat yang ibumu tulis, isi surat itu hanya pesan yang meminta tolong kepada kami untuk membawamu jauh dan menyembunyikanmu sebelum kekuatanmu muncul, setelah itu kami berusaha untuk menemukan ayah, ibu dan kakakmu tapi tidak berhasil kami sudah mencarinya ke semua dimensi yang berhasil kami temukan tapi kita tak berdaya karena dimensi lain tidak membantu dan tidak ingin terlibat dengan masalah kerajaan kita. Dan beberapa bulan kemudian kami mendapat berita bahwa ayah,ibu serta kakakmu telah tewas dan jasadnya hancur tidak bisa teridentifikasi yang bisa kami ingat hanya sobekan kain baju dan gelang yang mereka pakai persis seperti gelangmu Hana, mereka ditemukan terpanggang hangus ditengah hutan dekat dengan kerajaan dimensi vampir". Paman dan bibinya langsung meneteska air mata dan memandang Hana khawatir takut akan Hana yang syok mendengar kebenaran ini. Sedangkan Hana hanya menatap kosong kedepan dengan tangan yang mengepal keras serta merta ia tidak bisa menahan tangisnya, seketika itu datang hujan dan badai yang menghantam bumi layaknya sedang mengamuk, bibinyapun langsung memeluk Hana dan menenangkannya jika tidak tempat mereka tinggal sekarang bisa hancur akibat kekuatan Hana yang tidak terkendali. Setelah beberapa saat Hana juga belum bisa berhenti menangis dengan terpaksa pamannya menggunakan kekuatannya untuk membuat Hana tertidur dan segera meletakkannya di kasur kamarnya. Bibinya hanya bisa menangis melihat keponakannya yang sangat ia sayang menjadi sangat terluka seperti itu.

Malampun tiba Hana yang telah bangun dari tadi hanya bisa menatap kosong kearah jendela kamarnya 'tuhan apa yang sebenarnya yang terjadi padaku kenapa aku bisa menjadi seperti ini, knapa ada orang yang tega membunuh keluargaku seperti itu apa salahku tuhaaan' batinnya berteriak seakan tidak terima dengan kenyataan pahit yang menimpa dirinya. Iapun berusaha bangkit dari tempat tidurnya dan berkata dalam hati 'Hana kamu tidak bisa seperti ini aku tidak boleh membuat orang yang kusayang sedih melihatku seperti ini, aku harus menerima kenyataan dan melangkah kedepan' batinnya didalam kamar dan segera bangkit serta menuju kekamar mandi setelah itu Hanapun langsung turun kebawah menemui paman dan bibinya untuk makan malam. Hening.... tidak biasanya meja makan sehening ini batin Azumi. Iapun berusaha mencaikan suasana dengan bertanya kepada Hana " Han sayang apakah kamu mau bersekolah di academy itu??" Hanapun menjawab " Iya bi han mau Hana tidak ingin membuat kekacauan karena tidak bisa mengendalikan kekuatan Hana sendiri" balasnya didampingi dengan cengiran khasnya. "Bagus itu baru ponakan paman yang bijak.. Hana ingat besok kamu akan dijemput oleh pihak sekolah persiapkan keperluanmu untuk besok" titah pamanya. "Siap pak boss " jawab Hana dengan pose menghormat. Merekapun tertawa karena tingkah konyol Hana walupun didalam lubuk hati terdalam mereka menyimpan semua kepedihan yang menyakitkan. Setelah selesai sarapan Hana langsung kekamarnya menyiapkan semua keperluan untuk keberangkatannya besok ke academy yang entah keberadaanya ada dimana. Dan entah siswanya bagaiman dan lain-lain. Banyak hal yang dipikirkan Hana tapi ia menarik kesimpulan bahwa disana ia akan mendapatkan teman serta pengalaman yang berbeda mengingat sekolah itu dikhususkan untuk makhluk yang (tidak masuk akal menurutnya ) luar biasa. Hanapun terlelap dengan ditemani langit malam yang cemerlang serta bintang yang menghiasi sisi gelap malam itu, indah sekali.

magia delcielo AcademyOnde as histórias ganham vida. Descobre agora