Jam sudah menunjukan pukul 07:35 sebetar lagi bel masuk dan Siny masih Stay Here! memang benar siny minta di gantung di Atas tiang Bendera .ckckxk

"Yaampunn mahh aku telat, yaelahh mamah gak ngasih tau aku lagi? Aku berangkat dulu mah, Assalamu'alaikum." Katanya. Menyalimi tangan mama dan lari terbirit-birit.

---

Harusnya Siny bangun jam Setengah lima supaya tidak kesiangan. Tapi namanya bukan Siny kalau tanpa telat. walaupun benar adanya bangun jam 5 siny suka shalat subuh dan kembali tidur dan hasilnya kebablasan seperti sekarang.

Ia tak perduli dengan rambut panjang sebahu'nya yang susah payah iya sisir demi sedemikian rupa sudah kusut amuradul awukan. Siny berhenti berlari dan menstabilkan napasnya yang tersengal-senggal,meletakan tangan diatas dada dan menepuk-nempuk sampai ia terbatuk.

"Angkot mana? Gak ada.
Bus? Udah berangkat.
Taksi? Ya taksi taksi!" Katanya sambil menjentikan jari.

Siny mengeluarkan Smartphone dan menghubungi taksi. Baru beberapa detik panggilan terhubung ia memutuskanya secara sepihak.

"Buat apa ngubungin taksi. Mending ngubungin mama aja kan gak ribet sama praktis lagi gak pake nunggu, bonusnya uang jajan awet" Cengirnya memamerkan gigi yang putih dan di hiasi behel.

Tak menunggu lama telpon sudah terhubung.

"Asalamu'akaikum"

"Mahh.mamah. antrin aku yayaya. Ini gak ada kendaraan mah sumpah,kaka gak boong. Tadinya mau manggil taksi tapi kalo di pikir-pikir sayang ngamburin duit. Nungguin angkot gak ada. . Apalagi bus pasti udah pada brangkat. Gimana dong mah? Kan tadi mamah nawarin yah katanya mau nganter? Aku gak jadi nolak mah, mubajir rejeki di tolak hehehe."

"Udah kaka ngomongnya?. Bukan jawab salam duli malah nyerocos kaya bebek"

"Ehehhe. Maaf napa maa. Walikumsalam mama canteks. jadi jemput'kan mahh? Sumpah ini gak ada kendaraan" jawab siny, melengok kanan kiri serta menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.

"Aduh ka gimana? Tadi'kan kaka bilangnya berangkat sendiri .tadi temen mama nlpon katanya mau ngadain Arisan. gimana dong sayang mama gak bisa nganter. Soalnya gak enak kalo nolak. Gini deh mama panggilin taksi deh. tenang ongkosnya mama bayarin sayang"

"Yaudah mah gakpapa. Aku tutupnya itu ada angkot hehee." Panggilan'pun terputus .

Sebenernya angkot itu gak ada, Siny'nya aja bohong gak mau nganggu acara mama'nya. Biarkanlah untuk saat ini Siny jalan kaki,iya jalan kaki gak ada pilihan lain selain jalan kaki. Untung Siny tau jalan ke sekolah, kalau tidak beribu-ribu sial telah datang hari ini. Kalau tau gini akibatnya, Siny akan minta anterin Teteh dan gak bakalan nolak tawaran mama.

Dengan semangat 10% dan ogah-ogahan Siny melangkahkan kakinya. Sekali-kali menendang batu kerikil yang ada di jalan. Gerutuan tak laput mengiringi langkah kaki yang terlihat malas. Kalau orang liat pasti bakal bilang "woyyy lo mau sekolah apa belum sarapan? Jalan Kok kaya Jombi"

Dan Siny dalam hati bersumpah akan bangun lebih pagi dari tadi si jam 7. Angka terkutuk dan sialan ituh. Dalam hati siny berdecih.

Langkah demi langkah telah Siny lewati, Tinggal di kota Bandung bukan sesuatu yang buruk, justru ini kebaikan untuk diri sendiri maupun orang lain. Setiap pagi tidak terlalu macet, tidak banyak asap volusi, udaranya cukup asri dan segar walaupun sedikit dingin sih. Bedahalnya dengan Jakarta, pagi-siang-malam Keramaian enggan untuk berhenti, volusi dimana-mana, dan satu lagi nilai minus (-) Jakarta itu anak-anaknya terlalu bebas. Pergaulan yang buruk bukan sesuatu yang asing lagi dikota itu, bahkan pemerkosaanpun sudah marak terjadi.

FANUTМесто, где живут истории. Откройте их для себя